IMPERFECTION [END] | NielOng Version

15. JAKET (1)

IMPERFECTION

Chapter 15. JAKET (1)

NielOng FanFic
Daniel X Seongwoo

***

Daniel bersandar ke counter kasir sambil memijat pelipisnya. Rasa pening yang sebelumnya tidak ada mulai dirasakannya berdenyut. Suara omelan managernya semakin menambah rasa sakit yang tajam menusuk-nusuk itu. Sambil mendengarkan Daniel memilih memejamkan mata, berharap dengan demikian nyeri itu sedikit berkurang.

"Kamu tidak bisa begini terus, Daniel. Tamu adalah raja." Nada suara Park Chanyeol terdengar frustasi.

Namun Daniel pun tak kalah jengkelnya. Matanya yang sempat terpejam melirik Chanyeol tajam. "Hei. Bukan aku yang memulai."

"Jadi menurutmu semua keluhan itu semua mereka yang mengada-ada?" pria yang lebih tinggi membanting setumpuk kertas ke atas counter. "Sebanyak ini?"

Daniel memberikan lirikan sekilas pada berkas complain itu, mengeratkan rahangnya sebelum bergumam rendah. "Ya."

"Dan menurutmu mereka punya alasan untuk melakukan itu? Secara khusus menargetkanmu?"

"Ya. Mungkin."

"Argggh." Chanyeol menggerang frustasi sambil mulai menarik rambutnya. Dia sudah kehabisan akal. Daniel membuat terlalu banyak masalah dan selalu mengatakan semua bukan salahnya tapi tak pernah mau panjang lebar menjelaskan alasan kenapa.

Dan bagi Chanyeol semua itu tidak masuk akal. Semua ini di luar nalar. Sudah beberapa tahun menjadi manager di minimarket ini membuat Chanyeol mengenal berbagai karakteristik orang, baik karyawan maupun pelanggan.

Yang paling disukainya adalah tipe yang bertutur kata baik seperti Seongwoo. Entah kepada siapa saja selalu tersenyum dan menampilkan wajah tulus yang ceria, disukai oleh sejawat maupun pembeli yang baru pertama berjumpa.

Sampai yang berwajah datar seperti Daniel ini. Jarang tersenyum kalau tidak terpaksa, melayani pun seadanya. Tapi walau tidak terlalu suka, Chanyeol harus mengakui bahwa masih dalam tahap toleransi.

Memang jika dipikir dengan logika segala insiden ini terlalu berlebihan, seakan keberadaan Daniel menarik yang namanya kesialan. Mungkin dengan orang lain sudah dari awal Chanyeol akan memecatnya. Sayang dia sudah berjanji pada Seongwoo untuk menjaga Daniel.

Tapi kalau semua sudah di luar batas dan kendalinya, apa boleh buat. Chanyeol akan meminta maaf pada Seongwoo lain kali. Keputusannya sudah bulat.

Chanyeol menegakkan badan dan memasang wajah seserius mungkin. "Daniel. " Ia mengawali. "Aku rasa ... "

Belum sempat Chanyeol menyelesaikan ucapannya, karena pada detik yang sama pintu kaca minimarket itu dibuka dengan lebar, membawa angin bulan Desember yang dingin masuk ke dalam.

Tapi bukan itu yang membuat kedua pria yang sedang bercakap di dalam menoleh, tapi panggilan kencang yang diteriakkan orang yang sudah membuka pintu.

"KANG DANIEL!!"

Daniel yang merasa namanya dipanggil, memutar posisi tubuhnya yang semula bersandar seratus delapan puluh derajat hingga kini menghadap sempurna ke arah pintu.

"Y.. ya?" tanyanya masih dengan banyak pertanyaan di wajahnya.

Dengan wajah bertekad dan langkah lebar Seongwoo berderap sampai tepat berhadapan dengan Daniel. Lalu ia mencondongkan sedikit badan ke depan memutus jarak diantara mereka yang terpisah counter kasir tersebut.