*ᴛʏᴘᴏ ʙᴇʀᴛᴇʙᴀʀᴀɴ..
🍀🍀🍀
_____________________
"AGHH! SIALAN! " Teriak Zeline frustasi, dadanya tiba-tiba saja sesak setelah mendengar nama itu di sebut lagi oleh Irfan.
Dirinya menjadi ingat kejadian di masa lalu, yang membuat dirinya menjadi seperti sekarang ini.Ia berada di kamar mandi, sendiri. Semua murid sudah masuk ke dalam kelas masing-masing karena bel sudah berbunyi sejak tadi.
Setelah itu, Zeline terjatuh ke lantai, kakinya lemas sehingga tak bisa menopang tubuhnya itu. Terduduk di bawah wastafel dengan kaki dipeluk erat, meringkuk ketakutan. Kemudian, cairan bening keluar dari mata cantik itu.
Zeline menangis. "Sakit... " Ucapnya, untuk kesekian kalinya. Ia memukul dadanya keras-keras.
"Papa... Tolong Zeline... "
"Papa.. Tolong... " Gadis cantik itu berucap dengan nada lirih. Tenaganya habis karena sejak tadi memberontak dari seorang laki-laki gila yang ingin mengambil mahkotanya.
"Papa.. Tolong.. Aku takut, Pa.. Ada orang jahat.. " Bagaimanapun dia berusaha untuk meminta tolong, memanggil Papa nya agar sesegera mungkin menolongnya, itu semua tak akan ada gunanya, karena ini kesalahannya yang tiba-tiba kabur dari rumah tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya.
Gadis cantik itu bisa melihat seorang laki-laki masuk ke dalam ruangan gelap ini, dia tampan, bahkan sangat tampan, tapi tidak dengan hatinya, hatinya jauh dari kata baik.
Laki-laki itu menghampiri dirinya yang meringkuk di pojok ruangan sambil menangis, memohon agar segera dilepaskan. Namun, laki-laki gila itu sepertinya tidak peduli sama sekali.
Justru, laki-laki itu semakin mendekatkan diri pada dirinya yang ketakutan setengah mati. Laki-laki itu tersenyum sumringah, terlihat menakutkan.
"Hari ini, cuma lo yang bakalan muasin gue, cantik. " Ucap laki-laki itu pelan, mengusap pipi gadis didepannya.
"J-jangan.. Gue mohon.. " Tak ada balasan. Namun, setengah badannya di telanjangkan.
"Papa.. Tolong Zeline... "
Hari itu adalah hari terburuk di dalam hidup Zeline. Mahkotanya di renggut oleh orang tak bertanggungjawab. Walaupun dirinya tak mengandung anak dari laki-laki itu, tetap saja dirinya dibuat hancur berkeping-keping.Maka dari itu, semua orang yang bersangkutan atas semua kejadian buruk di dalam hidup nya, akan ia hancurkan. Zeline berjanji pada dirinya sendiri, bahkan pernah bersumpah. Ia tak peduli jika akan menjadi nara pidana, yang penting, dendamnya terbalaskan.
"Baskara, lo liat ada gue di sana, tapi kenapa cuma Cindy yang lo selametin? " Lirih nya sendu. "Gue inget wajah kalian berdua, walaupun dalam penerangan minim. "
"Gue harap, dendam gue segera terbalaskan, dalam waktu dekat. Yah, dalam waktu dekat. "
***
Sedangkan di sisi lain, guru masuk ke dalam ruangan kelas mipa 2, hendak memulai pelajaran. Jam kedua akan diisi dengan pelajaran sejarah, pelajaran yang cukup membosankan.

KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT US TOGETHER
Ficção AdolescenteIni kisah tentang remaja yang mempunyai dendam pada seseorang, yang telah membuat kehidupannya semakin hancur. Juga tentang remaja yang selalu ingin menjadi perisai bagi seseorang, sehingga lupa menjadi perisai untuk dirinya sendiri. Kevo? Bacaa