12

13.4K 990 13
                                    

"Reon, lo dirumah berdua?"

"Iya"

"Sama Raen?"

"Kok lo kenal Raen"

"Ya gitu, gue tadi sempet kenalan wkwk"
"Btw tadi kata dia lo marah?"

"Ya"

"Jangan marah gitu lah, dia ketakutan tadi. Hampir aja gue cium" ucap Ryujin lalu di hadiahi tatapan tajam dari Reon

"Hampir, belum gue cium"
"Btw dia udah punya pacar belum? Gue cocok kayanya, gue dom nya tapi" sambung Ryujin

"Lo mau gua usir?"

"Bercanda aelah, kalo beneran si gapapa"

Reon pergi dan tak menghiraukan Ryujin

"Mau kemana lo"

Reon mengabaikan Ryujin lalu lanjut berjalan menuju kamar Raen

Reon tak tau jika dia di ikuti oleh Ryujin

Cklek

"Yujin?" ucap Raen lalu hampir memeluk tubuh Reon tapi ia sadar kalau itu bukan Ryujin Raen lalu mundur kebelakang sambil menundukkan kepala dan meremat ujung baju

"RAENN"

"Yujin" ucap Raen lalu memeluk tubuh Ryujin

"Ekhem"

Raen lalu bersembunyi di belakang tubuh Ryujin

"Raen" ucap Reon namun Raen masih menyembunyikan tubuh nya di belakang Ryujin

"We we we mau ngapain lo" hadang Ryujin sambil merentangkan tangannya

"Minggir"

"Apaan, kaga bisa" tolak Ryujin

"Raen sini" ucap Reon dengan deep voice nya

Raen tau jika Reon sudah berbicara menggunakan suara dalamnya artinya Reon sedang marah

Raen lalu menyamperi Reon dengan menundukkan kepala

"Angkat kepalamu" ucap Reon tetapi Raen masih menundukkan kepalanya

Reon mengangkat dagu Raen pelan, terlihat bahwa ada bekas air mata yang sudah mengering dan masih basah, Raen menutup matanya, ia tak berani melihat Reon

"Look at me" ucap Reon lalu dengan perlahan Raen membuka matanya

"Maaf daddy" ucap Raen

"WOE KOK DADDY COK" ucap Ryujin yang dari tadi hanya menyimak sambil mengemili makanan

"Berisik, lo mending pulang"

"Ngusir lo?"

"Ya" singkat Reon lalu Ryujin berjalan ke arah pintu dengan kesal karena dia masih mau dipeluk Raen seperti tadi

"Sorry dad" ucap Raen dengan melengkung kan bibirnya kebawah

"Satu kecupan" ucap Reon

Raen lalu mengecup pipi Reon sekilas

"Disini" ucap Reon sambil menyetarakan tinggi nya dengan Raen lalu memajukan bibirnya

"Ngga mauu"

"Baiklah tidak ku maaf kan"

Cup

Raen mengecup bibir Reon sekilas

"Ayo tidur, kau pasti mengantuk karena menangis"

"Gendong" ucap Raen lalu mengulurkan tangannya

Reon menggendong badan Raen dengan mudah

"Kau sudah makan?"

"Udah tadi sama yujin"

"Kapan?"

"Pas daddy marah"
"Jangan marah lagi, aku takut pas daddy marah" ucap Raen sambil memutarkan jarinya di dada Reon

Reon mendudukkan Raen di tepi kasur

"Tidur lah, daddy masih banyak yang harus di kerjakan"

"Aaaaaa ngga mauu, daddy bobo sini sama raen"

"Tadi siapa yang numpahin kopi terus terpaksa daddy bikin ulang?"

"Aku" ucap Raen sambil menunjuk dirinya sendiri

"Itu tau, sekarang tidur sudah malam" ucap Reon lalu merebahkan badan Raen ke ranjang sambil menarik selimut untuk Raen

Reon pun jalan keluar kamar, ia harus masih mengerjakan pekerjaan nya

"Daddyy ngga mauuu" ucap Raen sambil memegang ujung baju Reon

"Daddy masih ada pekerjaan"

"Ngga mau daddy, ayo bobo" ucap Raen sambil menyembunyikan wajahnya di dada Reon

Reon lalu mengangkat badan Raen lalu mendudukkan Raen di atas meja pinggir pintu

"Sayang, dengerin nya daddy masih banyak pekerjaan yang belum daddy selesaikan, ditambah yang terkena kopi tadi" ucap Reon lalu mengelus rambut Raen

"Aku mau bobo sama daddy" ucap Raen sambil menunduk

"Nurut sama daddy sekali saja, daddy repot mengurusi mu"

"Yasudah jangan urusi aku, urusi aja kertas kertas sialan itu" ucap Raen lalu masuk ke kamar dan mengunci pintu

"Daddy menyebalkan, aku mau pulang"

"Abang yang setiap hari mengurus aku aja ngga bilang aku merepotkan, daddy yang baru beberapa hari ngurus aku udah bilang aku merepotkan"

"Bodo ah, aku mau pulang"
"Tapi nanti daddy marah ngga ya? Bodoamat lah kata nya aja aku merepotkan"

Raen lalu mengintip ke arah depan pintu kamar, disana terlihat Reon masih mengetuk pintu lalu Raen melihat ke arah jendela. Ia jalan kesana lalu melihat ke bawah

"Uhh sangat tinggi, apa aku bisa?"
"Ah iya pake selimut aja"

Raen mengambil selimut lalu menyatukan nya dengan sprei lalu ia kait kan dengan tiang jendela

"Ayo raen kamu bisa" ucap nya sambil menyemangati dirinya sendiri

.
.
.
.
.
Kini raen sudah di bawah, dia melihat kearah pos satpam

Raen melihat bahwa sangat satpam sedang tertidur

Dia mencoba melewati pagar yang ada celah, badanya bisa masuk kesitu

Kita tinggal kan raen dan kembali ke Reon

"Raen?"
"Baby?"
Ucap Reon sambil mengetuk ppintu

"Berisik, aku mau tidur" jawab dari dalam tentu itu bukan Raen

Raen sudah di perjalanan menuju rumahnya

Itu adalah suara rekaman raen, ia melakukan rekaman di kamar mandi agar tidak terlalu kedengeran

Lalu Raen memasangkan me sebuah speaker men setting nya agar pas

Reon paham, mungkin dia sudah salah bicara dengan Raen

Besok pagi pagi ia akan ke kamar Raen dan membawakan makanan untuk nya

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



Tbc....
Maaf lama update, aku sibuk banget soalnya

Vote juseyo 🙏

𝐌ine | ReonRaenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang