2-9

33.3K 3.8K 1.1K
                                    

Bagaimana kabar kalian hari ini?

Sekarang lagi ngapain?

Bisa gak ya tembus 2K vote untuk chapter ini?

Cookies or cake?

SPAM

🍪

'Tanggung jawabku setelah mengenalmu adalah melindungimu.'

2-9

~ oOo ~

Genggaman tangan Bihan terlepas saat kedua mata Luisa perlahan terbuka. Bihan segera berdiri lalu sedikit menunduk menatap Luisa.

"Jangan gerak dulu, gue panggil dokter." Bihan hendak pergi namun genggaman tangan Luisa menghentikan langkahnya.

"Gue mimpi... Lodan ajak gue pergi," ujar Luisa sedikit terisak.

Bihan menatap Luisa, walau gadis itu tidak menangis kedua mata yang merah serta sedikit berair itu menandakan kesedihan tertahan.

"Cuma mimpi... lo kangen Lodan makanya kebawa mimpi," ujar Bihan mengelus punggung Luisa yang kini sudah berada di pelukannya.

"Pergi!" Luisa mendorong kuat Bihan, ia segera memalingkan wajahnya. Gadis itu telah tersadar sepenuhnya dan jiwa kejam kembali mendominan.

Bihan tak kesal, ia memahami sifat Luisa. Cowok itu keluar guna memanggil dokter untuk memeriksa keadaan Luisa.

Selagi dokter bertugas, Bihan berdiri dekat pintu seraya menelepon Kenati untuk minta bantuan.

"Luisa dirawat, malam ini bisa temenin dia?"

"Ngerawat orang sakit tuh, gue paling males!"

"Bayarannya gue beliin tas yang lo mau."

"Bercanda lo? itu mehol."

"Kirim aja gambar tasnya."

"Sekalian lipstik, sama bedak ya?"

"Sepuluh menit lo udah disini!"

"OTW bosss..."

Bihan menghela napas, setelah perbincangan selesai ia mendekati pintu. Memperhatikan Luisa yang hanya diam memandang jendela.

BATAS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang