Bab 16

2.2K 363 10
                                    

Warning : menyebutkan pemerkosaan dan bunuh diri. Jika merasa konten ini sensitif silahkan skip.

"Kau tahu bahwa orang itu bunuh diri? Tapi kau tidak memanggil bantuan malah lari? Apa kau gila? Ada apa dengan otakmu itu?!" Bentak Haru, ia bukan orang yang sabar dan sekarang kemarahan Haru meledak karena Violet secara tidak langsung menjadi penyebab tragedi ini. Andai saja Violet mau mencari bantuan, wanita itu mungkin masih hidup atau tragedi ini tidak akan terjadi.

Sekarang ratusan orang mati sia-sia karena menjadi mayat hidup, memori mengerikan ini akan membekas di hati semua orang yang pernah terlibat. Dalam waktu beberapa jam, dua distrik hampir saja lenyap.

Apakah ini yang dimaksud dengan efek kupu-kupu?

"Maafkan aku! Maafkan aku!" Violet tahu bahwa ia sepenuhnya bersalah dan dirinya tidak berniat untuk membela diri. Airmata kembali berjatuhan dari matanya yang sudah sembab itu.

Haru mencoba menenangkan dirinya sendiri. Ia sangat kesal dan marah tentu saja, akan tetapi dirinya juga perlu mendengar penjelasan Violet tentang apa yang sebenarnya terjadi. Apa yang menyebabkan wanita itu mengakhiri hidupnya?

"Sekarang jelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Jika kau berbohong, aku akan membunuhmu!"

Violet mengangguk cepat. Ia berusaha untuk menahan airmatanya agar bisa bercerita dengan benar. "Wanita itu bernama Abelia, dia adalah tetanggaku. Abelia menikah dengan putra keluarga Dawn. Dari yang ku tahu, Abelia berasal dari keluarga miskin tetapi dia cantik dan cekatan. Oleh sebab itu putra keluarga Dawn yang sudah lama menyukainya mau memberi mas kawin yang cukup banyak agar bisa menikahi Abelia. Suami Abelia dulunya memiliki toko yang cukup besar, tetapi satu tahun yang lalu toko itu terbakar dan keluarga Dawn mengalami masa sulit."

Haru terus mendengarkan cerita Violet. Menurut Violet setelah kebakaran toko itu, kondisi suami Abelia sangat menurun. Ia menjadi stress dan enggan berusaha untuk bangkit, untuk bekerja pun pria itu juga menolak. Dia hanya meratapi tokonya hari demi hari. Tanpa penghasilan, keluarga Dawn semakin terpuruk. Mereka menjual tanah yang mereka punya untuk bertahan hidup, mas kawin yang diberikan pun pada akhirnya harus di jual juga.

Itu adalah masa-masa kelam keluarga Dawn. Abelia berbeda dengan suaminya, ia adalah sosok yang cekatan dan tangguh. Mengetahui bahwa mereka akan mati kelaparan sesegera mungkin, Abelia dengan sisa uang tabungannya berusaha membuat kue dan menjualnya. Dari pagi hingga petang Abelia pergi menjajakan kuenya dari desa satu ke desa lain, dari Distrik Hitam ke Distrik Hijau.

Selepas pulang berjualan, Abelia harus mengurus rumah, mertua, dan suaminya yang tidak berguna. Nyonya Dawn adalah tipikal wanita tua yang seenaknya, ketika menantunya bekerja keras untuk berjualan kue Nyonya Dawn sibuk bergosip dan bermalas-malasan. Wanita itu sempat melarang Abelia menjual kue karena malu dengan tetangga-tetangganya, akan tetapi Abelia meyakinkan bahwa mereka membutuhkan uang dan Nyonya Dawn tidak berkomentar lagi.

Suaminya tidak jauh berbeda, Tuan Dawn hanya sibuk memancing seharian. Ia bangun paling lambat dan tidur paling awal. Kegiatannya sehari-hari hanya memancing dan bermain kartu.

Sementara suami Abelia banyak mengurung diri di dalam kamar, ia memiliki tempramen yang keras dan sosok pencemburu. Setiap kali Abelia kembali menjual kue, dirinya hanya menanyakan segala pertanyaan penuh nada kecemburuan dan tuduhan bahwa Abelia menggoda pria lain diluar sana.

Mendengar cerita ini Haru tidak tahan untuk mengerutkan dahinya. Abelia seperti hidup didalam neraka dunia! Mertua dan suami yang tidak berguna! Jika dia memiliki mertua dan suami semacam itu, lebih baik dirinya pergi atau bekerja untuk dirinya sendiri.

Eternal Flame [Daiharu] {Slow Update}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang