Untuk tiga detik selanjutnya, tidak ada yang bersuara sama sekali, masih mencoba mencerna runtutan kata yang keluar dari mulut Kros barusan.
"Oookayy~ Kira - kira maksudnya apa?" tanya Kama, "Aku tidak mengerti sama sekali"
"Another freaking puzzle, great... Just great" gumam Frey menggerutu. Jika Kama yang secerdas itu saja tidak mengerti, maka jangan harapkan apa - apa darinya.
"Setidaknya kini kita tahu bahwa tujuan kita benar Yidrac, bagian itu tidak perlu kita khawatirkan lagi" kata Kros
"Apa kau mengerti maksud tulisan ini?" tanya Ayyara ke pria berdarah biru itu.
Kros menghela napasnya sebelum menggelengkan kepalanya pelan, "Aku butuh Elean... Kemana ia ketika dibutuhkan" ucap Kros lelah. Seharusnya, ia sudah bisa melihat ini dan tidak terkejut. Seharusnya, ia tahu bahwa tulisan di gulungan itu pasti berbentuk teka - teki yang harus dipecahkan demi mengetahui maksud aslinya.
"Dua jam yang habis sia - sia" kata Frey, "Jika dari kita tidak ada yang paham sama sekali, lalu kita harus minta bantuan siapa untuk mengerti?"
"Saat ini aku sama sekali tidak punya ide" kata Kros, menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi di belakangnya. Harapan mereka yang pada awalnya membesar kini menciut kembali.
Frustasi, itulah perasaan yang mendominasi di diri mereka saat ini.
"Tunggu, kau yakin ini sudah semua terjemahannya? Tidak ada yang salah atau kurang?" tanya Kama
"Aku sudah mengerahkan usaha terbaikku dalam menerjemahkan tulisan itu jadi iya, aku yakin" kata Kros
"Aku hanya ingin memastikan" kata Kama
"Bagaimana sekarang? Apa yang harus kita lakukan sekarang? Ma, ada ide?" tanya Frey
"Karena tidak ada yang bisa kita lakukan lagi terkait gulungan kedua maupun ketiga ini, maka sebaiknya kita pindah bahasan ke hal yang sudah kita diskusikan sebelumnya... Berkutat terus menerus di tulisan ini hanya akan membuang waktu kita. Lebih baik kita pikirkan lagi nanti mengenai ini" kata Kama
"Atau kita bisa membagi tugas. Karena hanya aku yang bisa membaca maka selama aku membaca, kalian bisa mencoba memikirkan apa maksudnya kira - kira" kata Kros
"Lebih baik daripada diam tak menentu, bukan?" kata Ayyara
"Baiklah, aku akan mulai mencari informasi tentang mitos Yidrac di buku - buku ini" kata Kros
Kros mengambil satu buku dari tumpukan buku - buku yang terletak di sebelahnya sebelum kemudian meletakkan telapak tangannya di atas buku itu, kulitnya menyetuh sampul buku. "Venira..." ucap Kros. Dan segera setelah itu, Kros membuka buku dan mebalik - balikkan halamannya dengan cepat. Bola matanya bergerak ke atas dan bawah dengan cepat sembari memindai isi halaman demi halaman.
Sementara ketiga sahabat yang di sebelahnya itu masih terlihat merenung dengan pikiran masing - masing. Seakan - akan, mereka masih harus mencerna ulang terjemahan itu per katanya.
"Aku menyerah, tidak peduli seberapa keras aku berpikir... Aku tidak menemukan makna yang tersembunyi di balik tulisan ini dan hubungannya dengan kita" kata Frey setelah beberapa saat. Sementara itu, Kros sudah pindah ke buku yang ketiga.
"Jangan dulu menyerah, kau bahkan belum memikirkannya lebih dari dua puluh menit" kata Ayyara
"Kau tahu sendiri bahwa aku tidak pernah bagus dalam hal yang menggunakan otak ku... It's Kama's thing, not mine" kata Frey
"Cobalah lebih keras" pinta Ayyara
"Baiklah - baiklah" kata Frey, "Yidrac menanti tamunya, itu maksudnya pasti kita bukan? Hmm, tapi bisa juga bukan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlempar Ke Dunia Sihir, Negeri Rothras
FantasyTiga sahabat masa kecil, Kros, Ayyara, dan Frey, tiba - tiba terjebak di dunia lain yang penuh dengan sihir, Negeri Rothras setelah ketiganya secara tidak sengaja menemukan sebuah portal di rumah tua ketika sedang berlindung dari kejaran anjing meng...