22

41 4 0
                                    

*ᴛʏᴘᴏ ʙᴇʀᴛᴇʙᴀʀᴀɴ..

🍀🍀🍀

_____________________

Baskara mengejar Cindy yang tadi mendengar percakapan antara dirinya dengan Yuda. Berbagai tempat sudah ia datangi, namun tak ada sedikitpun jejak Cindy yang dapatkan. Malahan ia lebih dulu menemukan sosok Mona di depan toilet perempuan bersama dengan Zeline.

Baru saja ingin menghampiri kedua orang itu, Baskara tiba-tiba mengurungkan niatnya, dan memilih untuk diam sambil mendengar percakapan keduanya. Ia bersembunyi di balik tembok.

Awalnya Baskara tak berniat menguping lebih lama, tapi kenapa lama kelamaan percakapan kedua orang itu semakin membuat nya penasaran. Akhirnya ia yang hendak pergi tadi memilih untuk menetap, urusan mencari Cindy bisa nanti, toh masih ada di sekitar lingkungan sekolah

"Sebenarnya dia nggak ada salah sih sama gue. Tapi gue punya alasan kenapa bisa benci sama dia." ucap Mona semakin membuat Baskara penasara.

"Emang apa alsan lo?"

Mona terdiam sejenak, kemudian menghela napas. "Ayah dia punya hubungan sama Bunda gue."ujarnya serelah itu. Zeline sempat terkaget, namun setelahnya biasa saja. Berbeda dengan Baskara,anak itu terlihat syok di balik tembok.

"lo sendiri, kenapa tiba-tiba nggak suka sama dia?" tanya Mona berikutnya. Di balik tembok sana, Baskara mengernyit heran, seejak kapan Zelin tak menyukai Cindy? Perasaannya kemarin-kemarin hubungan mereka anteng-anteng saja.

Zeline menaik turunkan kedua bahunya,wajahnya seolah enggan menjawab pertanyaan Mona tadi. "Gue rasa lo nggak perlu tau. Yaudah kalo gitu gue balik ke kelas dulu, bye." ujaarnya kemudian melenggang pergi meninggalkan Mona yang masih penasaran.

"Aneh."

 ***

Setelah perjuangannnya tadi yang rela menelusuri seriap sudut sekolahan, akhirnya Baskara bisa menemukan keberadaan Cindy. Ternyata gadis itu berada di perpustakaan sekolah. Memang tempat itu cocok untuk menyendiri.

Di perpustakaan itu,Baskara mencoba untuk mengajak Cindy bicara, karena ia merasa sangat bersalah atas semua ini, bagaimanapun juga, ia yang memancing Yuda mengatakan hal itu. Bukan ingin membuat Cindy menjadi sedih seperti ini, melainkan ingin menyelamatkan gadis itu dari niat lain Yuda. Ia tak ingin Cindy semakin jatuh karena sikap Yuda yang perhatian itu.

"Cin, maafin gue, ya? Gue nggak ada niat sedikitpun buat lo jadi sedih kayak gini. Maaf, seharusnya gue nggak nanya soal itu ke Yuda." ucap Baskara pelan, menatap Cindy yang sejak tadi sibuk dengan bukunya.

Aksi membacanya Cindy pun terjeda karena hal itu. Kemudian, ia melirik ke Baskara yang menatapnya sendu dan ia tersenyum tipis karena itu. "Bas, Bas, kenapa lo minta maaf? Justru gue mau berterima kasih sama lo, kalo lo nggak nanya gitu ke dia, gue nggak akan tau motif dia deketin gue. Jadi nggak masalah." ucap Cindy tenang.

Namun, bukannya lega, Baskara semakin tak tega melihat wajah itu. Walaupun Cindy berusaha untuk memberikan senyuman manis padanya, kesedihan gadis itu masih terlihat jelas di wajahnya. Seolah senyuman itu bukan tanda bahwa ia baik-baik saja, tapi sebaliknya.

"Cin, sekarang bukan waktu untuk terlihat baik-baik aja, gue tau lo sebenarnya sedih, tapi nggak mau lo tunjukin." kata Baskara.

ABOUT US TOGETHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang