Haru keluar dari rumahnya dengan perasaan cemas, semalam Violet tidak kembali dan Haru menunggunya sepanjang malam. Akan tetapi hingga pagi ini, Violet belum terlihat sama sekali. Perasaan Haru menjadi tidak nyaman, ia takut terjadi sesuatu yang baruk pada Violet.
Pada awalnya Daisuke ingin membantu Haru untuk mencari Violet, tetapi dengan cepat Haru menolaknya karena ia tahu bahwa Daisuke memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan.
"Selamat pagi, Tuan Haru!" Semua orang yang melihatnya menyapanya dengan ramah, Haru membalas sapaan mereka dan juga bertanya apakah mereka melihat Violet tetapi tidak ada satupun yang melihat wanita itu.
Haru menjadi putus asa, haruskah ia melaporkan ini pada polisi? Haru mencoba berpikir positif bahwa mungkin Violet pergi ke rumah temannya yang lain, tetapi mengingat kembali warga sipil Distrik Hitam dan Distrik Hijau masih mengungsi kemungkinan itu segera dienyahkan oleh Haru.
Sepertinya jalan satu-satunya memang harus melaporkan ini pada polisi, dalam hati Haru berharap bahwa Violet akan baik-baik saja.
"Ada penemuan mayat! Ada penemuan mayat!"
"Apa?!"
"Itu seorang gadis mengenakan dress biru, kepalanya hancur separuh! Astaga!"
"Hei kenapa kalian tidak lari, bagaimana jika dia berubah menjadi mayat hidup?"
"Tidak akan! Kepalanya nyaris hancur, dia tidak akan bangun!"
"Ya ampun! Cepat panggil polisi!"
Orang-orang yang tadinya sibuk dengan aktivitasnya masing-masing kini berlarian dengan ribut menuju gang sempit yang jarang dikunjungi.
Tubuh Haru mendadak dingin mendengar suara yang terus berputar disekelilingnya. Ia mengepalkan tangannya, dengan berani Haru berjalan menuju gang sempit itu dan membelah kerumunan yang ada. Ketika mencapai bagian paling depan, Haru merasa suara-suara disekelilingnya berubah menjadi dengingan panjang. Waktu seperti berjalan sangat elastis untuknya.
Di bawah pohon jacaranda yang mekar, bunga berwarna ungu berguguran jatuh disekitar mayat seorang wanita dengan dress biru muda. Sebagian dress indah itu robek dan ditangannya terdapat kain sutra berwarna emas. Sebagian kepala wanita itu hancur hingga tidak memungkinkan dirinya bisa berubah menjadi mayat hidup.
Haru merasa ia kesulitan bernapas, tangannya mengepal dengan kuat, matanya mulai memerah mencerminkan segala emosi yang berkecamuk didalam benaknya. Haru tahu jelas dress itu sebab kemarin ia baru saja memujinya, ia tahu dengan pasti siapa mayat wanita dibawah pohon jacaranda.
"Violet."
Haru berjalan mendekat, ia mengabaikan peringatan orang-orang agar dirinya jangan terlalu dekat dengan mayat itu. Haru seperti tuli, ia memegang mayat Violet yang sudah sangat dingin.
"Kenapa..." Haru bergumam dengan suara parau. Padahal baru kemarin Violet tersenyum riang padanya dan terlihat bahagia, kenapa pagi ini Haru menemukan Violet dalam kondisi tidak bernyawa seperti ini?
Haru merasa bingung apakah ini kenyataan atau hanya sebagian mimpi buruknya saja? Omega itu meraih jari-jari Violet yang terasa kaku, ia mengenggamnya erat. Sebagian orang yang tahu bahwa itu adalah pelayan Haru merasa turut berduka.
Haru meraih potongan kain ditangan Violet, tatapan mata Haru berubah kini hanya kebencian yang mengisi iris cokelat keemasan itu. Kebencian yang melahirkan keinginan untuk membalaskan dendamnya.
Polisi datang tidak lama kemudian, Haru bangkit ia menatap mayat Violet untuk terakhir kalinya sebelum berjalan cepat keluar dari gang itu. Alis Haru berkerut dalam, ia menarik belati dari pedagang buah yang sedang memotong semangka untuk dijual.
![](https://img.wattpad.com/cover/313672247-288-k369709.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Flame [Daiharu] {Slow Update}
FanfictionHaru meninggal ketika menjalankan misi penyelamatan umat manusia dari mayat hidup. Jiwanya mengembara selama 6 tahun, 6 bulan, 6 hari. Haru yang merupakan Jenderal kuat dan beta yang tampan, tiba-tiba bertansmigrasi ke tubuh seorang omega bernama Ha...