Happy Reading
•
•
•
"Sayang, apakah aku boleh berkunjung ke Venezuela?"
Ken yang mendengar permintaan Ave langsung membuka matanya. Tangannya ia gunakan untuk mengangkat tubuh Ave ke atas pangkuannya. Tumben sekali Ave meminta ijin pada nya.
Tangan kekarnya mengelus pinggang Ave. "Ada keperluan apa sampai kau ingin ke sana?" Ave menyandarkan badannya pada dada telanjang Ken. "Aku hanya ingin mengunjungi seseorang."
Usapan lembut itu berubah menjadi cengkraman kuat. "Mau sebanyak apa lagi kau membohongi ku, kitten."
Ssssst. Ave dibuat meringis saat cekraman dipinggangnya bertambah kuat, dia yakin ada luka kuku Ken disana.
Ave beranjak dari pangkuan Ken, sekarang posisinya dia berdiri dengan membelakangi Ken dan Ken membiarkannya saja.
"Apa kau sudah mengetahuinya?"
Suara lembut itu berubah menjadi datar dan suasana kamar sedikit mencekam. "Tidak semuanya."
Ave memejamkan matanya dengan tangan mengepal. Dengan cepat dirinya berbalik dan menerjang tubuh Ken sekaligus mencekiknya dengan kuat. Sedangkan Ken, dia menatap Ave datar.
"Seberapa jauh kau mengetahuinya hah? Walaupun aku sudah mencintaimu tidak kemungkinan aku membunuhmu, sialan!"
Cekikan itu semakin kuat, Ken langsung membanting tubuh Ave ke sampingnya. Dengan mudah Ken berbalik mencekik Ave.
Wajahnya mendekati telinga Ave tanpa melonggarkan cekikan tersebut. "Sebenernya semuanya. Yah, semuanya."
"Apa kau lupa sayang, bahwa aku memasang sebuah chip pelacak di paha mu ini huh."
Sial, Ave lupa bahwa didalam tubuhnya ada pelacak.
"K–kau!!"
Ken menampar kuat Ave sampai kekasihnya pingsan dengan darah yang keluar dari hidungnya.
Ken menatap datar Ave. "Walaupun aku tahu kau pergi kemana, tapi aku belum tahu jelas apa yang kau lakukan di pulau Palmyra Atoll. Dan apa tadi kau bilang? Venezuela? kau tidak pernah kesana, walaupun kau benar kesana aku akan mencari tahu siapa yang kau temui. Kau hilang seperti ditelan bumi dan alat pelacak itu juga tidak berfungsi. Titik terakhir kau ada di sebuah desa dekat pulau terpencil, sebenarnya ada apa disana. Sepertinya aku harus membuat sebuah chip pelacak lebih bagus lagi." Gumamnya.
Ken sudah tahu perbuatan Ave tapi tidak ada yang aneh, dan baru sekarang dia tahu bahwa Kimmy masa lalu buruk Ave saat sekolah. Dia tidak mempermasalahkan Ave berbohong padanya soal membunuh Kimmy dengan dalih seorang pria brengsek yang meyentuh tubuh Ave. Lalu lecet di leher Ave itu karena apa? Sepertinya nanti dia harus mengintrogasi Ave.
Sebelumnya Ave meminta pada Travis untuk membuat sebuah benda yang bisa menghilangkan sinyal dari pelacak. Jadi jika ada anggotanya yang tidak sadar dilacak tidak akan ketahuan dimana keberadaannya karena sudah dipatahkan oleh benda buatan Travis.Ken mengangkat Ave ke sebuah ruangan, dia berjalan mendekati laci dan mengambil sebuah tali, dia ikat kedua tangan Ave pada tiang dengan posisi berdiri. Sebelum Ken pergi dia menyempatkan mencium kening Ave sembari menggumamkan maaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXIC (END)
RomanceTOXIC adalah sebuah sifat yang beracun bagi diri sendiri maupun orang disekitarnya. Bagaimana jika kedua orang berbeda jenis kelamin yang memiliki sifat TOXIC itu dipertemukan? Apa yang akan terjadi? Dan bagaimana jika mereka berdua manjalin hubung...