1-2

46.5K 4.6K 267
                                    

Yuhu... Aku tau ini kelamaan, sorry. 🙏

Komen tentang cerita ini ya!

Ajak juga teman pembaca yang lain untuk baca cerita BATAS.

'Istirahat sejenak saat musuh mulai curiga, kembali ganas saat musuh lengah.'

1-2

50 menit sebelum sidang kedua...

Luisa berjalan melawan arah para murid yang berhamburan menuju kantin karena sudah waktunya istirahat. Tentu saja gadis itu menjadi pusat perhatian karena sedang menjalani sidang S.A.K.

"Luisa..." Kadi memanggil dengan suara sedikit gugup, kejadian kemarin membuatnya sedikit trauma berada di dekat Luisa.

Luisa menoleh ke belakang, ia tak bicara membuat Kadi langsung mengeluarkan suara.

"Bihan nunggu lo di atas," ujar Kadi lalu bergegas pergi setelah melambaikan tangan.

Luisa mengernyit, awalnya ia tidak peduli tapi tidak bisa dipungkiri jika Luisa penasaran dengan permainan Bihan. Dalam kata kasarnya, untuk apa hakim menemui terdakwa secara diam-diam.

"Lo sering kesini?" Luisa berjalan mendekati Bihan yang sedang duduk di dekat tumpukan bangku-bangku tidak terpakai.

"Sesekali," ucap Bihan seraya membersihkan debu di salah satu bangku lalu menepuk bangku itu mengisyaratkan Luisa untuk duduk dekatnya.

"Langsung ke inti," ucap Luisa malas basa-basi.

"Ayo kerja sama!" tegas Bihan yakin.

Luisa sedikit kaget tapi berhasil ia sembunyikan.
"Kerja sama?" gadis itu mengernyit.

"Lo punya bukti pembelaan diri," ucap Bihan menunjuk ponsel yang Luisa pegang.

Saat kejadian, Bihan curiga ponsel yang Luisa taruh di seragam kemeja dengan kamera belakang berada di depan. Dugaan cowok itu semakin kuat saat melihat Luisa baik-baik saja tanpa rasa takut akan ancaman di Drup Out dari sekolah.

Bihan juga tahu Luisa gadis yang pintar, tidak semudah itu menjatuhkannya.

Luisa terperangah, ia mengakui Bihan cukup peka. "Ck, peka juga lo. Tapi sayangnya gue nggak butuh kerja sama, gue bisa lindungin diri gue sendiri."

Luisa tersenyum tipis lalu pergi begitu saja, namun suara keras Bihan menghentikan langkah gadis itu.

"Bukti lo memang kuat, tapi nggak sama voting para murid." Bihan terlihat serius.

BATAS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang