60

6.1K 640 160
                                    

7 tahun kemudian....

Pagi hari...

Ada seorang laki-laki cantik yang sedang memasak di dapur, laki-laki itu adalah Raen.

"PAPAAAA" teriak seorang anak kecil yang berlari mendekat kearah Raen.

Ia memeluk kaki Raen dengan erat, lalu berkata "gambarin kumis, kata pak guru disuruh pake baju kaya dokter" ucap anak itu.

"Oh iya, kemarin itu kan, yang ditanya cita-cita terus arzhel jawab mau jadi dokter biar bisa obatin papa kalo sakit ya?" Ucap Raen lalu mematikan kompornya.

"Iyaa benerr, ayo pa gambarin kumis nya"

"Arzhel itu bukanya baju polisi? Ardes kan yang mau pake?"

"Gatau zhel cuma ambil aja, ga liatin"

"Yauda tunggu Ardes kesini dulu ya"

"Nunggu sekalian bikinin kumis oke?"

"Iya ayo" ucap Raen sambil mengangguk dan mengikuti langkah anak itu.

"Arzhel!!" teriak seorang anak dari arah belakang.

"Uh? Apa?"

"Kostum polisinya kan punya kuu, kamu katanya mau jadi orang yang bisa sembuhin penyakit, apa pa namanya?"

"Dokter"

"Nah iyaa dokter, sini in baju aku" ucap Ardes sambil memberikan baju dokternya.

Setelah mendapat kan apa yang dia mau, Ardes langsung bergegas ke kamar nya lagi untuk mengganti pakaian.

"Ardes mau papa bantu bikin kumis nya ga??"

"Ga usah pa, aku bisa" ucap Ardes sambil meneruskan langkahnya.

"Huh dasar Ardes sok bisaa" ucap Arzhel.

"Ga boleh gituu, ayo duduk tenang biar papa lukis kan"

"Okee paa"

Raen dan Arzhel duduk di sofa ruang tengah yang bisa mereka jadikan apapun (yang di maksud apapun itu mereka bisa melakukan semua hal disana, seperti makan disana, bermain, bermain, belajar) karena rumah Raen yang sekarang sangat sederhana hanya ada 2 kamar, 1 kamar Raen dan 1 lagi kamar twins, walaupun Calvin dan Jeff sering menginap disana tapi mereka berdua tidur di kamar Raen bersama-sama, rumah itupun pemberian dari Calvin dan Jeff, awalnya Raen ingin dibelikan yang lebih besar tapi katanya Raen tidak mau berhutang banyak kepada mereka berdua, padahal mereka tidak menghutangi melainkan memberikan.

"Haii boy" ucap seseorang dari arah pintu utama.

"Uncle Calvin!" Teriak Arzhel sambil berlari kearah Calvin lalu memeluk kaki nya.

"Uh? Hai Calvin, kapan kembali?" Tanya Raen sambil ikut menghampiri Calvin.

"Tadi malam, gue sengaja kesini buat nganterin Arzhel dan Ardes sekolah"

"Ngga kecapean emangnya?"

"Ga lah, ini ga disuruh duduk btw?"

"Oh iya iya silahkan duduk"
"Sebentar aku panggilkan Ardes, kita sarapan bersama yaa" ucap Raen sambil berlari kecil kearah kamar.

Calvin mengangguk lalu tersenyum sambil memandangi badan Raen yang menjauh.

"Uncle uncle" panggil Arzhel sambil menarik tangan Calvin.

"Apa?"

"Gambarin kumis"

"Baiklah, mana spidolnya?"

"Inii" ucap Arzhel sambil memberikan spidol, tak disangka Arzhel malah memberikan spidol permanen.

Dan bodohnya lagi Calvin tidak melihat dulu apakah spidol nya permanen atau tidak, ia malah langsung menggambarkan kumisnya.

𝐌ine | ReonRaenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang