06

19.7K 1.3K 24
                                    

17.00

"Bangun Raen" ucap Reon sambil memainkan rambut Raen

"Eunghh lima menit lagi dad"

"Tidak ada, bangun sekarang atau kau tidak dapat ice cream"

"Iya ini bangun" ucap Raen dengan mata tertutup

Reon menggendong tubuh Raen ke dalam kamar mandi, ia mendudukkan nya di wastafel lalu mengambil air untuk mencuci muka Raen agar terbangun

"Aaaa dingin" ucap Raen lalu melompat ke tubuh Reon

"Makanya bangun, sudah sana mandi. Lalu turun untuk makan malam" ucap Reon lalu keluar dari kamar mandi

"Iyaa"

17.45

Sudah 45menit tapi Raen belum keluar dari kamarnya, Reon mencoba untuk masuk ke kamar Raen namun Raen tidak ada disana, lalu Reon mengecek di kamar mandi dan...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Betul saja, Raen tertidur disana dengan posisi duduk di atas wastafel sambil menyenderkan kepalanya ke cermin yang berada di depan wastafel

"Anak ini susah sekali di bangunkan, mungkin dia lelah karena seharian ini"
"Raen"
"Bangun"
"Ada boneka beruang besar di ruang tamu"

"Eoh? Dimana? Dimana beruang nya? Apa itu milikku?" tanya Raen yang baru terbangun dari tidur nya

"Mandi dulu baru aku kasih tau dimana"

"Huh baiklah, sana keluarr daddy" ucap Raen sambil mendorong badan besar Reon

"Tidak, aku disini untuk memastikan agar kau tidak tidur lagi"

"Aku mau mandiii"

"Mandi saja sana, jangan tidur di dalam"

"Ishh" kesal Raen lalu mengambil handuk yang sudah disediakan lalu masuk ke dalam

"Dasar bocah"

18.00

"Ceklek"

"Sudah?"

"Lihat saja sendiri" ucap Raen ketus, dia masih kesal dengan Reon

"Sana pake baju lalu turun"

"Ya, sana pergi"

Reon pun lalu keluar dari kamar Raen lalu turun

Raen kini sedang memilih baju nya

"Kenapa baju soft semua? Huh! Aku suka nya baju yang keren"

"Eh ini tapi bagus, aku pake ini aja deh"

"Eh ini tapi bagus, aku pake ini aja deh"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Begini saja, simple"
"Oke saatnya turun"

R

aen pergi ke kamar Reon, Raen yakin jika Reon belum turun

"Dad" ucap Raen sembari mengetuk pintu

"Sudah siap?"

"Tentu saja, lihat inii" ucap Raen sambil memutarkan tubuh nya sendiri

"Baiklah ayo turun" ucap Reon sambil menggandeng tangan Raen

Sesampainya di ruang tamu

"Raen kamu kenapa lucu sekaliii" ucap wanita yang tak lain adalah mommy Reon

"Sini duduk disamping mommy"

"Uh.." ucap Raen lalu melihat ke arah Reon

Reon menganggukkan kepalanya sebagai tanda bahwa dia boleh kesana

"Uh... Iya m-momny" ucap Raen lalu berjalan kearah mommy Reon sambil meremat ujung kaos nya

"Tidak perlu takut, aku tidak galak seperti Reon"

Orang yang sedang dibicarakan pun membelalakan mata nya

Raen menganggukkan kepalanya dengan gemas

"Gemasnyaaa" ucap mommy Reon sambil menyubit pipi Raen

Sedangkan daddy Reon, dan Reon sedang mengobrol yang entah author sendiri tidak paham

"Aaaaaa" ucap mommy Reon sambil mengarahkan sendok yang berisi makanan ke mulut Raen

Raen menerima suapan dari mommy Reon

"Um.. Enak mom" ucap Raen

"Tentu saja, mommy yang masak gitu loh"

Benar, pembantu di rumah Reon hanya bekerja untuk membersihkan ruangan dan membersihkan halaman, tidak untuk memasak karena menurut mommy Reon, dia ingin memasak sendiri agar bisa menjadi lebih jago

"Reon kau mau menikahi Raen atau aku akan mengangkat nya sebagai anak angkat"

"AKU AKAN MENIKAHINYA"

"RAEN BELUM MAU MENIKAH"

"BUKAN SEKARANG RAEN"

"SUDAH KALIAN DIAM, JANGAN BERTERIAK" ucap mommy Reon menengahi

"Raen, bukan sekarang menikahnya"
"Kamu selesai kan dulu pendidikan kamu"
"Raen harus rajin belajar agar bisa masuk SMP"

"Mommy Raen sudah kelas 8 tauuu" ucap Raen sambil mengerucut kan bibir nya

"Iya kah? Mommy kira masih kelas 5"

"Sudah lah nanti lagi, sekarang makan dulu" ucap sang kepala keluarga

18.30

Kini mereka sedang melakukan kegiatan nya masing masing

Mommy dan Raen sedang membuat cupcake

Reon sedang menonton berita bersama daddy nya

"Mom ini bagaimana?"

"Tuang saja ke wadahnya, dua sendok"

"Baiklah"

"Mom aku mau memotong stroberi nya yaa"

"Iya, hati hati"

"HIKS HUWAAAA MOMMY" tangis Raen karena tangannya teriris pisau

Reon yang mendengar nya pun langsung lari ke arah dapur

"Kau tidak apa?" tanya Reon

"Dad liat ini :(" ucap Raen sambil memperlihatkan tangannya yang terluka

"Astaga kenapa bisa, sini aku bantu menyeka darahnya" ucap Reon lalu memasukkan jari Raen ke mulutnya sendiri

"Sakit" ucap nya

"Iya iya, sakit pergi ya jangan ganggu Raen, hus hus"
"Nah sudah pergi" ucap Reon sambil mengelus tangan Raen

"Pisau nya nakal"
"Dia gores tangan Raen, bukannya motong buah nya"

"Iya pisau nakal, nanti aku buang pisau nya"
"Ayo menonton televisi saja bersama ku" sambung Reon

"Tapi ini belum selesai" jawab Raen

"Tidak apa, mommy bisa menyelesaikan nya"

"Iya Raen, biar mommy selesai kan, kamu menonton televisi saja ya"

"Iya mommy" ucap Raen























Tbc....
Jangan lupa vote

𝐌ine | ReonRaenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang