TOXIC adalah sebuah sifat yang beracun bagi diri sendiri maupun orang disekitarnya.
Bagaimana jika kedua orang berbeda jenis kelamin yang memiliki sifat TOXIC itu dipertemukan?
Apa yang akan terjadi? Dan bagaimana jika mereka berdua manjalin hubung...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading • • •
Mansion Williams kini tampak berbeda dengan suasana yang berbeda pula. Keluarga Williams memiliki anggota resmi baru yang tak bukan adalah Avelyn Lecia Williams.
Mereka semua sudah menyelesaikan sarapan pagi dan kini sedang berkumpul di ruang keluarga karena sekarang semua tidak bekerja, Arsen sengaja menyuruh mereka libur untuk bekerja. Dan Reo, Kate pun tidak masuk kampus. Untuk hari ini saja dia ingin berkumpul dengan keluarga dengan waktu yang lama.
"Aku tak menyangka putra kecil ku sudah menikah," ungkap Zalica menatap sang putra teduh. Ken tersenyum tipis menanggapi ucapan mommy nya.
"Kau benar, ca. Dulu dia sering merengek meminta gulali pada ku karena kau tidak mengijinkannya dan Ayah sedang tidak ada di rumah," sahut Taylor.
Sebenernya Ken malu mendengar pernyataan bibi nya itu apalagi melihat Ave seperti sedang menahan tawa. Ck, itu memalukan. Dia bingung, kenapa saat kecil sifatnya sangat jauh dengan sifatnya sekarang.
"Jangan bahas itu."
Semua terkekeh mendengar nya. Para maid turut bahagia melihat pemandangan langka tersebut. Yang dimana momen berkumpul keluarga dengan senyuman dan tawaan. Karena biasanya hanya ucapan sinis, makian, dan aura dingin yang terus melingkupi rumah megah dan mewah ini.
"Aku dengar kau sudah lulus dari dulu dan sengaja kuliah hanya mencari mainan mu." Ave menatap Arsen tenang. Percuma jika dia mengelak jika Arsen sudah tahu betul tentang itu.
"Jika benar memang kenapa?"
"Cih, sangat tidak sopan!" papar Jess sinis mendengar ucapan berani pada mertuanya.
Ave menatap jengah Jess. Sepertinya dia tidak ada masalah dengan wanita tua itu, tapi kenapa seperti ada dendam kusumat padanya. "Bibi ini kenapa sih, selalu saja sinis padaku," ucap Ave dramatis.
Saat Jess akan membalas omongan Ave, suara mertuanya menghentikan ucapannya.
"Apa kau tidak ingin mengambil salah satu perusahaan ku? Aku lihat kau lulusan terbaik saat itu." Dahi Ave mengerut. "Tahu darimana?"
Arsen menatap sekilas Edward di samping nya. Consigliere memang harus terus berada di dekat God Father, terkecuali jika disuruh pergi untuk melakukan sesuatu.
"Saya dengan mudah mengetahui itu, Nona," ungkap Edward.
"Aku harap Kakek dan orang-orang mu itu tidak bertindak jauh mencari apapun tentangku." peringat Ave. Dia sangat tidak suka jika ada yang mengorek informasi tentangnya.
