Bab 17

2.3K 355 14
                                    

"Jadi, dia akan tinggal di rumah sampai keadaan aman?" Daisuke melirik kaca spion, Violet duduk di kursi belakang dengan mata sembab dan wajah pucat. Dilihat sekilaspun Violet terlihat tidak baik-baik saja.

"Ya! Kami adalah teman perjalanan yang hampir mati bersama!"

Mendengar omong kosong Haru, Daisuke mendengus geli. "Kau bahkan pingsan setelah bertarung beberapa jam."

Kekesalan muncul didiri Haru! Ya ampun! Dulu bahkan dirinya bisa melawan mayat hidup selama semalam penuh, tapi kali ini baru beberapa jam saja Haru sudah pingsan! Ia benar-benar harus meningkatkan kemampuannya lagi.

"Jangan menghinaku, jika aku sudah kuat nanti. Aku akan pastikan kau orang pertama yang ku pukuli hingga pingsan!" Ancam Haru. Dengan penampilan lembutnya, ancaman Haru itu seperti hanya main-main belaka.

"Baiklah, aku akan menunggunya." Ejek Daisuke.

Haru hanya bisa mencibir, orang ini ternyata jauh lebih menyebalkan dari apa yang Haru kira!

Karena Distrik Hitam dan Distrik Hijau harus disteril selama beberapa minggu, Daisuke memilih jalan memutar untuk sampai rumah.

Mobil berhenti, Haru langsung melompat turun tanpa rasa takut. "Hati-hati!" Daisuke mengingatkan.

Haru mengajak Violet untuk masuk, rumah masih baru ditinggali setelah sekian lama dibiarkan kosong jadi belum banyak barang-barang di sini. Haru mempersilahkan Violet untuk duduk, sementara itu ia menyiapkan teh.

"Sebenarnya, dia tahu apa yang terjadi." Haru meletakkan cangkir teh ke atas meja. Mendengar ucapan Haru, Daisuke menaikkan salah satu alisnya.

Entah mengapa Haru merasa saat mereka bersama Daisuke lebih banyak berekspresi dan banyak bicara.

"Apa maksudmu?"

Violet sudah yakin untuk membongkar semua ini. Ia tidak akan membiarkan kematian Abelia sia-sia, walaupun kemunculan mayat hidup ini bisa dikatakan salah Abelia sepenuhnya tetapi Abelia berhak mendapatkan keadilan. Violet tidak perduli walaupun nantinya ia harus mendekam didalam penjara akibat kesalahannya yang tidak mencari bantuan. Terpenting saat ini, kasus Abelia harus kembali dibuka.

"Sahabatku adalah orang pertama yang menjadi mayat hidup. Dia mati karena bunuh diri dan aku melihatnya. Jika anda tidak percaya, dia menggunakan pisau kecil untuk menyayat tangannya sendiri di gang sempit dan buntu Distrik Hitam."

Daisuke menyipitkan matanya. Apa yang dikatakan Violet sesuai dengan penemuan Yuan Mei. Refleks Daisuke  menarik pistol dan mengarahkannya pada Violet, mendapati bahwa dirinya akan ditembak Violet ketakutan wajahnya semakin pucat seakan seluruh darah raib dari tubuhnya.

"Daisuke!" Haru kaget dengan reaksi Jenderal itu.

"Sesuai dengan peraturan, aku berhak memberikan hukuman apapun. Jika dia tidak hanya diam saja nyawa 250 orang tidak akan berakhir sia-sia!"

Ucapan Daisuke menusuk, itu tepat merobek hati Violet. Ia disadarkan pada kesalahan besarnya.

Daisuke yang melihat data sendiri berapa orang yang berubah menjadi mayat hidup kali ini, betapa kacaunya dua distrik, dan banyaknya korban terluka. Ia tidak bisa menahan kekesalannya pada Violet.

"Aku tahu kau kesal! Kendalikan dirimu!" Haru mencoba menenangkan Daisuke, jika Daisuke menembak Violet detik ini juga maka mereka akan melupakan tangkapan besar yang seharusnya benar-benar bertanggungjawab.

"Aku minta maaf! Maafkan aku!" Violet memohon.

"Meminta maaf padaku tidak ada gunanya. Semua sudah terjadi. Kau harus meminta maaf pada orang-orang yang mati karena tragedi ini."

Eternal Flame [Daiharu] {Slow Update}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang