TOXIC adalah sebuah sifat yang beracun bagi diri sendiri maupun orang disekitarnya.
Bagaimana jika kedua orang berbeda jenis kelamin yang memiliki sifat TOXIC itu dipertemukan?
Apa yang akan terjadi? Dan bagaimana jika mereka berdua manjalin hubung...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading • • •
Seorang pria baruh baya terbaring lemah dibantu alat pernapasan yang menempel pada hidungnya. Ruangan yang sunyi itu hanya ditemani suara alat medis lainnya.
Ceklek
Seorang pria muda masuk ke dalam ruangan yang ditempati pria berumur tersebut. "Cepat-lah sadar, Kek."
Matanya melihat monitor yang menunjukkan keadaan pria tua itu. "Jantungmu sangat lemah," celetuknya.
"Kau tidak tahu kan, jika aku berusaha susah payah untuk masuk ke sini. Penjaga sialan mu itu sangat sulit dikelabui," terang pria muda itu.
Ekor matanya menatap pintu yang menampakkan bayangkan seseorang, yang dimana akan ada orang lain yang masuk ke dalam ruangan ini. Sebelum dia pergi, dia sempat membisikkan sesuatu ke telinga pria tua itu. "Sadarlah! kau bilang ingin membunuhnya."
Ken berjalan diikuti oleh Max di belakangnya. Ave? Ahhhh, wanita itu sudah pulang pagi-pagi sekali. Dia bilang ingin bermain ke rumah Glo, tidak mungkin kan kerumahnya yang sudah habis terbakar karena ulahnya.
"Max, apa kau sudah menemui Ghost proff?"
"Belum, Tuan. Keberadaan nya sangat sulit ditemukan, seolah-olah ada yang menutupi jejaknya sangat rapih."
Ken memejamkan matanya sejenak. " Apa kau sudah menghubunginya?"
"Sudah, Tuan. Dia bilang akan memikirkannya."
Rahang tegas itu mengetat dan mata yang semakin menajam. Max yang melihat gelagat tuan nya dari belakang berkeringat dingin.
Dan benar saja yang selanjutnya terjadi...
Bugh Dug Dugh
Wajahnya terkena tinjuan tuan-nya membuat dirinya terjatuh. Tidak sampai situ, perutnya juga ditendang beberapa kali sampai mulutnya mengeluarkan darah.
"ARRGHHH SIALAN... FUCK, FUCK...."
Setelah melampiaskan amarahnya, Ken melanjutkan langkahnya ke dalam ruangan yang dia tuju sedari awal.
"Sadarlah tua bangka. Belum waktunya kau bersatu dengan tanah."
"Anakmu yang sialnya ayah ku sendiri itu sepertinya akan melakukan hal gila. Huh, tidak ada yang waras di keluaga ini termasuk ... kau, Kek."
