IMPERFECTION
Chapter 28. WAKTU
NielOng FanFic
Daniel X Seongwoo***
Daniel pernah membaca sebuah puisi pada masa studinya di luar negeri. Puisi dalam bahasa Inggris yang tidak benar-benar diingatnya karena sastra bukanlah satu hal yang terlalu digemarinya.
Yang diingatnya puisi itu berkisah tentang waktu. Tentang bunga yang mati dan waktu yang berlalu.
Apa yang dituliskan di sana? Kalau Daniel tak salah ingat penulisnya mengatakan waktu akan berlalu cepat saat kamu bahagia, dan berjalan lambat saat kamu sedang berduka.
Entah kenapa hari ini dia mengingatnya. Mungkin karena dulu yang dianggapnya lalu belaka sekarang baru terasa maknanya.
Dua setengah tahun saat dia menjalin hubungan rahasia dengan Seongwoo berlalu begitu saja. Bahkan walau dia masih menyimpan semua keping memori, setiap lembar gambar yang sempat diambilnya. Nyatanya sudah lewat dan tak bisa kembali.
Dan setelahnya. Saat-saat perpisahan. Saat-saat terpuruknya. Bagai menghitung hari berharap segalanya cepat berlalu.
Waktu. Waktu yang selalu tidak pada pihaknya. Hanya sedikit waktu yang dimilikinya untuk menuntaskan janjinya, membuatnya terpaksa mengambil langkah putus asa. Membuatnya harus sekali lagi menorehkan luka.
...
Entah sudah berapa lama Daniel duduk di sana, bersimpuh dengan dahi masih bersandar di daun pintu. Ia tak mempedulikan segalanya, mengabaikan segalanya. Bahkan ia tak menyadari bahwa sudah hampir semenit lamanya sesorang berdiri di belakangnya dan memandang punggungnya yang lunglai.
Dia bahkan tidak mendengar namanya yang dipanggil berkali-kali, baru menoleh ketika nada suara tak sabar dan keras mulai terdengar. "Kang Daniel! Sampai kapan kamu akan membuatku menunggu?"
Perlahan Daniel menolehkan kepalanya. Sangat perlahan. Seakan tubuhnya sudah tidak memiliki keinginan apa-apa. Dia menatap pria di depannya dengan tatapan linglung. Pikirannya begitu tumpang tindih tak dapat mencerna apa yang terjadi.
Park Jihoon, masih berbalut setelan kerjanya yang mahal meletakkan sebelah tangan di pinggang dengan gaya tak sabar melihatnya. Ia mengulang pertanyaan sebelumnya. "Sampai kapan kamu akan membuatku menunggu?"
Daniel masih tidak juga menjawab, membuat pria bermarga Park itu mendecak gemas. Ia kembali mengajukan pertanyaan dengan tak sabar. "Apakah kamu masih mau melakukannya? Atau mau kamu batalkan saja?"
"A .." Daniel sudah membuka mulutnya seakan ingin mengatakan sesuatu. Tapi apapun yang hendak diungkapkannya menggantung di udara. Wajahnya menunjukkan bagaimana pertentangan batinnya. Berkali-kali dia seakan hendak membuka mulut lagi, namun berkali-kali pula menangguhkan.
Dia tahu apa yang harus dilakukannya. Dia yang meminta ini. Dia sudah meniatkan ini. Tapi ketika tiba saatnya, ditambah pengetahuan bagaimana di seberang pintu yang kini menopang punggungnya Seongwoo sedang bersedih, segala niat dan keberaniannya seakan menguap.
Tahu harus pergi tapi hatinya tak ingin. Paham apa yang seharusnya dilakukan, tapi raganya tak berkehandak.
Jihoon menggeleng tak sabar dibuatnya. Dia membuang nafas dalam. "Aku beri waktu sampai besok." Tak menjelaskan panjang. Tak menunggu jawaban. Dia segera membalikan badan dan berlalu.
Dan Daniel tak ingin menahannya. Dia menghela nafasnya lega dan menyandarkan punggungnya ke daun pintu, membuat posisi kakinya yang sebelumnya bersimpuh kini berselonjor lurus.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMPERFECTION [END] | NielOng Version
FanfictionSempurna. Satu kata yang menggambarkan hidup Kang Daniel. Wajah tampan, keluarga kaya, karir yang menjanjikan, tunangan yang cantik. Apa lagi yang bisa dimintanya? Namun sebuah panggilan telpon membuat Daniel untuk pertama kalinya harus berhadapan...