Bab 31 : Datang

4 2 0
                                    

"Kalian baik - baik saja?"

Tunggu, Kama kenal suara itu. Datang tepat dari arah belakang kedua pria itu. Tanpa basa - basi lagi, Kama langsung memutar tubuhnya 180 derajat.

"Elean!" seru Kama

Membiarkan refleks mengambil alih tubuhnya, Kama berlari mendekat ke ahli sihir itu dan merangkul tubuh ramping yang lebih pendek itu ke dalam pelukan ketatnya. Matanya tak berbohong, di hadapannya kini benarlah Elean.

Elean dalam keadaan hidup.

"Uhm..." Elean tampak terkejut dengan perlakuan yang tak terduga itu. Meskipun ternyata nyaman rasanya. Sudah lama sejak ia terakhir kali dipeluk. Mungkin terakhir saat bersama Eli.

"Aku juga senang bertemu denganmu lagi?" respon Elean ragu. Terkekeh kecil memikirkan serindu apa pria asing itu dengannya.

"Aku sangat khawatir" kata Kama, tangannya masih melingkar di pundak Elean.

Dehaman keras dari Frey membuat Kama akhirnya tersadar dan segera melepaskan dekapannya. Semburat merah muda menghiasi pipi kedua insan tersebut. Sementara yang berdeham hanyak mendelik. Masih bisa - bisanya bermesaraan di kondisi seperti ini. Rasanya seperti melihat Kros dan Ayyara lagi. Menjadi nyamuk tuh tidak enak.

"Aku senang melihatmu masih hidup" kata Kama

"Tentu saja! Apakah kau pikir aku akan kalah semudah itu?" tanya Elean, menaikkan alisnya sebelah.

"Tidak! Bukan itu maksudku, aku hanya khawatir. Apalagi kau melakukan itu agar kami bisa kabur" kata Kama, "Kros sempat melawan laki laki dari kelompok Dalog itu"

"Aku tahu, Koo bercerita padaku" kata Elean

"Koo?" tanya Kama

"Pheonix yang aku kirim untuk membantu kalian" kata Elean

"Oh burung itu, ia sangat membantu Elean, terimkasih" kata Kama

"Aku senang mendengarnya" ujar Elean

"Jadi apakah kau benar baik - baik saja? Apa kau bertarung dengan mereka?" tanya Frey

"Sekarang aku sudah baik - baik saja, tapi mereka memang lawan yang tak bisa diremehkan" kata Elean

Mata Frey tertuju pada perban perban putih yang kini melilit beberapa bagian tubuh Elean, terlihat paling jelas di lengannya. Dan Elean sadar akan arah tatapan lelaki itu.

"Serius, aku sekarang sudah baik - baik saja. Aku minta maaf baru bisa menyusul kalian sekarang" kata Elean, "Aku menghabiskan beberapa hari ini untuk memulihkan tubuhku"

"Lega mendengarnya" kata Kama sementara Frey mengangguk. Jika sang ahli sihir sendiri sudah berkata bahwa ia tak apa, buat apalah ia ngotot akan sesuatu yang tak berguna.

"Dimana Kros dan Ayyara?" tanya Elean

Wajah kedua pria itu seketika juga berubah muram, ekspresi mereka jatuh mengingat keberadaan dua orang itu yang masih belum ada kepastian.

"Kami.. Kami terpisah" kata Frey, "Kros dan Ayyara jatuh ke jurang. Dasarnya sungai...."

Mata Elean melebar, "Dan kami yakin mereka selamat" kata Kama, "Atau setidaknya kami berharap mereka selamat... Tidak ada tanda - tanda dari mereka di sungai"

"Sebelum kami menemukan mayat mereka, kami akan berasumsi bahwa mereka berdua selamat" ujar Frey

"Bisakah kau menemukan mereka? Atau bisakah kau menggunakan semacam sihir teleportasi?" tanya Frey lagi

"Sebentar, akan aku coba untuk melacak sihir Kros" kata Elean

Elean kemudian memejamkan matanya, menjulurkan tangannya ke depan dengan telapaknya yang menghadap bumi.

Terlempar Ke Dunia Sihir, Negeri RothrasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang