Bab 8

2.5K 396 15
                                    

"Sebenarnya siapa kau?" Ujung sepatu saling bersentuhan, jantung Haru berdebar sangat kencang karena rasa takut yang ia rasakan. Bagaimana jika Daisuke tahu bahwa dirinya bukanlah Haru yang asli? Bagaimana jika sebenarnya Daisuke berkolusi yang membunuhnya 6 tahun lalu?

Keringat dingin terasa menetes dari dahinya. Jarak antara dirinya dan Daisuke sangat dekat, Haru bisa menghirup aroma alami Daisuke. Tetapi semakin lama itu semakin menekan membuat lututnya terasa lemas.

Dibawah pantulan cahaya bulan yang lembut, Daisuke bagaikan iblis yang jatuh ke dunia manusia. Iblis yang memikat namun kejam.

"Argh!" Haru mengumpulkan segenap tenaganya, ia menghantam wajah Daisuke dengan kepalan tangannya. Daisuke sepertinya tidak siap dengan serangan Haru ini, ia terhuyung sedikit kebelakang.

Haru terengah, seluruh tenaganya seperti terkuras habis. "Sebagai omega, memang aku tidak boleh belajar beladiri?! Aku mempelajarinya dari buku! Aku berlatih keras sepanjang hari!"

Daisuke menekan sudut bibirnya yang terasa berdenyut sakit. "Itu lumayan."

Lumayan? Bagi Haru itu masih sangat kurang! Ia hanya bisa mengerahkan 0,1% dari seluruh kekuatannya. Apa yang sebenarnya Daisuke lakukan? Kenapa ia tidak bisa bergerak sama sekali tadi?

Haru tidak tahu apa-apa, ia sangat awam dengan dunia alpha dan omega.

"Ini sudah malam, sebaiknya kita kembali." Ajak Daisuke. Suara lolongan serigala nyaring terdengar, angin juga terasa semakin dingin. Haru sudah memenuhi keinginannya untuk melihat Distrik Abu-abu secara langsung.

"Baiklah." Haru berjalan terlebih dahulu. Daisuke dibelakang mengekorinya. Sepeda motor 'pinjaman' terparkir disebelah mobil lapis baja.

"Aku akan mengantarmu."

"Apa?! Aku bisa pulang sendiri!"

"Motor itu, tidak mungkin kau meminjamnya dari orang yang bekerja di Alfheim. Kemungkinan besar kau melompat keluar lewat tembok belakang, motor ini pasti kau ambil secara acak dari jalan. Apa aku benar?"

Haru menggigil ngeri. Apakah Daisuke sebenarnya adalah cenayang?! Apa yang dikatakan olehnya seratus persen benar.

"Jika pemilik motor tahu bahwa motornya dibawa oleh seorang omega, dia tidak akan tinggal diam."

Tentu saja, pada dasarnya Haru bisa dikatakan mencuri. Jika ia dilaporkan maka dirinya tidak akan bisa selamat! Hal yang bisa ia lakukan adalah 'menjual' nama Daisuke. Jika Haru datang bersama Daisuke, pemilik motor itu tidak akan bisa melakukan apa-apa dan menganggap masalah ini selesai. Jadi kenapa ia tidak memanfaatkan Daisuke saja?

"Ya benar, hoammm, aku sangat mengantuk." Haru menguap, ia meregangkan ototnya seraya melempar kunci motor pada Daisuke.

Daisuke menghubungi Kamei lewat earpiece untuk datang mengambil mobilnya. Tanpa keluhan, Kamei menyanggupi.

Motor melaju memecah keheningan malam. Jalanan sangat sepi, toko-toko sebagian besar sudah tutup hanya ada lampu jalanan yang berkedip redup memberikan penerangan seadanya pada pengendara.

Karena terbatasnya sumber daya, listrik hanya dinyalakan sejak jam 7 malam hingga dinihari. Saat siang hanya bangunan pemerintahan yang dialiri oleh listrik. Ini masih lebih baik, dua puluh tahun lalu Asgard tidak mengenal apa itu listrik.

Motor berhenti didekat bangunan Alfheim, seorang pria berdiri cemas dan hampir menangis. Ketika mendengar suara motor yang sangat akrab itu ia segera menoleh, ia siap memarahi orang yang membawa kabur motornya! Hah! Apa pencuri ini bertobat dan hendak mengembalikan motor curiannya.

Semakin jelas ia melihat, pria itu tergagap.

Kemarahan kembali ia telan. Bagaimana bisa Jenderal Kambe mengendarai motornya seperti ini?! Ia tidak salah lihat kan?!

Eternal Flame [Daiharu] {Slow Update}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang