Happy 100K baca ❤
Terima kasih buat kalian yang tetep baca BATAS walau aku up nya grecep wkwkw...
Oh ya, gimana kabar kalian hari ini?
Yok, lanjut baca.
Gak ada peringatan nih, part aman hehehe...
'Sifat manusia itu sulit diubah, jika berubah maka sedang menciptakan karakter baru.'
1-5
Satu minggu kemudian...Gadis berambut pendek sebahu dengan jepitan kecil berwarna biru di dekat telinga itu terlihat manis. Ia berjalan santai melewati koridor menuju kelas 12-A.
Sesekali Luisa tersenyum tipis saat beradu tatap dengan murid yang ia lalui. Sontak saja hal itu seketika menjadi bahan pembicaraan beberapa murid yang merasa aneh dengan sikap ramah Luisa.
Luisa tak peduli, ia terus berjalan hingga sampai di pintu kelasnya.
"LUI...." Radin begitu saja memeluk Luisa, sangat erat membuat Luisa langsung menarik rambut cowok itu.
"Pergi sialan!" ketus Luisa, senyum ramah telah lenyap.
"Gue kangen lo," ucap Radin melepas pelukan lalu mengusap kepala yang mulai terasa sakit.
"Bocah!" Luisa menjitak kening Radin lalu pergi menuju bangkunya.
Kedatangan Luisa membuat semua murid yang ada di kelas terdiam memandang gadis itu. Tak sedikit juga yang berbisik membicarakan Luisa.
Luisa menghela napas, sekilas ia menatap satu bangku kosong yang tak lain milik Teya yang masih dalam masa skors.
"Mau ribut?" Luisa bicara dengan Caca dan Sasy yang sejak tadi memperhatikannya.
Tanpa menjawab, kedua gadis itu segera membenarkan posisi duduknya.
"Luisa, tega lo sama gue!" Radin mengajukan protes.
Luisa mengerti lalu berkata,"Sorry, ngabisin masa diskors gue asik liburan ke Bali."
Radin sedikit cemberut, bahkan kedua tangannya melingkar di atas dada.
"Tiap jam gue telepon, nggak pernah lo angkat."
"Ya, lo ganggu!"
"Pokoknya gue mau main ke rumah lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BATAS [END]
Teen Fiction! PERINGATAN ! 17+ Adegan bully dan kekerasan bukan untuk ditiru! Terdapat kata-kata kasar! Harap bijak ya. ~ 'Semua hal harus memiliki batas!' Siapa sangka Luisa Artaja, gadis berusia 17 tahun terlibat kasus balas dendam kematian saudara kembar. K...