Part 19
Arya keluar dari ruang gendung di mana ia akan melaksanakan akad pernikahannya di sana, sesampainya di depan, Arya menunggu sembari berdiri dengan sesekali memerhatikan pemandangan di sekitarnya. Di tempatnya tersebut, Arya bisa melihat ada banyak orang yang sepertinya juga akan menghadiri pesta pernikahan.
Sepertinya, gedung yang Dayana sewa adalah gedung yang memang dikhususkan untuk acara penting, di mana ada beberapa ruang di sana dan Arya baru mengetahui hal seperti itu sekarang. Sedangkan tepat di samping gedung, ada sebuah hotel bintang lima yang tentu saja sangat mewah. Namun, bila diperhatikan lagi sepertinya kedua bangunan itu memang terhubung satu sama lain. Entahlah, Arya tidak ingin terlalu memikirkannya.
Di sisi lainnya, Dayana memerhatikan riasannya dengan kaca yang berada di tangannya, sedangkan posisinya saat ini masih berada di perjalanan menuju gedung pernikahannya. Dayana sendiri sedang merasa tak percaya diri melihat penampilannya kali ini, walaupun sebenarnya ia tak masalah dengan hasil make up-nya, karena tidak menor ataupun berlebihan seperti permintaannya. Namun yang membuat Dayana tak yakin dengan penampilannya adalah hijabnya, ia merasa dirinya aneh dan konyol mungkin, karena sebelum ini pun Dayana tidak pernah memakai kain di kepalanya terlebih lagi seperti apa yang sedang ia kenakan sekarang.
Kesal namun harus tetap tenang karena ini adalah permintaan neneknya sendiri, itu lah kenapa Dayana sempat tidak ingin melihat wanita yang selama ini sudah merawatnya itu. Ia lebih memilih menghindarinya, dari pada harus menyakitinya dengan sikap kekecewaannya.
"Kita sudah sampai, Bu. Saya bukakan dulu pintunya," ujar sang sopir yang berhasil menyadarkan Dayana, yang sempat merenung memikirkan statusnya yang akan berubah. Melihat sopirnya keluar untuk membukakan pintu untuknya, Dayana menghela nafas panjangnya berusaha untuk menenangkan pikirannya.
"Terima kasih, Pak." Dayana menurunkan tubuhnya dari mobilnya dan mendapati Arya tengah berdiri pasrah seolah sedang menunggu seseorang, melihat lelaki itu Dayana kembali menghela nafas dan berpikir kenapa lelaki itu tampak lebih menawan sekarang.
Menyebalkan adalah kata yang terucap di otaknya setelah matanya melihat Arya memakai pakaian pengantin yang serasi dengan gaunnya, lelaki itu tampak lebih gagah dari sebelumnya begitupun dengan wajah tampannya yang seolah mampu menarik perhatian semua orang. Namun Dayana kembali berpikir ulang dan selalu mensugestikan pikirannya bila lelaki dan cinta adalah sesuatu yang berbahaya, ia tidak boleh terjerumus oleh keduanya atau kalau tidak ia akan jatuh ke bawah dan menghilang ditelan kekecewaan.
Arya memerhatikan mobil yang baru datang, dalam hati ia berharap bila wanita yang berada di dalamnya adalah Dayana. Namun ia seketika dibuat kecewa setelah melihat pengantin berhijab yang keluar dari sana, tentu saja Arya merasa sangat yakin bila wanita itu bukan Dayana atau calon istrinya. Itu lah kenapa ia menghela nafas lalu kembali menunggu, dengan harapan pengantinnya akan segera datang setelah itu.
"Terima kasih, Pak." Itu lah ucapan wanita berhijab itu kepada sopirnya, yang seolah mampu menarik kembali perhatian Arya kali ini.
"Kenapa suaranya seperti Bu Dayana," gumam Arya merasa heran dan tanpa sadar memerhatikan wanita itu keluar. Sebagai lelaki normal, tentu saja Arya mengakui dengan sadar bila wanita itu sangat cantik dengan balutan gaun pengantin dan hijab yang menutupi kepalanya. Sampai saat Arya tersadar dan segera beristighfar.
"Astaghfirullah aladzim, ya Allah. Kenapa aku malah mengagumi pengantin wanita orang lain? Aku akan segera menikah dan wanita itu juga, harusnya aku menundukkan kepala bukan malah semakin memerhatikannnya," gumam Arya merasa bodoh, ia bahkan sampai menepuk kepalanya sendiri yang tentu saja diperhatikan aneh oleh Dayana yang melihatnya.
"Apa yang Anda lakukan?" tanya Dayana setelah berada tepat di hadapannya, yang berhasil mengejutkan Arya bisa dilihat dari caranya membulatkan mata dengan sedikit memundurkan langkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Contract Husband (Completed)
RomansaDemi keinginannya memiliki seorang anak, Dayana harus menjalani pernikahan kontrak dengan Arya, seorang guru SD yang tentu tidak bisa dikatakan mapan. Namun karena wajahnya yang tampan dan juga prestasinya yang lumayan, Dayana memilih lelaki itu un...