IMPERFECTION
Chapter 24. BOLEH
NielOng FanFic
Daniel X Seongwoo***
Pertama kali Daniel pindah ke apartemen Seongwoo, dia tidur di lantai, hanya berbalut selimut tipis dan sebuah bantal. Punggungnya sakit sekali keesokan harinya. Hari kedua rasa sakit merambat ke kaki dan tangannya. Belum lagi rasa dingin dari lantai, membuat tidur Daniel tidak bisa nyenyak.
Saat itu Seongwoo masih sangat membencinya yang memaksa menerobos masuk begitu saja ke dalam hidup pemuda itu, kelihatan begitu tak peduli pada keadaan apalagi kesehatan tulang punggung Daniel.
Untung penderitaan itu tidak berlangsung terlalu lama. Setelah Seongwoo mengajaknya membantu di kegiatan amal untuk para gelandangan di tanah lapang, satu lembar selimut ditambahkan oleh Seongwoo. Daniel menggunakannya untuk mengalasi tidurnya. Masih keras, tapi paling tidak cukup mengurangi rasa dingin.
Daniel mencoba menikmati tidur beralas selimut selama beberapa minggu. Suatu hari, Daniel tidak terlalu ingat kapan, tapi kurang lebih setelah Minkimenghajarnya, Daniel pulang dan menemukan sebuah kasur lipat. Kata Seongwoo dipinjamkan oleh Kim Jaehwan.
Tipis sih, paling hanya empat centimeter tebalnya. Tapi Daniel sangat mensyukuri punggungnya yang sudah tidak terasa sakit lagi dan rasa dingin yang juga berkurang. Apalagi mengingat hawa yang semakin dingin seiring datangnya musim dingin bersalju.
Pada hari di mana Daniel pulang dalam keadaan luka parah setelah dipukuli oleh tukang pukul ayahnya, itulah pertama kalinya dalam dua bulan Daniel merasakan punggungnya menyentuh tempat tidur. Itupun karena dia dalam keadaan tidak sadar, sehingga dia tidak bisa menolak Seongwoo memindahkannya ke sana.
Pun saat itu dia berpikir itu hanyalah kejadian langka sesaat. Apalagi paginya setelah dia mengabaikan Seongwoo sehingga membuat yang disebut kemudian pergi dari apartemen kelihatan sangat marah. Namun kenyataan jauh berbanding terbalik dari terkaan Daniel.
Seongwoo justru menjadi semakin baik padanya. Dan malam itu pertama kalinya mereka bertengkar besar. Permasalahannya sepele mengenai pengaturan tempat tidur. Seongwoo memaksa Daniel harus tidur di atas ranjang, sedangkan Daniel merasa seharusnya Seongwoolah yang tidur di sana.
Seongwoo sedang hamil, hampir tujuh bulan pula. Mana tega Daniel menyuruh Seongwoo tidur di lantai. Mereka sama-sama keras kepala. Mereka sama-sama tak mau mengalah. Tak ada jalan damai yang disepakati.
Kalaupun malam itu Daniel yang tidur di lantai, itu karena dia memaksa dengan kekuatannya. Besoknya Seongwoo membalas dengan akal-akalan tidur terlebih dahulu. Begitu bergantian hingga akhir pekan tiba.
Karena itu, pada hari Sabtu Daniel bangun sepagi mungkin, pergi ke toko furniture DIY terdekat dan menguras seluruh tabungannya yang tak seberapa untuk membeli sebuah tempat tidur baru. Ia bahkan menyewa taxi agar dapat membawa barang yang baru dibelinya itu pada hari yang sama, membuat kondisi keuangannya kembali pada titik terendah.
Akhirnya setelah menghabiskan sisa hari dengan sekrup dan obeng serta menggeser beberapa barang, menjelang makan malam Daniel bisa bernafas lega melihat hasil kerja kerasnya terpasang.
Bukan tempat tidur besar dan luas seperti di kamarnya dulu. Selain budget yang menjadi kendala, besaran ruang apartemen Seongwoo juga harus dipertimbangkan. Tapi paling tidak kini keduanya bisa tidur nyenyak tanpa perlu saling berebut. Daniel pikir dengan ini permasalahan usai.
Ternyata dia salah besar. Tidurnya jauh dari kata nyenyak.
Malam pertama Daniel tidak bisa tidur cepat. Matanya masih nyalang menatap langit-langit kamar. Sedang Seongwoo yang sekarang memang gampang merasa lelah sudah tertidur pulas. Sangat pulas sehingga tidak menyadari kalau ia sudah berganti posisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPERFECTION [END] | NielOng Version
FanfictionSempurna. Satu kata yang menggambarkan hidup Kang Daniel. Wajah tampan, keluarga kaya, karir yang menjanjikan, tunangan yang cantik. Apa lagi yang bisa dimintanya? Namun sebuah panggilan telpon membuat Daniel untuk pertama kalinya harus berhadapan...