53

7.1K 640 30
                                    

Pagi pagi Reon sudah berada di dapur, tidak untuk memasak hanya untuk melihat lihat

Dan ya, mereka berdua pulang tengah malam saat Raen sedang tidur

Reon merasa aneh, kenapa banyak sendok dan juga garpu yang ada bekas seperti gigitan?

Setau Reon dirumah ini hanya dirinya dan Raen yang memakai sendok itu, tak ada orang lain

Ia tak pernah menggigiti sendok dan garpu, pasti ini ulah Raen

Saat Reon sedang melanjutkan melihat lihat, tiba tiba ia mendengar suara dari belakang yang tak lain adalah Raen

"Daddy lagi apa?" Ucap Raen

"Nothing, gigi mu kenapa?" Tanya Reon

"Hum? Daddy kok tau kalo gigi Raen ada yang aneh?"

"Nanti daddy beri tau, katakan gigi mu kenapa?"

"Engga tau dad, kadang sakit kadang juga engga, tapi kaya ada yang aneh tau"

"Aneh? Kamu gigitin sendok dan garpu?" Tanya Reon sambil menunjukkan nya

"Hehehe maaf dad, abis nya gigi Raen mau gigitin terus"

"Astaga Raen, jangan menggigit alumunium" ucap Reon dengan cemas

"Ngga kok dad, terus aku mau gigit apa?"

"Nanti daddy liat gigimu dulu ya, baru daddy pikirkan" ucap Reon lalu menekan nomor di handphone nya untuk menelfon seseorang

"Daddy nelfon siapa?"

"Dokter gigi"

"Gigi Raen mau di cabut? ENGGA MAU DAD HUWEEEE" ucap Raen sambil menangis lalu memeluk kaki panjang Reon

"Belum tentu sayang, nanti giginya dilihat dulu, berdiri" ucap Reon sambil sedikit menggoyangkan kakinya

"ENGGA MAU HUAAAA JANGAN DI CABUT DADDYY, RAEN GA BAKAL NAKAL LAGI DEH" tangis Raen semakin pecah saat mendengar Reon mengucap kata 'belum tentu'

Reon sedikit berusaha melepaskan tangan Raen yang memeluk kakinya erat, lalu berjongkok untuk menyetarakan tinggi badan Raen

"Raen listen me." Ucap Reon sambil mengangkat kepala Raen

Wajah Raen yang sembab dan juga air mata dimana mana membuat kesan sangat imut

"Daddy tidak tau pasti gigimu dicabut atau tidak sayang... Sstt jangan menangis" ucap Reon menjelaskan, tetapi karena melihat Raen ingin menangis lagi ia langsung mengelus kepala Raen untuk memenangkan nya

"Jika gigi mu berlubang baru lah dicabut, jika tidak ya tidak akan di cabut"

"Hiks... Gigi Raen ngga berlubang kok, gigi nya baik baik aja engga kerasa aneh lagi, jangan panggil dokter giginya" ucap Raen sambil mengusap matanya kasar

"Untuk memastikan saja, Daddy akan memarahinya kalau dia mencabut gigimu"
"Jangan menangis lagi ya, sekarang pergi mandi sebentar lagi juga dokter nya akan sampai"

"Hug.."

Dengan sukarela Reon langsung memeluk badan mungil itu dan sesekali mengelus punggung sempitnya

"Jangan dicabut" ucap Raen dengan mata yang berkaca kaca setelah Reon melepaskan pelukannya

"Iya sayang, mandi sana"

Akhirnya Reon melanjutkan menelfon dokter pribadi nya yang sempat tertunda tadi

Dokter itu datang 20 menit kemudian

Raen masih takut untuk turun, sedangkan Reon bingung kenapa Raen belum juga selesai

"Sebentar, saya panggil kan dulu" ucap Reon lalu pergi keatas untuk menemui Raen setelah mendapat persetujuan dari sang dokter

𝐌ine | ReonRaenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang