19

38 5 0
                                    

*ᴛʏᴘᴏ ʙᴇʀᴛᴇʙᴀʀᴀɴ..

🍀🍀🍀

_____________________

"Nggak, nggak mungkin, itu bukan dia. Dia bukan David yang lo maksud. Bukan Cindy, bukan! " Sejak tadi, Cindy terus berseru mengatakan hal itu di dalam kamarnya. Sambil memukul kepalanya dengan keras tanpa belas kasihan.

Dia terduduk di atas kasur nya dengan tatapan lurus ke depan. Dia terlihat ketakutan, matanya berkaca-kaca. Ingin menangis ketika melihat wajah itu kembali di dalam ingatan nya.

Beberapa menit menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong, akhirnya Cindy luruh ke lantai dengan tangis yang mulai mengisi ruangan kamarnya.

"Enggak.. Itu dia.. Itu David! Orang yang sama di masa lalu itu.. Ya itu dia, dia kembali.. " Lirihnya sangat pelan.

"Bisa-bisanya cewek se jelek lo,dan semiskin lo suka sama gue. Cih! Ngeliat muka lo aja jijik gue! " Makian itu dilontarkan untuk gadis kucel yang kini sedang meringkuk di tengah-tengah para remaja berseragam putih biru.

Gadis itu menangis ketakutan tentunya. Siapa yang tak takut di kelilingi oleh laki-laki berjiwa psikopat ini.

"Enaknya di apain nih, Vid? " Tanya salah satu remaja, sambil tersenyum menyeringai.

Sejenak laki-laki yang di panggil 'Vid' itu berfikir, tak lama kemudian dia memerintah.

"Kasih ke Bang Jek aja lah, kita masih terlalu kecil buat ngelakuin hal bejat kaya gitu, " Jawabnya enteng.

Sontak tangis gadis di yang mereka kerumuni terhenti. Gadis itu mendongak langsung ketika mendengar nama 'Bang Jek' disebutkan oleh salah satu mereka.

"Eng-enggak, jangan! Jangan, Kak, aku mohon.. Jangan.. " Gadis itu memegang kaki laki-laki yang diakui sebagai ketua di sana. Memohon. Dirinya merasa sedang di ambang kehancuran.

Laki-laki itu menghempas dengan kasar tangan gadis kucel tersebut. "Awas ah! Jangan sentuh gue jelek! " Sentaknya.

"Yahh, masa langsung di kasih ke Bang Jek, Vid. Kita apain dulu lah.. " Cetus seseorang.

"Ya terserah kalian mau ngapain dia, gue nggak ikutan, males nyentuh cewek kaya dia. Kalian aja, gue tunggu di depan, " Ucap nya membuat senyum teman-temannya mengembang.

Lalu, laki-laki itu pergi meninggalkan gadis kucel itu bersama teman-teman bejatnya di dalam gudang tersebut.

Bugh! Bugh! Bugh!

Dan setelah itu, para lelaki di sana memukul habis habisan gadis kucel itu hingga babak belur. Sampai di mana, aksi mereka terhenti karena datangnya seorang laki-laki dewasa menghampiri.

"Wih, korban baru nih? Hebat... Dapet dari mana? " Tanya laki-laki dewasa tersebut terlihat gembira.

"Nih, dari David. "

Brak!

Setelah nama itu disebutkan, tiba-tiba saja sebuah kayu jatuh dengan sendirinya. Membuat kecurigaan di benak mereka yang ada di sana.

ABOUT US TOGETHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang