Chekk... Jalur mana?Sebelum baca VOTE
Sudah baca KOMEN
'Hal tak terduga datang, bisa sebagai pemberitahuan atau peringatan.'
0-1
Keluarga Artaja merupakan salah satu keluarga berpengaruh di kota ini. Terdiri dari kepala keluarga, Artaja. Megatara, sang ibu. Lalu ada si kembar, Luisa Artaja dan Lodan Megatara. Kembar namun tidak identik.
Keharmonisan serta kegiatan sosial yang kerap dilakukan menjadi daya tarik tersendiri bagi khalayak masyarakat. Mereka bukan selebriti, namun cukup terkenal di beberapa media besar seperti majalah dan radio.
Seperti saat ini, keluarga yang terdiri dari empat anggota itu sedang berfoto bersama dengan ketua yayasan panti asuhan. Artaja, selaku kepala keluarga berjabat tangan dengan ketua yayasan setelah secara resmi menjadi donatur di tempat itu.
Artaja dan sang istri Megatara yang kerap dipanggil Mega, tersenyum cerah di hadapan sejumlah wartawan yang sengaja didatangkan. Tetapi tidak dengan kedua anak kembar mereka.
Raut wajah datar mereka tunjukkan, seolah tak nyaman dengan suasana yang sedang terjadi.
"Tersenyum," ucap Mega pelan namun terdapat penekanan. Bahkan tangannya memegang punggung Luisa, seakan memberi kode.
"Nggak mau!" penolakan Luisa berikan. Ia bahkan sedikit menjauh dari ibunya.
"Lodan, tersenyum. Kamu akan Papa beri hadiah." kini giliran Artaja yang berbisik dengan anak lelakinya, Lodan.
Mendengar hal itu, Lodan tentu langsung tersenyum lebar. Ia bahkan sesekali melambaikan tangan ke arah kamera.
"Jangan berlebihan," bisik Artaja.
Luisa yang menyadari perubahan sikap Lodan, seketika langsung menatap tajam sang adik.
"Senyum palsu demi hadiah? Dasar pecundang," cibir Luisa dengan senyum meremehkan."Lui lo--"
"Baiklah, sesi foto telah berakhir."
Ucapan Lodan terpotong oleh suara keras pembawa acara. Tak lama kemudian, satu persatu mulai meninggalkan tempat guna mempersilakan Artaja untuk memberikan sedikit pidato penutup.
"Mama ke toilet sebentar, kalian jangan bertengkar dan tunggu disini." Mega mengusap bahu Luisa dan Lodan sebelum pergi.
Anak kembar itu berdiri agak berjauhan dengan ayah mereka. Dengan terpaksa harus mendengarkan pidato sang ayah yang menurut mereka membosankan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BATAS [END]
Teen Fiction! PERINGATAN ! 17+ Adegan bully dan kekerasan bukan untuk ditiru! Terdapat kata-kata kasar! Harap bijak ya. ~ 'Semua hal harus memiliki batas!' Siapa sangka Luisa Artaja, gadis berusia 17 tahun terlibat kasus balas dendam kematian saudara kembar. K...