23.|| 𝘽𝙚𝙧𝙢𝙖𝙡𝙖𝙢 𝙙𝙞 𝙢𝙖𝙣𝙨𝙞𝙤𝙣 𝙪𝙩𝙖𝙢𝙖

532 43 3
                                    

Happy Reading•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading


Tok
Tok
Tok

Ketukan pintu mengalihkan netra Ave yng tertuju pada balkon kamar. Ave bangkit dari sofa mendekati pintu untuk mengetahui siapa gerangan yang mengetuk pintu. Jika Ken, pasti sudah masuk tanpa basa-basi. Apa maungkin maid?

Ceklek

Tanpa peduli sopan santun, Ave menaikan sebelah alisnya seolah bertanya ada perlu apa wanita paruh baya ini datang ke kamarnya.

Wanita paruh baya itu adalah Zalica.

Zalica memaklumi sifat angkuh Ave, dia sudah tau tentang sifat Ave yang angkuh dan keras kepala itu dari Consigliere keluarga nya. Dia masuk kamar Ken dan duduk di sofa.

Matanya menatap Ave lalu beralih pada sofa di depannya. Ave yang paham maksud kode Zalica langsung duduk dengan menyilangkan kaki satunya ke atas kaki satunya lagi, tangannya ia taruh di atas sandaran sofa dengan merentangkan tangannya. Sangat tidak sopan bukan?

"Sudah sejauh mana hubungan kalian?" tanya Zalica, sembari menyeruput teh yang baru saja dibawa oleh maid.

Ave memiringkan kepalanya lalu terkekeh kecil. "Sejauh yang Anda pikirkan," balas Ave.

Pyarrr

Bunyi pecahan beling mengisi ruangan yang terasa dingin oleh aura kedua wanita berbeda umur tersebut.

"Jika ada jalang yang berani macam-macam dengan keluarga ku, akan kubuat tubuhnya hancur berkeping-keping bahkan lebih dari yang kau lihat," papar Zalica menatap gelas yang ia jatuhkan sengaja.

"Kau sangat lucu Ms. Williams." Ave mengambil pecahan tersebut lalu menggenggam erat sampai hancur. Air bewarna merah keluar dengan deras dari tangannya. "Aku akan membalasnya, akan ku pastikan membawanya bersamaku. Disela-sela sekaratku, aku akan membuatnya menjerit kesakitan meraung-raung untuk mengampuninya. Aku akan habiskan semua darah yang ada ditubuhnya lalu meremas bagian tubuhnya sampai hancur seperti beling ini."

Zalica berusaha mengendalikan tubuhnya yang bergetar kecil, keringat mulai keluar dari telapak tangannya. Dengan susah payah dia mengendalikan suaranya yang bergetar. "Y–yya... Ku harap kau tidak termasuk dari sekian banyak wanita yang mendekati Ken hanya untuk menghancurkan keluarga ku." Setelah mengatakan itu, dia pergi dari kamar Ken dengan langkah lebar.

Disaat dia akan membuka pintu, suara Ave membuat nya susah untuk bernafas bahkan menelan Saliva nya sendiri.

"Aku tidak peduli dari mana kau berasal. Aku tidak pandang bulu, camkan itu Ms. Williams... atau... Violet." Ave tertawa saat menyebutkan nama yang cukup berpengaruh pada Zalica.

TOXIC (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang