33. SETELAH HUJAN (END)

268 29 30
                                    

IMPERFECTION

33. SETELAH HUJAN (END)

NielOng FanFic
Daniel X Seongwoo


***

Tak disangka walau dengan awan menggantung gelap, hujan yang semula lebat itu cepat berhenti. Mungkin kalau diibaratkan bagai hidup sepasang kekasih. Dalam satu masa menerima harus malalui banyak cobaan, tapi tak lama berlalu.

Bau sisa hujan yang khas masih sangat terasa. Tapi payung biru tua itu sudah dilipat, kini dijinjing di satu tangan pemiliknya. Sedangkan satu tangannya yang lain bertaut mesra, mengayun seirama langkah kedua insan itu.

Beriring dalam langkah yang harmonis, kini setelah terang bahwa mereka juga memiliki rasa yang sama, terasa ringan membawa mereka menyongsong masa depan. Senyum pun seakan enggan meninggalkan wajah mereka.

"Sebenarnya." Seongwoo memecah keheningan yang nyaman itu. "Aku sudah dari dulu menerimamu. Aku hanya menunggumu untuk meneriman dirimu sendiri apa adanya. Aku sudah menunggu lama sekali untuk mendengarmu mengatakan kalau kamu mencintaiku juga."

Daniel melirik sekilas untuk menemukan sepasang mata almond itu menatap balik kepadanya. Ia menggeleng perlahan. "Kamu tahu betapa menderitanya aku selama seminggu ini? Tidak mendapat kabar darimu, berandai-andai bagaimana masa depanku tanpamu?"

Seongwoo tertawa kecil. Ia melepas tautan tangan mereka dan menggunakan untuk mendorong dahi Daniel. Tidak keras, hanya main-main saja.

"Salah sendiri, kenapa kemarin di rumah sakit cepat-cepat pergi?" Bibirnya dimajukan untuk menunjukkan perasaan kesal.

Daniel yang belum paham menatap Seongwoo bingung, membuat si manis harus menarik nafas sebelum menjelaskan. "Aku masih baru sadar dari pengaruh obat bius, kepalaku masih pusing, dan tenggorokanku sakit berjam-jam belum minum, dan kamu mengharapkan aku menjawab dalam satu detik?"

Daniel menunduk malu membuang mukanya, malu dan menyadari kesalahannya.

"Lihat aku!" Seongwoo menarik dagu Daniel, membuatnya wajah itu menatapnya kembali. "Jika kita ingin hubungan ini berhasil, kita harus berkomunikasi dengan lebih baik. Ini hidup kita bersama sekarang, dan kita harus memutuskannya bersama-sama."

Daniel menganggukkan kepalanya. "Yah, tapi apa perlu sampai seminggu?" Gerutunya lirih. Ia masih merasa sedikit tidak bisa menerima. "Aku nyaris mati merindukanmu."

Tak disangka Seongwoo tertawa. Sangat jarang dia berhadapan dengan Daniel yang bersikap manja seperti ini. Bahkan mungkin baru pertama kalinya pria itu membuka sisi dirinya yang ini. Syukur dirasakannya. Membuktikan perubahan Daniel bukan hanya dalam kata-kata.

Seongwoo tahu dia pun berhutang maaf.

"Maaf ya. Aku sebenarnya sudah hendak segera menghubungimu. Tapi Minki melarang. Menurut Minki kamu perlu diberi sedikit pelajaran. Dia bahkan menyita handphone-ku sampai hari ini. Dan Jonghyun sama sekali tak membantu. Kamu tahu sendiri bagaimana dia begitu tunduk pada Minki."

"Choi Minki!" Daniel menggeram kesal. "Anak sialan itu. Awas, aku akan balas dendam suatu saat nanti!"

Seongwoo tertawa lagi. Setelah semua ini berlalu, tertawa terasa begitu mudah. Di sela tawanya ia tersenyum licik. "Jangan khawatir, anak kita sudah mengatasinya."

Daniel seperti disambar petir. Terlalu fokus dengan perasaannya sendiri, dia baru tersadar ada hal yang terlupa.

"Seongwoo?" Matanya terbelalak menatap ketakutan. "Anak kita ... Anak kita dimana?"

IMPERFECTION [END] | NielOng VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang