Tatapan Elean ke Kros penuh dengan perasaan serius dan sedikit kepanikkan yang tersirat. Tidak ada senyuman atau rasa 'santai' yang terlukis diwajahnya, ahli sihir itu tidak sedang bercanda. Ia segera keluar dari kursinya dan berjalan mendekat ke arah sang pangeran, mendorongnya ke arah tangga.
"Kalian pergi sekarang juga" kata Elean, "Panggil mereka, cepat!!"
"Apa kau yakin mereka jahat? Bisa saja mereka tidak sengaja memasuki area mu" kata Kros
"Tidak, aku merasakan aura sihir yang tidak biasa dari ketiganya" kata Elean, "Gelap... Mereka bukan ahli sihir sembarangan"
"Cepat Kros!" titah Elean
Mendengar perintah Elean, Kros segera berlari ke atas. Tanpa mengetuk, ia langsung membuka pintu, sedikit terlalu keras. Alhasil, Kama yang sedang berjaga dibuat terkejut dengan pintu yang dibanting terbuka. Meski ternyata, keributan itu tidak cukup untuk membangunkan kedua sahabatnya.
Tanpa menghiraukan Kama yang melihat kearahnya dengan kaget, ia langung berkata, "Kita pergi sekarang! Ada penyusup, cepat!" ujar Kros sebelum bertemu dengan mata Kama.
Kama tidak mengerti mengapa mereka harus pergi tapi ia cukup tahu bahwa itu artinya bahaya. Dengan cepat, ia membangunkan Frey, mendorong tubuh pria itu hingga jatuh ke lantai. Sementara, Kros mengguncang tubuh Ayyara dengan kuat.
Tanpa butuh waktu lama hingga keduanya akhirnya bangun juga, bingung dan mengantuk, "Ayo cepat!! Kita tidak boleh membuang – buang waktu" seru Kros.
Kama segera meraih tas Ayyara dan tas yang diberikan Elean dari atas meja sebelum menyampirkan keduanya ke punggungnya, "Kita dalam bahaya!" ujar Kama. Kata - kata tersebut cukup untuk menghilangkan sisa kantuk dan kekagetan yang mereka punya.
Mereka berempat segera menuruni tangga, yang mana Elean sudah menunggu di ujung tangga, "Ini untuk perjalanan kalian, aku sudah memasukkan barang - barang penting yang bisa kuraih dengan cepat. Jika kalian hemat, seharusnya perlengkapan ini cukup untuk delapan hari" kata Elean, menyerahkan empat kantung yang terlihat cukup penuh. Kros dan Ayyara mengambil satu sedangkan Frey mengambil dua karena melihat bawaan Kama sudah banyak.
"Delapan hari? Apa maksudnya?" tanya Kama tapi baik Elean maupun Kros tidak ada yang menghiraukannya.
"Kau tidak ikut?" tanya Kros, menatap teman dekatnya.
"Tidak, aku akan memperlambat mereka" kata Elean, "Kalian hanya punya sekitar waktu sebentar untuk kabur dari mereka, gunakan dengan baik... Berlari, jangan berhenti, dan jangan menengok ke belakang apapun yang terjadi" Elean kemudian menyerahkan sebuah tas lagi ke Kros yang berisi tiga gulungan tadi dan sebuah peta.
"Aku sudah gambarkan peta kasar dan petunjuk ke Yidrac yang berhasil aku ingat. Berhati - hatilah, peta itu belum tentu benar... Entah mengapa ingatan ku masih kabur, ada sesuatu yang aneh" kata Elean
"Tapi aku tetap tidak tahu apa yang harus dilakukan begitu sampai disana" kata Kros, "Sebaiknya kau ikut bersama kami"
Namun Elean menggelengkan kepalanya, "Ikuti gulungannya... Buka ketiganya hanya ketika kalian sendiri" kata Elean, "Aku akan menemukan kalian... Percaya padaku"
Meski enggan, akhirnya Kros menganggukkan kepalanya. Ia tahu Elean sudah bulat dengan keputusannya dan baginya untuk menentang itu hanya akan membuang waktu mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlempar Ke Dunia Sihir, Negeri Rothras
FantasiaTiga sahabat masa kecil, Kros, Ayyara, dan Frey, tiba - tiba terjebak di dunia lain yang penuh dengan sihir, Negeri Rothras setelah ketiganya secara tidak sengaja menemukan sebuah portal di rumah tua ketika sedang berlindung dari kejaran anjing meng...