2-6

36.7K 4.2K 2.9K
                                    

Aku up lagi nih...

Sebelum baca, yok follow akun ini ✅
Instagram aku : ini.anida  ✅
T

iktok : ini.author ✅

Target lagi nih bestieee...

TARGET

2K VOTE
1,2K KOMEN

💪

'Hadir karena kejujuran,
hilang oleh kebohongan,
itu kepercayaan.'

2-6

~ oOo ~

Terdiam cukup lama, Bihan membiarkan Luisa melampiaskan amarah padanya. Tatapan tajam Luisa, ia balas dengan tatapan hangat. Perlakuan buruk Luisa, ia tidak menaruh benci.

Setelah cengkeraman tangan gadis itu melemah dan terlepas, Bihan dengan lembut meraih kedua bahu Luisa.

"Ayo kita bicara," ucap Bihan lalu menarik tangan Luisa menuju tumpukan bangku dekat gudang kecil.

"Apa aja yang lo tahu tentang gue?" tanya Luisa, amarah masih terasa namun ia bisa mengatasi dengan baik.

"Banyak hal, lo tanya gue jawab." Bihan menaikan alis seakan menantang.

Luisa tersenyum miring, ia tak bicara melainkan berdiri hendak pergi.

"Lodan... dia kembaran lo, kan?" Bihan menahan tangan Luisa lalu mendudukkan kembali gadis pemarah itu.

Luisa tak terkejut, firasat buruk sejak beberapa hari lalu ternyata untuk hal ini. Bihan mengetahui siapa dirinya.

"Nggak banyak orang yang tahu selain keluarga dan orang terdekat gue. Menarik," ucap Luisa menatap kagum pada kepekaan seorang Bihan.

Bihan mengangguk pelan lalu berkata, "Waktu pertama kali lo masuk ruang Klub S.A.K, kecurigaan gue muncul."

"Secepat itu lo peka?" Luisa kali ini terkejut sungguhan.

"Setiap murid yang masuk ruang Klub S.A.K mereka gugup, panik, dan cari alibi biar hukuman nggak terlalu berat. Sedangkan lo, sebaliknya. Malah lo tanya soal kotak kasus selesai. Dan bukan sekali aja lo tertarik sama kotak itu." Bihan menjelaskan cukup rinci agar Luisa paham.

BATAS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang