"RAEN"
"KENAPA KAMU BISA DISINI" TERIAKNYA"Halo lio, kamu kenapa bisa disini? " jawab Raen lalu memeluk lio
"Aku sedang membeli ice cream lah, sudah tau ini tempat ice cream" ucap lio lalu melepaskan pelukannya
Reon yang melihat Raen dan Lio pun terlihat sedang menahan cemburu (mungkinkah?)
"Ayo ke meja sana, aku ingin ngobrol berdua dengan mu" ucap Lio lalu menggandeng tangan Raen, namun tangan Raen yang satunya di tahan Reon.
"Hei kau siapa ha? Biarkan dia ikut bersamamu" ucap Lio
"Saya? Hahaha saya pacarnya" ucap Reon lalu menarik tubuh Raen kepelukan nya, lalu melingkarkan tangannya ke pinggang Raen
"E-eh aku-" belum sempat Raen bicara omongan sudah dipotong oleh Reon
"Iya kan sayang?" ucap Reon sambil mencubit pelan pinggang Raen
"A-ah iya, iya dia pacar" ucap Raen lalu tersenyum ke Lio
"Begitu yaa, yaudah deh aku duluan yaa, bye bye Raen" ucapnya lalu mengecup pipi Raen lalu pergi
"Dad! Aku bukan pacarmu" ucap Raen kesal
"Kau pacar ku, ah ralat kau istri ku" ucap Reon lalu mengecup pipi Raen yang tadinya dikecup Lio
"Aku belum mau menikah, lagi pula aku itu dominan bukan submisive" ucap Raen lalu memamerkan lengan yang tidak ada ototnya sama sekali
"Kau? Dominan? Hahaha, lucu sekali" ucap Reon sambil tertawa
"Aku dominan!" kelas Raen
"Baiklah kau dominan, jadi sekarang kau tidak boleh memakan ice cream dan aku tidak akan membelikan kau boneka beruang" ucap Reon lalu pergi keluar toko, tenang saja ice cream mereka sudah habis dan sudah di bayar oleh bodyguard
"Aaaaaaa aku mau beli boneka, kau sudah janji tadi hiks" ucap Reon sambil mengeluarkan air mata, lalu memeluk erat badan besar Reon
"Katanya dominan, tapi kok nangis cuma gegara boneka beruang?" ledek Reon
"B-bukan, aku masih mau makan ice cream dan membeli boneka, ayo beli boneka beruang daddy" ucap Raen dengan mata sembabnya
"Baiklah, tapi hapus dulu air matamu" ucap Reon
Dengan segera Raen langsung menghaous air mata nga dengan tanganya
"Sudah" ucap Raen
"Tersenyum dulu" ucap Reon
Lalu Raen tersenyum"Baiklah ayo" ucap Reon lalu menggandeng tangan Raen
Mereka masuk ke mobil Reon, sekarang Reon yang menyetir, dimobil hanya ada mereka berdua"Dad aku mengantuk" ucap Raen sambil menguap
"Kau mengantuk karena habis menangis, tidur lah nanti akan ku bangun kan" ucap Reon
Tak lama kemudian Raen tertidur
Reon yang melihat Raen tertidur pun merasa gemas, seketika dia melupakan untuk menyiksa Raen karena itu tujuan awal dia membawa Raen, sekarang dia akan menjaga Raen, dan tidak akan pernah menyiksanya karena dia terlihat sangat rapuh, dan menggemaskan untuk disiksa
Reon sangat suka dengan rambut Raen yang berwarna cokelat, itu sangat cocok dengan wajah imut nya
Kita tinggalkan mereka yang sedang dimobil untuk menuju ke toko boneka, kita beralih ke rumah Raen dimana terlihat jika kakak Raen sedang memarahi papa Raen karena sudah mengijinkan mereka untuk membawa Raen
"PAPA KENAPA BISA SEPERTI ITU, JIKA PAPA BUTUH UANG HUBUNGI SAJA AKU, JANGAN KORBANKAN ADIKKU UNTUK KEPARAT SIALAN ITU!" ucap rian murka
"M-maafkan papa, papa terpaksa nak, dulu papa hutang uang karena papa kalah berjudi" ucap papa Raen
"PAPA BERJUDI DAN KALAH LALU BERHUTANG KEPADA DIA? BEGITU HA?!" ucap Rian
"Aku akan mencoba untuk mencari Raen" sambung Rian
Flashback
____"Raen kakak pulang, lihat ni kaka bawa boneka beruang buat kamu" ucap Rian namun tidak ada jawaban dari sang adik Rian melihat papanya sedang duduk di sofa sambil merokok
"Pa, Raen mana?" tanya Rian
"R-raen sudah tidak ada disini" jawab sang papa pelan
"Dimana dia?" seketika wajah senang Rian terganti dengan wajah datar nya
"Papa menebus hutang papa dengan Raen" jawab papa Raen
"Hutang?Papa berhutang?" tanya Rian dan berakhir dengan perdebatan, Rian sangat marah
Kembali ke ReonRaen
Kini mereka sudah sampai di depan toko boneka, Reon segera membangun kan Raen
"Raen"
"Bangun, sudah sampai" ucapnya sambil menyisihkan rambut yang menutupi mata Raen"Eunghh gendong" ucap Raen sambil mengulurkan tangan dengan mata tertutup
"Baiklah" ucap Reon lalu menggendong Raen
Mereka pun masuk ke toko
Reon masih menggendong tubuh Raen, kini Raen sudah bangun
"Dad aku ingin turun, aku melihat boneka yang aku suka" ucap Raen
Reon pun langsung menurunkan Raen
"Aku tunggu disini, kalau sudah dapat langsung kesini" ucap Reon
Raen langsung berlari untuk mengambil boneka nya, namun itu sudah keduluan oleh seorang wanita
Raen kembali ke tempat Reon, berniat untuk mengadu
"Daddy" ucap Raen sambil menangis
"Siapa yang membuat mu menangis hm?" tanya Reon sambil menyetarakan tubuh nya dengan Raen
"Tante tante itu" ucap Raen
"Dia mengambil boneka ku" sambungnya sambil menunjuk ke arah wanita tadi"Ayo kesana" ajak Reon sambil menggandeng tangan Raen
"Permisi" ucap Reon
Kini Raen bersembunyi di belakang tubuh besar Reon"Iy- eh Reon, kamu kenapa bisa disini" ucap wanita itu
"Mommy? Ah itu aku ingin membelikan dia boneka" jawab Reon lalu menggeser badannya untuk memperlihatkan Raen
"Katanya kau mengambil bonekanya? Mom boleh aku mengambil boneka mu untuk nya?" tanya Reon
"Boleh saja, ini" ucap mommy Reon sambil memberikan boneka ke Raen
"Kamu siapa namanya? Reon apakah dia pacarmu? Lucu sekali" ucap mommy Reon sambil menyubit pipi Raen
Raen tersenyum dia berfikir jika wanita ini tidak jahat
"Aku Raen tante" ucap nya sambil memperlihatkan giginya lucu
"Aku starla, mommy Reon kau bisa memanggilku mommy boy" jawab mommy Reon
"Baiklah mommy nanti aku akan kerumah bersama Raen untuk bertemu dengan mu dan daddy sekarang aku masih ada urusan" ucap Reon
Tbc...
Jangan lupa vote kaka
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌ine | ReonRaen
RomanceRaen Zevallo adalah seorang remaja polos dan lugu berusia 14 tahun, yang mau tak mau harus rela dibawa oleh seorang pria demi hutang ayahnya yang lumayan banyak. Dan, Reon Ganendra adalah seorang pria mapan, gagah dan berwibawa. Pada awalnya ia ingi...