IMPERFECTION
Chapter 14. TAWARAN
NielOng FanFic
Daniel X Seongwoo***
Seongwoo mengira mobil itu melambatkan jalan karena hendak berbelok. Reaksi pertamanya saat pintu terbuka di depannya hanyalah heran. Bahkan ia tak sempat terkejut apalagi berteriak saat orang berpakaian serba hitam memaksanya masuk ke dalam mobil.
Terkejut yang terlalu selama beberapa saat merampas logikanya, tak mampu bereaksi. Otaknya segera berputar mencoba memahami apa yang terjadi dan harus bagaimana, namun nampaknya tak cukup cepat. Saat Seongwoo benar-benar menyadari bahwa kelihatannya dirinya sudah menjadi korban penculikan, mobil mewah berkaca gelap itu sudah melaju cukup kencang.
Mulutnya sudah setengah terbuka hendak berteriak saat pria bersetelan gelap yang ada di dalam mobil memberi peringatan.
"Percuma berteriak, mobil ini kedap suara."
Dan saat dengan panik tangan Seongwoo mencoba meraih pegangan pintu, masih dengan wajah datar pria itu menambahkan. "Tidak ada gunanya juga hendak keluar, Anda akan mati jika melompat keluar dari mobil dalam kecepatan ini."
Pria itu tersenyum, tapi bukan jenis senyum ramah yang menyenangkan, ketika melihat ketakutan mulai terbentuk di wajah Seongwoo. "Tenanglah Seongwoo-ssi. Kami tidak akan menyakitimu. Tuanku hanya ingin sedikit berbincang dengan Anda. Tidak perlu takut."
***
Tidak perlu takut?
Di kesempatan lain mungkin Seongwoo akan menertawakannya. Dia jelas-jelas diculik, jadi tidak mungkin ia akan merasakan demikian. Sedikit mensyukuri dia tidak disakit dan diancam berlebih, tapi tetap saja khawatir tidak dapat dihilangkan.
Walau berusaha menenangkan diri dan mempercayai, ia tak berhasil mengendalikan detak jantungnya yang berdegup kencang, ataupun keringat dingin yang membasahi pelipis dan punggungnya. Tak sadar jemarinya meremat ujung jaketnya, menariknya menutupi perut dalam bentuk gerakan yang defensif, seakan berusaha melindungi si jabang bayi.
Matanya berusaha melihat keluar kaca mobil yang gelap, mencoba memahami ke mana mobil mewah ini akan membawanya. Awal dia masih mengenali beberapa jalan dan persimpangan, sebelum tersesat dalam rumitnya jalanan ibukota.
Mobil itu melaju dalam kecepatan stabil ke daerah elite, di antara bangunan-bangunan tinggi dan megah. Hampir tiga puluh menit perjalanan, sebelum akhirnya melambat dan berbelok di depan sebuah gedung berlantai dua dengan lapangan parkir yang cukup lapang.
Seongwoo menyadari, ada empat orang di dalam kendaraan itu. Satu orang sopir di depan, dengan satu orang lagi di kursi sampin kemudi, dan satu orang lagi yang ada di sampingnya sendiri dan sempat berbicara padanya.
Kalimat peringatan tadi adalah yang terakhir diucapkan, karena setelahnya tidak ada satu patah katapun terucap dari ketiga pria yang semuanya mengenakan setelan gelap senada itu.
Saat mesin mobil dimatikan di depan pintu gedung, pria yang duduk di kursi depan dengan sigap melompat keluar, dan sebelum Seongwoo sempat berkedip, pintu di sisinya sudah terbuka dari luar.
Tidak perlu kata untuk mengisyaratkan bahwa dia diharapkan keluar. Walau masih tak tahu apa yang akan terjadi, Seongwoo tidak punya pilihan selain menuruti, membiarkan langkahnya dituntun dan pintu dibukakan untuknya.
Matanya takjub dan sempat melupakan keadaannya sekarang saat dia memasuki tempat itu. Sekilas pandang aja Seongwoo langsung tahu tempat apa ini. Meja-meja bertaplak kain putih tulang, kursi-kursi berlapis beludru senada. Piring putih cemerlang, bersanding alat makan berkilau dan gelas tinggi sebening kristal.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPERFECTION [END] | NielOng Version
FanfictionSempurna. Satu kata yang menggambarkan hidup Kang Daniel. Wajah tampan, keluarga kaya, karir yang menjanjikan, tunangan yang cantik. Apa lagi yang bisa dimintanya? Namun sebuah panggilan telpon membuat Daniel untuk pertama kalinya harus berhadapan...