! PERINGATAN !
Adegan bully dan kekerasan bukan untuk ditiru!
Terdapat kata-kata kasar!
Harap bijak ya.Siapa teman kalian?
Pilih teman real atau teman online?
.
Lanjut baca cerita ini yok...
'Melindungi diri adalah tugas sendiri, bukan orang lain apalagi teman.'
0-6
Bangku terisi penuh menandakan murid kelas 12-A hadir semua, pintu juga sudah ditutup hanya tinggal menunggu guru datang mengajar."Ohayou gozaimasu..." Pak Uman datang lalu menyapa para murid dengan bahasa Jepang.
"Ohayou gozaimasu..." sahut para murid.
"Pak Uman lagi?" tanya Luisa heran.
"Pak Uman guru terbaik, bisa ngajar tiga pelajaran. Sejarah, Bahasa Jepang, sama Olahraga." Niny menjawab seraya mengacungkan jempol.
Luisa tampak tak percaya, ia geleng-geleng kepala. Luisa pikir Pak Uman hanya guru prik yang membosankan tapi ternyata ada sisi terbaik Pak Uman sebagai seorang guru.
"Ck, dasar gila." Luisa bergumam.
"Siapa yang gila? Pak Uman?" tanya Niny terkejut.
"Bukan, cowok gila di sebelahnya." Luisa menunjuk cowok yang berdiri di samping Pak Uman dengan sorot matanya.
"Sepertinya kelas ini jadi favorit, kalian kedatangan murid baru lagi, Radin Rianto." Pak Uman memperkenalkan Radin, seakan kena mental setelah kemarin Luisa menolak perkenalan diri.
Para murid mulai bersorak, kali ini beberapa murid wanita yang lebih terdengar suaranya. Mereka tertarik dengan ketampanan Radin.
"Aaa... ganteng, imut jadi satu."
"Cocok banget jadi pendamping masa depan gue."
"Bihan always number one!"
Pak Uman mengetuk papan tulis dengan tangannya. "Diam semuanya ... Radin, kamu mau perkenalan diri?" tanya Pak Uman.
Radin menggelengkan kepala, "Males," ucapnya lalu berjalan pergi.
Radin tak pergi menuju bangku kosong yang ada di sudut, melainkan pergi ke arah bangku Luisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
BATAS [END]
Teen Fiction! PERINGATAN ! 17+ Adegan bully dan kekerasan bukan untuk ditiru! Terdapat kata-kata kasar! Harap bijak ya. ~ 'Semua hal harus memiliki batas!' Siapa sangka Luisa Artaja, gadis berusia 17 tahun terlibat kasus balas dendam kematian saudara kembar. K...