Part 20
Arya merapatkan bibirnya dengan tatapan berpikir keras, memikirkan kesalahan apa yang sudah ia perbuat hingga Dayana bisa sekesal sekarang. Namun bila melihat dari situasi mereka saat ini, yang masih banyak orang mengobrol meskipun tidak terlalu dekat dengan mereka, itu artinya Arya harus berusaha agar Dayana tidak semakin marah, agar orang lain juga tidak berpikiran buruk tentang rumah tangganya.
Itu lah kenapa Arya sangat ingin menebak kesalahannya, namun gagal karena ia sendiri bingung dengan apa yang membuat Dayana marah. Karena setahu Arya, ia sudah melakukan apapun yang Dayana minta dan ia juga melakukannya dengan sangat hati-hati agar tidak terjadi kesalahan sedikit pun terutama di akadnya. Namun sekarang ia justru dihadapkan pada fakta, bila ia memiliki lebih dari satu kesalahan.
"Maafkan saya, Bu. Saya tidak tahu kesalahan saya apa. Kalau boleh saya tahu, saya salah apa ya?" tanya Arya hati-hati dan tentu saja dengan nada lirih agar tidak didengar orang lain.
"Kesalahan pertama yang Anda lakukan itu adalah mahar, kenapa Anda memberi saya mahar sepuluh juta? Dan ini, kenapa Anda memberi saya cincin ini? Kenapa?" tanya Dayana sembari menunjukkan cincin yang berada di jari manisnya, yang seketika membuat Arya paham sekarang.
"Maafkan saya, Bu. Anda marah karena mahar yang saya berikan cuma sepuluh juta ya? Dan juga karena saya memberi Anda cincin murah seharga lima juta. Bagi Anda semua itu pasti sangat kecil kan? Sangat tidak pantas untuk Anda yang kaya dan orang berada, tapi cuma itu yang bisa saya berikan. Maafkan saya, Andai saya memiliki banyak uang, pasti saya akan memberi mahar lebih banyak lagi." Arya menghembuskan nafasnya sembari menundukkan kepala, ekspresinya tampak merasa bersalah berbeda dengan Dayana yang justru terdiam mendengar ucapannya.
"Selama ini sebagian gaji saya sebagai guru, saya gunakan untuk menambah barang-barang di toko kakek nenek saya sampai sebesar sekarang. Sedangkan sebagian lainnya saya tabung, dan itupun saya cuma memiliki uang dua puluh juta di rekening, jadi saya menggunakannya untuk mahar dan cincin pernikahan." Arya menatap ke arah Dayana dengan serius, ia benar-benar tidak berbohong saat mengatakan hal itu.
"Sebelumnya saya tidak berpikir atau berencana akan menikah secepat ini, jadi saya tidak terlalu banyak menabung. Saya cuma fokus untuk memperbesar toko kakek nenek saya, tidak memikirkan yang lain. Sampai pada akhirnya saya akan menikah tapi uang yang saya punya cuma sedikit, jadi saya tidak bisa memberi Anda uang mahar yang banyak." Arya tampak sangat menyesal, namun Dayana justru menatapnya dengan mata tak percaya.
"Bukan. Bukan seperti itu maksud saya, Pak Arya." Dayana menggelengkan kedua tangannya yang terbuka, seolah tidak ingin membuat Arya semakin salah paham dengannya.
"Lalu maksud Anda bagaimana?" Arya menatap serius ke arah Dayana, ia tampak penasaran berbeda dengan Dayana yang justru merasa bersalah sekarang.
"Bagi saya, uang sepuluh juta itu memang kecil, tapi bagi Anda itu cukup besar kan? Lalu kenapa Anda memberikannya pada saya sebagai mahar? Anda kan bisa memberi saya lebih sedikit, seperti dua atau tiga juta mungkin. Itu sudah cukup untuk saya kok, apalagi untuk pernikahan yang tidak kita seriusi. Anda masih ingat kan? Kita cuma menikah kontrak, jadi saya pikir Anda tidak perlu berlebihan." Dayana berbicara hati-hati, ia juga tidak ingin menyakiti hati Arya yang begitu baik padanya.
"Saya tidak berlebihan, saya hanya ingin melakukan yang terbaik yang saya bisa, Bu."
"Tapi kenapa harus sebanyak itu, Pak? Anda juga tidak memberitahu saya sebelumnya. Kalau saya tahu ini sejak awal, saya pasti akan menolak. Bukannya saya tidak berterima kasih dengan apa yang Anda berikan, tapi kita hanya menikah kontrak, uang sebanyak itu bisa Anda gunakan untuk keperluan Anda yang lain dari pada untuk saya." Dayana dan Arya berujar lirih sejak tadi, namun wanita itu rasanya ingin meneriaki lelaki yang sudah menjadi suaminya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Contract Husband (Completed)
RomantikDemi keinginannya memiliki seorang anak, Dayana harus menjalani pernikahan kontrak dengan Arya, seorang guru SD yang tentu tidak bisa dikatakan mapan. Namun karena wajahnya yang tampan dan juga prestasinya yang lumayan, Dayana memilih lelaki itu un...