Yuhuuu... BATAS update.
Kesabaran kalian kek Tito ya wkwkwk...
Usahakan vote serta komentar tentang chapter ini ya... jangan next aja hehehe.
Semangat bacanya bestieee...
'Menyadari saling menyayangi setelah kehilangan adalah siksaan di kehidupan penuh egois.'
3-1
~ oOo ~
Satu jam lalu, pihak rumah sakit tidak bisa menghubungi keluarga Radin. Maka Luisa terpaksa meminta bantuan Tito karena tidak ada orang dewasa sebagai wali penanggungjawab mengambil tindakan operasi.
"Dari kapan teror mencelakai kamu?" tanya Tito seraya menyodorkan air mineral.
Dua hingga tiga tegukan, Luisa mulai bicara. "Dua bulan lalu, pelaku pasti tahu gue nggak mudah mati. Makanya teror semakin ekstrim."
Tito menghela napas berat, "Hentikan semua ini, terlalu berbahaya untuk kamu."
"Jangan naif, lo juga tahu kematian Lodan itu janggal!" Luisa mulai tak nyaman dengan amarah yang mendadak mencuat.
Tito diam sejenak lalu kembali bicara. "Sudah dapat petunjuk tentang pelaku?"
"Banyak orang yang gue curigain," ucap Luisa sekilas menatap sinis Tito seakan memberi isyarat bahwa pria itu masuk ke dalam daftar orang yang Luisa curigai.
"Jangan gegabah, kalau kamu butuh bantuan hubungi saya." Tito serius
"Ck, biasanya lo kesel kalau gue ganggu."
"Itu beda, pokoknya keselamatan nomor satu. Hati-hati dan jangan lengah."
"Siap Papa Tito."
"Jangan meledek!"
Luisa hanya tersenyum remeh, tak lama ia menoleh saat mendengar suara langkah kaki berlari ke arahnya. Luisa langsung bangkit dari kursi tunggu dekat ruang operasi. Sekilas ia menatap tajam Tito, pria itu pasti memberitahu Bihan.
"Nggak terluka, kan?" Bihan meraih tangan Luisa lalu memeriksa keadaan gelang, aman masih terpasang di lengan gadis itu. Tatapan beralih ke bagian tubuh lainnya guna mengecek kondisi Luisa.
"Gue baik-baik aja," ujar Luisa sembari menjauh satu langkah dari Bihan.
"Udah malam, gue antar pulang." Bihan hendak meraih tangah Luisa tapi gadis itu segera duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
BATAS [END]
Teen Fiction! PERINGATAN ! 17+ Adegan bully dan kekerasan bukan untuk ditiru! Terdapat kata-kata kasar! Harap bijak ya. ~ 'Semua hal harus memiliki batas!' Siapa sangka Luisa Artaja, gadis berusia 17 tahun terlibat kasus balas dendam kematian saudara kembar. K...