23. BEKAL

200 40 100
                                    

IMPERFECTION

Chapter 23. BEKAL

NielOng FanFic
Daniel X Seongwoo

***

Dengan gerakan tergesa Seongwoo menutup kotak makan yang sedang ditatanya saat mendengar suara pintu terbuka.

"Tu .. tunggu!" serunya terbata.

Daniel yang separoh badannya sudah berada di selasar apartemen membalikkan badan. Ekspresi wajahnya menunjukkan tak sabar.

Tak ingin membuat dirinya ditunggu terlalu lama, Seongwoo meraih sebuah kantong dan memasukkan kotak berbahan stainless itu sambil berjalan keluar. Nyaris kakinya tersandung karena langkah buru-burunya. Untung di saat terakhir ia berhasil menyeimbangkan diri, sehingga Daniel yang sudah mengulurkan tangan kembali menarik dan menyembunyikan di belakang punggung.

Seongwoo mencoba tersenyum walau gugup. Ragu tangannya menyodorkan tas coklat itu. "Emm.. ini .. bekal untuk makan siang."

Daniel tidak langsung bereaksi. Dia hanya melirik sekilas ke bawah sebelum tatapannya kembali ke wajah Seongwoo. Tak lama, setelahnya ia memejamkan mata dan mulai menggeleng.

"Seongwoo.. " suaranya terdengar lelah. "Sudah berapa kali kubilang, kamu tidak perlu ..."

Ya. Bukan pertama kalinya Daniel menolak. Setiap pagi dia akan mengatakan hal yang sama. Bahwa dia tidak menginginkannya. Bahwa Seongwoo tidak perlu melakukan hal ini.

Tapi seperti hari-hari sebelumnya, hanya sampai di sana Daniel akan berucap. Karena setelahnya, dia hanya akan menghembuskan nafas panjang, menyudahi apapun yang menjadi keberatannya dan tanpa kata mengambil kantong berisi bekal itu dari tangan Seongwoo.

Dan Seongwoo akan tersenyum, kecil dan tersembunyi dibalik kepalanya yang tertunduk, tak tahu harus melakukan apa untuk memecah kesunyian. Seperti juga Daniel yang diam tak mengatakan apapun, namun tak kunjung juga beranjak. Berdua berdiri dengan canggung di selasar apartemen yang diterangi lampu suram.

Seongwoo mengangkat kepalanya. Sesuatu menarik perhatian, membuatnya bergerak mengulurkan tangan.

"Dasimu." Jelasnya singkat sementara jemarinya merapikan ikatan yang nampak tak rapi di matanya, tak menyadari kalau tindakannya memangkas jarak diantara mereka. Matanya begitu fokus memperbaiki letak kain itu sementara Daniel berdiri kaku tak berani bergerak.

"Nah, sudah." Kata Seongwoo kemudian. Merasa puas ia mengangkat pandangan, dan baru menyadari jaraknya yang begitu dekat dengan Daniel. Dalam posisi ini ujung hidung mereka nyaris bersentuhan.

Keduanya tak bergerak. Keduanya menahan nafas.

"Hem... "

"Hemmmm!!!"

"EHEMMMMM!!!"

Suara berdehem tak berkesudahan dan semakin bertambah keras itu membuat keduanya menoleh ke arah sumber suara yang mengganggu itu.

Bersandar di depan pintu apartemennya, Kim Jaehwan masih meletakan tangan di depan mulut, dengan gaya orang yang tengah membersihkan tenggorokan.

"EHEM!!!!" serunya sekali lagi.

Daniel yang bergerak terlebih dahulu. Ia menyadari kalau dia memang sedang berada di tengah koridor apartemen yang memang sempit, juga posisinya yang pasti mengundang tanya. Dia hanya melemparkan lirikan tajam ke arah Jaehwan lalu tanpa mengucapkan apa-apa membalikkan badan.

Sementara Seongwoo masih berdiri di tempatnya, menatap khawatir pada punggung yang berlalu. Baru saat Daniel berbelok dan hendak menuruni tangga, ia berseru gugup.

IMPERFECTION [END] | NielOng VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang