15

59 3 2
                                    

*ᴛʏᴘᴏ ʙᴇʀᴛᴇʙᴀʀᴀɴ..

🍀🍀🍀

_____________________

Hari ini kebetulan mata pelajaran kelas Baskara adalah olahraga, jadi para murid kelas yang mendapat jadwal itu akan mengganti seragam mereka dengan baju olahraga. Kebetulan juga jadwal Mipa 1 bersamaan dengan Mipa 4 yaitu kelas Cindy.

Baskara dan kedua temannya sudah selesai mengganti baju, mereka berjalan menuju lapangan yang sudah terdapat Pak Afgan di sana.

Oh iya, soal masalah Baskara dan Yuda sudah selesai, mereka sudah saling memaafkan satu sama lain. Jadi sekarang, mereka tetap bersama-sama, seperti biasa.

"Pak, Mipa 4 dimana, ya? Kok nggak keliatan batang idung nya, " Tanya Baskara pada pak Afgan yang sedang mengajari anak muridnya yang perempuan cara bermain basket dengan benar.

Pak Afgan menoleh kearah Baskara, lalu menggeleng kecil. "Bapak juga nggak tau, udahlah, kamu ajarin nih temen-temen kamu main basket yang bener, bapak capek banget daritadi ngajarin nggak ada yang ngerti, malah ngejerit nggak jelas, kayak orang ketemu setan aja, " Oceh Pak Afgan.

"Yah Pak, gimana nggak ngejerit, orang kita takut sama bola, " Cetus salah satu murid perempuan sambil memonyongkan bibir nya kesal.

"Takat takut pala lo! Coba di ajarin sama Pak Roby malah kesenengan, semangat empat lima, walaupun pala nya kena bola, tetep semangat main. Apaan tuh, " Ucap irfan membuat perempuan yang memonyongkan bibirnya tadi berkacak pinggang menghadap irfan.

"Eh, kalo diajarin sama Pak Roby tuh enak, karena bilangnya hati-hati, nggak kayak Pak Afgan, dikit-dikit marah, dikit-dikit marah, terus, masa bolanya sengaja mau dilempar ke kepala gue, kan otomatis gue ngejerit takut, " Balas prempuan bernama Lusi tersebut.

Mata Pak Afgan melotot setelah mendengar ucapan anak muridnya itu. "Eh, kok jadi nyalahin bapak, kamu nya aja yang cemen, lagian bapak mana tega ngelempar bola ke kepala kamu, bisa-bisa bapak di keluarin dari sekolah ini, " Ucap nya.

"Tuh, dengerin, orang Pak Afgan cuma becanda, lo nya aja yang lebay, dasar anak selusin, " Ejek irfan membuat Lusi geram, gadis itu membuang asal bola basket yang ia pegang, mengenai perut irfan.

"Bangsat! Sakit bego! Lo mau gue makan!? " Sentak irfan memegangi perutnya yang ngilu.

Lusi mengacuhkan nya, dia menjulurkan lidah mengejek. "Nggak peduli, huh. " Lalu melengos begitu saja.

"Ho! Dasar tukang palak!! Kembaliin duit gue yang sepuluh ribu Lusi!! Gue ogah ngasih ke lo! " Teriak irfan namun tak dipedulikan oleh Lusi.

"Bener-bener ya tuh cewek, pengen gue gibeng. Masa gue yang maco ini di palak sama cewek kaya dia, kan gila, " Gumam irfan kesal.

Yuda yang masih bisa mendengar nya pun kaget. "Lo dipalak sama dia? Terus lo kasih? Wahhhh, cemen banget lo jadi cowok! Seharusnya lo lawan bego! "

"Gue terpaksa, dia ngancem buat nyebarin foto  kolor gue yang motif Sofia, " Bisik irfan di telinga Yuda membuat laki-laki itu memekik.

"WHAT! LO PAKE KOLOR MOTIF SOF-" Irfan membekap mulut Yuda sebelum laki-laki itu membocorkan aibnya.

"Diem bangsat! " Gertak irfan, Yuda menyentak tangan irfan yang membekap mulutnya.

ABOUT US TOGETHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang