3-9 END

44.8K 3.4K 852
                                    

|| CHAPTER END NIH, YOK KELUAR KALEAN PARA SIDERS ||
~

Hallo...

Apa kabar kamu hari ini?

Tes lagi, BATAS udah sampe di kota mana aja?

Sebelum baca, yok follow akun ini dan Instagram aku : ini.anida

Eitsss... Jangan dulu scroll, pencet bintang dulu ⭐

Selamat membaca...

| INI PANJANG BANGET, SEMANGAT BACA!!! |

'Bagi yang menderita kata akhir bukanlah penyelesaian, melainkan permulaan. Bahagialah dalam hidup!'

3-9
| END |

Sekitar area rumah sakit dijaga ketat oleh pihak kepolisian, terutama di bangsal pelaku dan para korban mendapatkan pertolongan medis.

Di ruang satu, ada Kenati dan Bizan yang mengalami syok dan luka ringan. Dalam ruangan itu ada Yunia yang enggan melepas Bizan dari pelukannya.

Di ruang dua, ada Radin dan Niny terbaring dengan salah satu tangan terborgol yang terpasang di besi ranjang.

Dan di ruang tiga, hanya ada Luisa. Gadis itu belum sadarkan diri setelah satu jam yang lalu dipindahkan dari ruang operasi. Luka di perutnya hampir saja membahayakan nyawa.

Sedangkan Bihan, ia tidak berada di ruang rawat. Hanya terdapat luka luar karena berkelahi sehingga ia menolak untuk berada dalam ruangan.

Saat ini Bihan sedang menunggu ayahnya selesai bicara dengan Tito. Pembicaraan yang cukup lama hingga membuat cowok itu sedikit kaku duduk di kursi panjang.

Bihan segera berdiri tegak saat Wardana berjalan mendekat, kedua matanya fokus menatap sang ayah dan telinga mendengarkan semua kata yang terucap oleh Wardana.

"Semua masalah besar ini kamu sembunyikan, sudah merasa hebat?" Wardana jelas kecewa sekaligus menjadi tamparan keras untuknya karena lengah memperhatikan anak.

Bihan sedikit menunduk, "Maaf Pa," lirihnya lalu kembali menegakkan kepala ketika Wardana bicara.

"Kamu sudah lama bertahan, kenapa kembali ke jalan buruk itu lagi?" tanya Wardana, kekesalan mulai terlihat. Bihan kembali berkelahi.

BATAS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang