IMPERFECTION
Chapter 10. UANG
NielOng FanFic
Daniel X Seongwoo***
Hari ini Daniel sangat sibuk. Ia mengawali harinya sangat pagi, bahkan sebelum pukul delapan dia sudah berangkat ke Bank untuk memastikan sekali lagi. Siapa tahu kemarin hanya sebuah kesalahan.
Sayangnya tidak. Kekawatiran terbesarnya terjadi. Seluruh kartu kredit yang dimilikinya sudah diblokir, begitu juga dengan kartu ATM dan semua tabungan. Ulah siapa lagi kalau bukan ayahnya, menunjukkan apa yang bisa dilakukan oleh orang kaya dan berkuasa.
Dihempaskannya tubuhnya ke kursi di halte bus di tepi jalan. Paling tidak di sini dia bisa meminjam sedikit keteduhan dari shalter di atas kepalanya. Sudah nyaris tengah hari, matahari sudah mulai menyengat.
Menyandarkan tubuh dilihatnya sebuah bus melintas. Halte itu sedang sepi. Supir bus membuka pintu dan melemparkan pandangan kea rah Daniel, bertanya apa dia hendak naik. Daniel menggeleng.
Mengamati bus yang berlalu itu, satu pikiran terlintas di benaknya. Kelihatannya mulai sekarang dia harus mulai menggunakan moda transportasi umum yang satu itu.
Daniel membuang nafasnya lelah, mencoba mengingat kapan terakhir kali dia menaiki kendaraan umum di korea. Sudah lama sekali, atau mungkin tidak pernah sama sekali. Dan jika ia tak segera menemukan solusi, kelihatannya setelah ini dia harus membiasakan diri.
Sentakan rasa perih membuat Daniel mengelus perutnya. Dari pagi perutnya belum terisi sama sekali. Seburu-buru itu dia meninggalkan apartemen Seongwoo pagi tadi tanpa sempat memasukkan apapaun ke dalam perutnya.
Sebenarnya Daniel juga tidak yakin apakah Seongwoo akan menawarkan untuk membuatkannya sarapan, atau apakah pemuda itu memiliki bahan untuk membuat sarapan.
Hal itu mengingatkannya kembali kepada janjinya. Perjanjian itu. Dia sudah menjanjikan untuk membiayai semua keperluan Seongwoo.
Dirogohnya saku celana, dan dibukanya dompetnya yang sekarang menjadi sangat tipis. Keluar dari Bank tadi Daniel sudah membuang semua kartu tak berguna dari dompetnya. Diintipnya dompet yang kini hanya berisi dua lembar uang ribuan won.
Sekali lagi Daniel membuang nafas panjang.
Pagi tadi Seongwoo mengingatkannya tentang biaya kuliah yang harus dilunasinya. Hampir empat juta Won.
Daniel mengumpat.
Dari mana dia akan mendapatkan uang sebanyak itu?
***
Sepagian ini Seongwoo tidak meninggalkan apartmen. Setelah berperang dengan mual pagi hari yang menguras tenaganya, belum apa-apa tubuhnya sudah merasakan lelah. Ditunjang dengan udara akhir November yang mulai berangin yang membuatnya malas bergerak.
Memang belum ada hal yang penting yang membuatnya harus keluar. Seharusnya ada kelas yang harus diikutinya pada pukul tiga sore. Tapi dia tidak melihat ada gunanya datang jika belum melunasi semua biaya yang diperlukan.
Seongwoo sudah selesai membereskan apartemen yang ukurannya tidak seberapa itu. Sekarang dia duduk bersandar di ranjang, memandang selimut yang sudah terlipat rapi dan bantal yang tergeletak di lantai di sebelahnya. Seongwoo mengerucutkan bibirnya.
Orang yang semalam menggunakan bantal dan selimut itu belum menjelaskan apapun pagi ini. Setelah bangun, Daniel langsung bersiap dalam keheninan yang canggung, dan langsung meninggalkan apartemen.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPERFECTION [END] | NielOng Version
FanfictionSempurna. Satu kata yang menggambarkan hidup Kang Daniel. Wajah tampan, keluarga kaya, karir yang menjanjikan, tunangan yang cantik. Apa lagi yang bisa dimintanya? Namun sebuah panggilan telpon membuat Daniel untuk pertama kalinya harus berhadapan...