Pagi pun tiba...
Dari tadi malem setelah makan malam Reon mendiami Raen
Katanya sih buat bikin Raen nyesel karena bolos (emang bisa pak?)
Raen sudah bersiap untuk berangkat sekolah, tetapi.. Hari ini dia dibangunkan oleh bibi, bukan Reon
Lalu Raen turun ke bawah untuk sarapan
"Bi dari tadi pagi daddy kok ngga kelihatan ya?" tanya Raen
"Maaf tuan muda, bibi juga tidak tau"
"Tadi pagi pagi sekali bibi cuma di pesanin buat bangunin tuan muda, seperti nya tuan besar sudah berangkat duluan ke kantornya""Yahh kok aku ditinggal sii"
"Mungkin tuan besar sedang ada client, nanti bibi ikut antar tuan muda ke sekolah"
"Hum... Oke deh"
"Ini makanannya dimakan dulu ya"
"Iya bii"
Raen memakan sarapannya lalu kembali ke atas buat ambil baju ganti
Hari kamis sampai sabtu murid-murid boleh tidak pakai seragam (pake outfit santai)
Raen menyiapkan baju ganti karena pasti geng nya athalia bakal gangguin dia
"BIBI AYO BERANGKAT"
"iya ayo"
Mereka bertiga (Raen, bibi, supir) berangkat ke sekolah
Raen selama di perjalanan hanya diam, padahal biasanya dia selalu aktif
Raen memikirkan Reon
"Apa daddy masih marah ya?"
"Aduhh calvin sih pake ngajak bolos segala, tapi yang ngasih tau aku bolos siapa ya?"
"Ngga tau ah! Masa daddy masih marah sihh, takut kalo daddy marah"
"Eh daddy denger aku bilang kasar ngga ya?"Semua kata itu berputar di kepala Raen sehingga Raen tidak sadar jika sudah sampai di sekolah
"Bi aku sekolah dulu yaa" ucap Raen setelah turun dari mobil lalu salim kepada bibi
"A-ah baiklah tuan muda, selamat belajar"
Raen masuk ke gerbang sekolah, lalu dia bertemu dengan Calvin
"Oi ayo bolos lagi, gue punya permen kapas nih" ajak Calvin
"Ngga deh vin, aku takut ketahuan guru"
"Ngga bakal, kemarin aja aman kan"
"Ihh apaan aman aman, kemarin aja aku kena marah" ucap Raen didalam hati
"Iya sii aman, tapi kan ngga enak sama gurunya"
"Udah ah ayo masuk ke kelas, sebentar lagi bel nih" ajak Raen sembari menggenggam tangan Calvin*Cekrek*
Mereka berdua sampai di kelasnya lalu duduk di tempat duduk masing masing
"Raen kemaren lo kemana" tanya Ardhit
"Ituu aku kemarin ada urusan hehe" jawab Raen
"Yakin urusan, kemaren lo bolos nya bareng Calvin" ucap Athalia sambil menghampiri mereka bertiga
"Kek lonte aja lo, diajak kesana kesini sama orang nurut aja"
"Pertama sama Ardhit kedua sama Calvin ketiga sama siapa nih? Pak kepsek? Upss"Raen tidak menghiraukan ucapan Thalia, dia memilih untuk mendengar kan musik dari earphone nya
"Heh lonte lo ga denger gue bilang apa" ucap Thalia sambil menarik earphone Raen
"Huft iya gue bolos kemaren kenapa? Masalah? Atau lo mau ikut bolos?" kali ini bukan ucapan Calvin melainkan Raen. Iya Raen
"Cih si kocak mulai berani ni, awas aja lo nanti"
Raen kembali duduk lalu menetralkan emosinya dengan cara mengobrol sama Calvin
"Vin permennya masih berlalu ngga? Ituu kalo masih ada besok bawa ya buat aku" ucap Raen
"Anjai cepet banget berubah, tadi singa sekarang balik lagi kaya kucing"
"Tadi aku juga takut tau" ucap Raen dengan pelan
Tanpa mereka sadari, dari tadi ada yang memperhatikan mereka lewat CCTV yang disembunyikan
"E-eh hadap depan, itu udah ada gurunya" ucap Raen sambil menepuk baju Calvin
"Oke anak anak sekarang buka buku catatan kalian lalu rangkum buku paket halaman 58-61, kalau sudah selesai kumpulkan, Ardhit kamu sebagai ketua kelas jadi penanggung jawab, ibu tinggal dulu karena ada rapat" ucap guru ips lalu meninggalkan kelas
"Heh anak baru, lo tadi sok sok an berani sama gue ya" ucap Thalia sambil membawa botol minumnya
"Setiap hari gangguin, kamu suka sama aku ya" ucap Raen dengan pede
"Najis banget kepedean" ucap Thalia sambil menyiramkan air minumnya ke Raen
"THALIA!" Ucap Ardhit dan Calvin bersamaan
"Udah ngga papa, aku ke toilet dulu"
Lalu Raen keluar dari kelas dan menuju toilet
Raen masuk ke toilet dan terkejut karena di dalam toilet ada....
"DADDY!!" Ucap Raen terkejut
"Hai honey" ucap Reon lalu menarik Raen ke dalam toilet lalu menutup pintunya
"D-daddy kok bisa disini"
"Untuk mengawasi mu, apa lagi?"
"Ngga gitu, daddy kok bisa dibolehin masuk ke sekolah dengan mudah"
"Sekolah ini 98% milik daddy"
"Pantes milihin buat kesini"
Reon memeluk Raen lalu duduk di atas toilet duduk
"Daddy kangen" ucap Reon sambil memeluk badan Raen dengan erat
"Daddy dari kapan disini"
"Dari tadi pagi, daddy di toilet sejak kau disiram"
"Kau korban bullyng?""Engga kok, t-tadi itu cuma bercanda"
"Daddy sudah tau"
"T-tau apa?"
"Soal Athalia dan temannya"
"Ish udah ah lepasin aku mau ke kelas lagi"
"Bareng daddy ke kelas nya"
"Daddy ngapain mau ke kelas aku?"
"Ngasih pelajaran ke yang ngebully kamu"
"Ngga boleh! Daddy pulang aja, aku mau sekolah"
"Yaudah daddy ingin bertemu dengan Athalia dan teman temannya, suruh mereka ke aula"
"Mau ngapain"
"Rahasia, anak kecil dilarang tau"
"Aku udah besar tau"
"Kecil, cepat sana panggil"
"Ish yaudah deh" Raen ingin keluar dari toilet namun di tahan oleh Reon
Reon menunjuk bibirnya untuk mengisyaratkan agar Raen menciumnya
Raen mengecup bibir Reon sekilas
Reon menahan badan Raen dan mendekatkan badannya dengan badan Raen
"Emhh" Raen memukul pelan bahu Reon
"Dah, sana ke kelas lagi" ucap Reon lalu mengelus kepala Raen
Raen kembali ke kelas lalu langsung menyampiri Thalia
"Kamu di tungguin di aula sama pemilik sekolah ini"
"Eh yang ngga kamu aja, Zaven, bara, dyra, aluna juga" ucap Raen lalu kembali ke tempat duduknya"Pemilik sekolah ini pasti bokap gue, udah yok ke aula aja" ajak Thalia ke temen temennya
Tbc....
Jangan lupa vote
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌ine | ReonRaen
RomanceRaen Zevallo adalah seorang remaja polos dan lugu berusia 14 tahun, yang mau tak mau harus rela dibawa oleh seorang pria demi hutang ayahnya yang lumayan banyak. Dan, Reon Ganendra adalah seorang pria mapan, gagah dan berwibawa. Pada awalnya ia ingi...