Reon dan Raen sekarang berada di taman yang berdekatan dengan lapangan basket
"Dad aku mau ice cream"
"Sana beli"
"Engga mauu, daddy aja yang beli"
"Yasudah tunggu disini, jangan kemana mana" perintah Reon lalu berdiri dari kursi tamannya
"Okeyyy"
Reon pergi menjauh dari tempat duduk dan Raen mulai tertarik dengan orang orang dewasa yang sedang bermain basket lalu berjalan ke arah pinggir lapangan basket dan melihat orang orang bermain dari belakang jaring pembatas
"Woah keren banget, aku pengen kaya gitu juga"
"Tapi kayanya susah deh, aku ngga setinggi mereka"
"Mereka kayanya tingginya sama kaya daddy"Raen terus mengagumi mereka yang sedang bermain basket dan tidak sadar jika Reon sudah di belakang badannya
Reon menoel bahu Raen namun Raen acuh
Sekali lagi Reon menoel bahu Raen dan Raen berkata "ish diem deh, liat aja itu mereka keren kerenkan"
Reon langsung menarik baju belakang Raen sehingga membuat Raen kaget dan otomatis membalikkan badan
"E-eh daddy, udah dad? Ayo makan ice cream nya disana" ucap Raen sambil menunjuk kearah kursi dan ingin berjalan ke sana namun di hadang oleh Reon
Reon lalu menarik jaring pembatas lapangan dan membuat Raen tertarik ke kepelukan Reon
"Sudah puas melihat mereka?" tanya Reon
"Engga kok, tadi aku cuma jalan jalan"
"Daddy bilang apa tadi?"
"Ngga boleh kemana mana"
"Itu tau, kenapa jalan jalan"
"Bagaimana jika kau di culik?""Aku jalan jalan nya ngga jauh kok" cicit Raen pelan sambil memainkan jarinya
"Sama saja" ucap Reon lalu berjalan ke arah salah satu kursi yang berada di taman
"Dad" panggil Raen
"Daddy" panggil Raen sekali lagi
"Daddy marah sama aku?" tanya Raen"Tidak"
"Terus kenapa diem aja?"
"Tadi daddy sudah berbicara"
"Kapan?" tanya Raen namun di abaikan oleh Reon yang sedang akan duduk
"Mau" ucap Raen sambil mendekat ke arah Reon
"Apa?"
"Itu" ucap Raen sambil menunjuk penjual lolipop
Raen lalu menunjuk ice cream yang ditangan nya seakan berkata "ini untuk apa?"
"Yaudah deh itu aja" jawab Raen
"Eh sebentar, dad pinjem handphone nya sebentar""Buat apa?"
"Pinjem ish, sebentar doang kok"
Reon lalu memberikan handphone nya ke Raen lalu di Terima Raen
Cekrek
Raen memfoto Reon yang sedang memegangi ice cream dengan wajah menyeramkan nya karena masih kesal dengan yang tadi
Disaat Raen mencoba untuk membujuk Reon, tiba tiba..
Ada seorang anak kecil lari ke arah mereka
"Daddy" ucap anak kecil itu sambil memeluk kaki Reon
"Daddy?" tanya Raen heran
"Daddy punya anak?""Tidak, bahkan daddy tidak kenal" ucap Reon sambil mengayun ngayunkan kakinya agar anak kecil laki laki nya jatuh
"Daddy ngga boleh gitu ish, nanti adeknya jatuh tau" ucap Raen sambil menarik anak kecil nya lalu di bawa ke pangkuan nya
"Anak sialan" gumam Reon
"Kamu namanya siapa?" tanya Raen sambil memainkan rambut anak kecil itu
"Aytheo" ucap nya tidak jelas
"Atheo?" ucap Raen untuk memastikan
Namun dibalas gelengan oleh anak itu
"Atheo bukan, altheo?" tanya Raen yang kali ini dibalas anggukan oleh sang anak
"Theo sama siapa kesini?" tanya Raen
"Mmama mama" jawabnya walaupun kurang lancar
"Terus dimana mamanya" tanya Raen tapi di balas gelengan oleh Theo
"Kok ngga tau, kau tersesat ya?" ucap Raen tetapi tidak dipahami oleh Theo
"Dia belum paham" ucap Reon
"Ihh terus ini gimana"
"Tinggalin aja disini, ayo kita pulang"
"Ngga boleh gitu daddy"
"Kamu ikut aku kerumah aja ya?" ucap Raen lalu dibalas anggukan"Raen" ucap Reon memperingati
"Boleh ya dad, kasian dia ngga ada temennya, nanti kalo udah ada mamanya baru deh di kembaliin"
"Hm... Baiklah"
"Yeayyy ayo kita pulang" ucap Raen sambil menggendong Theo
Mereka bertiga sudah sampai di mobil dan Raen ingin duduk di belakang bersama Theo
"Kau didepan Raen."
"Ngga mau, aku mau sama Theo di belakang"
"Tidak, kau tetap didepan"
"Daddy~"
"Tidak, didepan atau daddy tinggal disini?"
"Ishh iya iya di depan"
Mereka bertiga sudah berada di dalam mobil dan Reon mulai menjalankan mobilnya
Sering kali Raen melihat kebelakang untuk mengecek Theo, anak itu terlihat sudah mulai mengantuk
"Dad aku kebelakang nya?"
"Tidak" bantah Reon
"Theo ngantuk, aku takut dia jatuh"
"Kalo jatuh juga pasti (masih ada) didalam mobil"
"Daddy, jangan mulai deh, aku cuma mau kebelakang buat jagain Theo" ucap Raen lalu merangkak kebelakang dan menghiraukan Reon
Terlihat dari cermin bahwa Raen sedang menepuk nepuk pantat Theo agar Theo tertidur
Sementara Reon... Wajah nya sudah sangat masam, dia marah karena Raen membantahnya hanya karena anak aneh yang datang dari antah berantah
Reon berjanji akan membunuh Theo ketika tidak ada Raen
Dia sangat membenci Theo
Selama perjalanan hanya terasa hening
Sesekali hanya ada suara pekikan dari Raen karena menjahili Theo
Tbc.....
Jngn lupa vote
Btw aku besok ada lomba tenis meja, do'ain ya biar menang, sekalian juga di sini ngga ada adegan iya iya sebelum Raen berusia 17 tahun.
Yang ngga suka sama kapan adanya capt iya iya silahkan keluar dari sini 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌ine | ReonRaen
RomanceRaen Zevallo adalah seorang remaja polos dan lugu berusia 14 tahun, yang mau tak mau harus rela dibawa oleh seorang pria demi hutang ayahnya yang lumayan banyak. Dan, Reon Ganendra adalah seorang pria mapan, gagah dan berwibawa. Pada awalnya ia ingi...