30. MAAF

254 35 25
                                    

IMPERFECTION

Chapter 30. MAAF

NielOng FanFic
Daniel X Seongwoo

***

Setelah menendang Daniel dari apartemen Seongwoo menangis, menangis dan menangis. Hatinya sakit. Asanya pupus. Ia pikir Daniel sudah berubah. Tapi ternyata sama saja. Tidak ada yang berubah. Daniel masih sama pengecutnya seperti dulu.

Seongwoo sudah mepertaruhkan segala-galanya, bahkan hatinya. Tapi apa yang didapatkannya selain patah hati lagi dan lagi.

Seongwoo memeluk badannya, berbaring di tempat tidur dengan posisi meringkuk, memeluk dirinya dan bayi dalam kandungannya. Membayangkan hanya hidup berdua dengan anaknya membuat isak tangisnya makin keras.

Ia menangis hingga air matanya kering. Kelelahan, akhirnya Seongwoo tertidur.

...

Seongwoo mengenali tempat ini. Hawaii. Dia berada di Hawaii kembali. Ia pernah ke sana, tempat pertama kalinya Daniel mengajaknya berlibur nyaris tiga tahun yang lalu.

Ia mengenali pantai ini, salah satu tempat favourite-nya selama berada di sana. Langit yang biru, pasirnya yang putih. Angin yang mengacaukan rambutnya tapi tetap disuka karena menimbulkan rasa sejuk.

Seongwoo melihat Daniel berdiri di tepi pantai. Tubuhnya terbalut dalam kemeja berwarna biru, sewarna dengan langit dan laut, nyaris melebur dalam panorama di belakangnya. Pria yang sebelumnya memandang kejauhan itu menoleh, seakan menyadari kehadiran Seongwoo.
Lalu ia tersenyum ketika melihatnya, tapi senyumnya terasa sedih, sangat sedih.

Dari belakangnya Seongwoo melihat sesuatu yang tak wajar tengah terjadi. Ombak yang sangat besar menghampiri. Besar. Sangat besar. Nyaris tiga meter tingginya.

Seongwoo ingin memperingatkan. Daniel bisa tenggelam karenanya. Ia berteriak. Tapi suaranya tidak bisa keluar.

Maka Seongwoo berlari. Dia berlari sekencang-kencangnya. Tapi kakinya terasa sangat berat. Setiap langkahnya terbenam kedalam pasir yang basah. Jarak diantara mereka tidak juga berkurang.

Ia masih mencoba berteriak. Ombak itu semakin dekat dan semakin besar.

Dilurkannya tangannya, mencoba mencoba meraih pria di depan sana. Daniel juga mengulurkan tangannya, seolah ingin menerima uluran tangan Seongwoo. Saat ombak itu menghantam, menelan tubuh Daniel. Dan bersamaan dengan luruhnya ombak, sosok pria itu menghilang.

Hilang. Lenyap. Tak nampak satupun tanda keberadaannya.

Seongwoo dengan panik berusaha mencari dan terus mencari, berlari masuk ke dalam air asin di depannya. Tenggorokannya sakit mencoba berteriak memangil tanpa hasil. Tubuhnya sudah tenggelam sebatas pingging. Bajunya kini basah kuyup. Tapi ia mencari tanpa hasil. Tetap tidak ada tanda-tanda keberadaan Daniel di manapun.

Seongwoo tidak menyadari ombak kedua yang datang. Saat dia menoleh, ombak itu sudah sangat dekat, menghantam tubuhnya, menimbulkan rasa nyeri ke perutnya.

...

Seongwoo tersadar dalam kegelapan. Dia merasakan seluruh tubuhnya basah. Keringat dingin membanjiri dahi dan tubuhnya, membuat baju yang dikenakannya menempel erat ke tubuh. Kepalanya sakit. Tenggorokannya pun terasa sangat kering.

Ia sadar baru saja bermimpi. Tapi mimpi yang satu ini terasa begitu nyata. Sakit masih bisa dirasakan, dan bukan hanya di hatinya.

Seongwoo meraba perutnya. Rasa sakit menusuk di seluruh permukaan perutnya itu. Dirasakannya cairan hangat mengalir di paha dalamnya. Dirabanya celananya yang ternyata sudah sangat basah pula.

IMPERFECTION [END] | NielOng VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang