*ᴛʏᴘᴏ ʙᴇʀᴛᴇʙᴀʀᴀɴ..
🍀🍀🍀
_____________________
Hari ini para murid SMA Cempaka Putih dipulangkan lebih awal dari hari biasanya oleh guru, karena akan ada rapat untuk semua para guru di sana. Mengingat ujian semester dua akan segara berlangsung tidak akan lama lagi.
Semua murid pun berhamburan keluar dari gerbang sekolah. Beberapa murid yang membawa kendaraan harus mampir dulu ke area parkiran untuk mengambil kendaraan masing-masing. Sama halnya dengan Baskara dkk, mereka mampir ke parkiran lebih dulu.
"WOI BANGSAT! LO KALO JALAN LIAT-LIAT DONG! BELUM AJA GUE TENDANG TITID LO! " Teriak Baskara memarahi salah satu teman kelasnya yang dengan sengaja menabrak dirinya ketika hendak keluar area parkiran dengan sepeda nya.
Mendengar kata akhir Baskara membuat Irfan menyemburkan tawanya. "Anjirr, TITID, humor gue ya Allah.. " Laki-laki itu tertawa sambil memegangi perutnya.
"Diem lo. Bang Bagas mana lagi! Lama bener perasaan boker doang, nggak tau namanya panas apa, " Oceh Baskara jengah. Kakak laki-laki nya itu sehari aja nggak berak, nggak bisa apa? Kalo dihitung-hitung, Bagas sehari masuk kamar mandi bisa tiga kali-an buat berak doang.
"Namanya juga Bagas, abang lo itu, " Celetuk Yuda mulai menunggangi motor nya.
"Siapa bilang dia abang lo dongo?! Emang abang gue kok, " Balas Baskara nyolot.
Irfan berdecak sebal mendengar Baskara terus marah-marah. "Lo lagi pms, ya, bas? Marah mulu perasaan lo!! Asal lo tau ya, telinga gue bisa budek kalo tiap hari denger lo marah-marah, teriak-teriak! " Sembur Irfan.
Baskara tidak peduli, dia sengaja memonyongkan bibirnya mengejek Irfan, sesekali mengeluarkan lidahnya itu.
Melihat tingkah temannya yang menurutnya ngeselin membuat tangan Irfan sontak menyapit mulut yang monyong itu dengan satu kali cobaan. Baskara tentu berteriak histeris karena kuku tangan Irfan panjang, membuat bibirnya yang kecil itu kesakitan.
"Hap! Mampus lo, ngeselin lagian jadi tuyul! " Karena Baskara memukul tangannya meminta dilepaskan, Irfan pun melepaskan capitan nya pada bibir mungil itu.
"BANGSAT! SAKIT IRFAN! LO PIKIR MULUT GUE GORENGAN APA DICAPIT-CAPIT! " Kesal Baskara. "Mana tangan lo rasa terasi lagi, huekk, " Dengan sengaja ia memuntahkan angin didepan Irfan, sambil meludah untuk menghilangkan rasa terasi itu.
Irfan yang penasaran pun mencium bau tangannya yang memang benar bau terasi, dan juga campuran jigong Baskara. "Anjrit, bau terasi sama jigong lo nyatu boskoro! Huek! "
Kedua orang itu memuntahkan angin secara bersamaan. Sedangkan Yuda, laki-laki itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan kedua temannya.
"Hadeh.. Resiko berteman sama manusia gesrek mah gini. Lama-lama gue ikutan gesrek gegara bergaul sama mereka, " Ucap Yuda terdengar jelas di telinga Baskara dan Irfan.
"Lo kalo mau mencibir kita jauh-jauh dong!! Nggak asik lo! "
"Pala lo peyang, lo dari awal bergabung sama kita udah gesrek dungu! Nggak usah sok waras lo kalau masih berteman sama kita! " Seru Baskara. Ia serta Irfan memandang Yuda sengit.
Baskara dan Irfan saling tatap, lalu berucap secara bersamaan. "KITA KEMUSUHAN! " Pekik mereka kompak, dengan tangan menyilang di depan dada seperti anak kecil yang sedang marah.
Yuda merinding melihat kelakuan dua orang ini. "Kalian mau gue anter ke rumah sakit jiwa? Curiga gue nih modelan yang kayak begini, " Tuding nya sedikit memincingkan mata curiga.

KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT US TOGETHER
Novela JuvenilIni kisah tentang remaja yang mempunyai dendam pada seseorang, yang telah membuat kehidupannya semakin hancur. Juga tentang remaja yang selalu ingin menjadi perisai bagi seseorang, sehingga lupa menjadi perisai untuk dirinya sendiri. Kevo? Bacaa