"Pergi dari sini" usir Elean
"Tunggu dulu, dengarkan aku kumohon" mohon Kros
"Pergi!" ketus Elean
"Tolong!" seru Kros, ia berlari ke hadapan sang ahli sihir dan menghadangnya, merentangkan kedua tangannya.
Kros merasa lega ketika Elean tetap berada di tempatnya, meski dengan wajah ditekuk, Kros lega ahli sihir itu setidaknya mau mendengarkan perkataannya.
"Dulu aku tidak tahu apa - apa.. Tapi sekarang aku cukup tahu bahwa ayah, sang raja, tidak menyukai ahli sihir. Kau tahu, rumor mengenai ahli sihir yang hendak melakukan kudeta" kata Kros sambil berdiri, membersihkan celananya dari tanah dan debu.
"Kudeta? Kau yakin?" tanya Elean, mendengar itu membuatnya tidak bisa tidak bertanya – tanya apakah ini alasan Elean dijodohkan dengan calon raja dulu. Mendengar bahwa Eli dijodohkan dengan sang raja membuat Elean dulu menyadari bahwa Eli pastilah berasal dari keluarga ahli sihir yang terpandang. Namun, mengenai rumor kudeta, Elean sendiri tidak pernah mendengarnya.
Apa yang sebenarnya sedang terjadi di luae sana?
"Kau benar - benar tidak tahu? Rumor itu kini makin menegang, situasi antara kedua pihak semakin tidak baik" kata Kros
"Lalu bagiamana denganmu? Apa pandanganmu tentang ahli sihir? Pikirkan jawabanmu dengan baik - baik" tanya Elean
"Sejujurnya, aku tidak tahu... Ibuku seorang ahli sihir tapi ayahku non-ahli sihir, bukankah aku seharusnya berdiri di tengah – tengah dan bukannya menyukai atau membenci satu pihak? Aku tahu aku tidak membenci ahli sihir... Bagaimana bisa membenci sesuatu yabg belum pernah kulihat dengan mata kepalaku sendiri.. Aku tidak pernah sepenuhnya percaya dengan cerita – cerita guru ku dulu" kata Kros, "Terlalu kekanak – kanakan"
"Kau sudat melihat sihirku barusan, bagaimana pandanganmu sekarang? Takut? Benci?" tanya Elean, menaikkan alisnya sebelah.
"Menakjubkan... Sama sekali tidak ada rasa takut yang muncul di benakku... Aku tak mengerti" ujar Kros yang sedikit mengejutkan Elean.
"Itu karena sihir mengalir di darahmu, susah untuk membencinya, bukan?" ujar Elean
Sang pangeran kemudian melakukan sesuatu yang tidak diduga Elean sama sekali, Kros turun dan langsung berlutut dengan menumpu pada satu kaki, mengepalkan tangannya dan menatap sang ahli sihir dengan memelas.
"Tolong ajari aku menjadi ahli sihir seperti mu... Aku mendengar hal bagus tentang mu dari ratu dan itu cukup bagiku" kata Kros, ia tulus dan serius dengan apa yang ia pinta.
"Tidak" kata Elean, semua ini membuatnya merasakan de javu dan ia tidak menginginkan itu.
"Kumohon... Selama aku tumbuh, aku tidak pernah melatih sihirku sekalipun" kata Kros
"Kau pikir mengapa itu terjadi? Raja menyuruhmu menyingkirkan ku bukan menjadikan ku guru sihirmu" kata Elean
"Aku akan mengurusnya, raja atau siapapun tidak perlu tahu" kata Kros, "Ajarkan aku, master"
"Tidak" kata Elean, melenggang pergi.
"Tolong" kata Kros segera berlari menyusul Elean.
"Aku malas, tinggalkan aku sendiri" sinis Elean
"Tidak mau!" ujar Kros. Bukan Kros namanya jika menyerah dalam sekali coba.
Seharusnya Elean tahu, ia tidak akan bisa lepas dari daya tarik sang ibu dulu dan juga sang anak pada masa ini. Dan lagi, ahli sihir legenda itu berakhir jatuh ke lubang yang sama. Ironis.
Elean menjadi guru sihir Kros.
Sebuah kesempatan emas untuk menanyakan kabar sahabatnya. Mungkin suatu saat, kesempatan untuk melihat sahabatnya lagi akan datang. Elean berani mengambil risiko dengan membuka bab di hidupnya yang sudah ia tutup rapat – rapat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlempar Ke Dunia Sihir, Negeri Rothras
FantasyTiga sahabat masa kecil, Kros, Ayyara, dan Frey, tiba - tiba terjebak di dunia lain yang penuh dengan sihir, Negeri Rothras setelah ketiganya secara tidak sengaja menemukan sebuah portal di rumah tua ketika sedang berlindung dari kejaran anjing meng...