57

6.3K 625 35
                                    

Mereka berjalan santai yang jaraknya kurang lebih 1,8 km dan banyak para cewek mengeluh tapi Raen memberi semangat kepada mereka agar lebih cepat selesai jalan nya, sebenarnya ia juga sudah lumayan cape tapi masa berhenti di jalan? Kalau diculik bagaimana? Raen sudah berumur 17 tahun an, tapi ia masih seperti anak kelas 1 SMP, entah sikap, sifat, cara berbicara, kelembutan nya. Pantas saja Raen disukai banyak orang, dan beruntung nya sekarang ia sudah tidak di bully seperti sebelumnya.

Raen bersyukur karena pertama kalinya ia bisa bersekolah dengan tenang tanpa memikirkan entah itu pembullyan, uang, makanan, transportasi.

Setidaknya setelah bertemu dengan Reon, hidup Raen terjamin, bahkan Reon pasti akan memenuhi permintaan Raen walaupun terkadang masih dibatasi.

Setelah selesai jalan santai, banyak para siswa dan siswi yang langsung merebahkan badannya di lantai kelas, sedangkan Raen, Calvin dan Jeff pergi ke kantin karena merasa haus.

"Pelajaran siapa si?" Tanya Jeff.

"Gatau, matematika kali" jawab Raen.

"Jam terakhir siapa?" Tanya Calvin.

"Geografi"

"Ngga tau aku, aku cuma nata doang, engga merhatiin jamnya" timpal Raen.

"Matematika waktunya ntar lagi habis karena di pake buat jalan santai kan"

"Betull, berarti kita setelah ini olahraga dong, males banget aku"

"Harus semangat olahraga, katanya mau punya perut kaya kita ya ga?" Ucap Jeff sambil merangkul Calvin.

Raen memegangi perutnya dan melihat kearah perut Calvin dan Jeff yang masih tertutup baju, namun sedikit tercetak.

"Engga jadi ah, nanti aku ngga bisa makan enak, iya ngga bi?" Ucap Raen kepada sang penjual kantin sambil memakan sepotong kue.

Calvin dan Jeff yang gemas melihat pipi Raen mengembang karena berisi kue, Calvin mengusak rambut Raen sedangkan Jeff mencubit pelan pipi Raen.

"Jangan pegang pegang, susah nguyah nya ni!"

"Siap baby boss" ucap Jeff sambil hormat kepada Raen.

Saat mereka sedang asik mengobrol dan memakan camilan tiba tiba ada seorang gadis yang menghampiri mereka "huh huh huh itu anu apa namanya" ucap gadis itu dengan tidak jelas.

Lalu Raen memberikan minumannya dan meminta gadis itu berbicara dengan pelan.

"Pelan aja gapapa, ada apa?"

"Hehe makasih Raen, itu pak Ezra udah nunggu di lapangan buat olahraga"

"Huh! Males banget mau olahraga, mana baru selesai makan, kalau makanannya naik lagi gimana? Kalo kesedak gimana?"

"Udah diem, ayo kesana" ucap Jeff sambil menarik Raen menuju lapangan karena lelah mendengar ocehan Raen yang menolak untuk olahraga.

Sesampainya di lapangan mereka langsung disuruh untuk pemanasan.

"Ngapain pemanasan pak, kan tadi udah senam" protes Raen.

"Memangnya kamu senam Raen?"

"Hehe anu... Senam dong!"

"Tidak usah banyak bicara lagi sekarang mulai pemanasan dan setelah itu langsung lari 2x memutari lapangan"

"Yah.."

Raen akhirnya pasrah untuk ikut olahraga, ia sebenarnya sangat malas.

Murid-murid mulai pemanasan dan setelah selesai langsung lari memutari lapangan 2 kali.

𝐌ine | ReonRaenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang