! PERINGATAN !
Adegan bully bukan untuk ditiru!
Terdapat kata-kata kasar!
Harap bijak ya.Yok, lanjut baca...
'Tertampar oleh perkataan,
Tersadar oleh kenyataan.'0-8
Lodan! kedua mata Luisa memerah, bukan karena ingin menangis tapi gadis itu menahan amarah. Dendam semakin menguasi jiwanya.
"Luisa..." Bihan mendekatkan wajahnya agar bisa menatap mata Luisa dengan jelas.
Plak!
"Jauh-jauh!" Luisa mendorong dahi Bihan dengan telapak tangan. Dorongan cukup kuat hingga membuat Bihan melepas genggamannya.
Sekilas Bihan memejamkan mata, deru napas terdengar kasar karena menahan amarah. Cowok itu perlahan menatap Luisa, ia segera mengambil sticky notes yang ada di laci meja.
Sticky notes menjadi ciri khas Ketua S.A.K saat menilai tingkatkan kesalahan yang para murid lakukan. Warna hijau itu rendah, kuning sedang, dan merah adalah berat.
Bihan menyobek kertas berwarna merah lalu menulis sesuatu di kertas itu. 'Hadehhh... Nambah kerjaan gue!'
"Peringatan! Lo dalam pantauan S.A.K," ujar Bihan seraya menempelkan kertas itu di kening Luisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
BATAS [END]
Teen Fiction! PERINGATAN ! 17+ Adegan bully dan kekerasan bukan untuk ditiru! Terdapat kata-kata kasar! Harap bijak ya. ~ 'Semua hal harus memiliki batas!' Siapa sangka Luisa Artaja, gadis berusia 17 tahun terlibat kasus balas dendam kematian saudara kembar. K...