40

68 5 0
                                    


Di dalam mobil ada seorang wanita yang sedang melihat ke arah gerbang besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di dalam mobil ada seorang wanita yang sedang melihat ke arah gerbang besar. Dia mengunyah permen karet dengan sepuluh jari mengetuk stir mobil mengeluarkan irama. Sebelum keluar dari mobil dia memperhatikan penampilannya. Wanita itu berdesis mendengar ketukan pada kaca mobilnya, dia turunkan kaca jendela mobil itu menampilkan seorang penjaga.

Penjaga yang melihat siapa orang dalam balik mobil langsung menunduk hormat sembari meminta maaf. Dia menyuruh temannya untuk segera membuka gerbang.

"Apa semua berkumpul?"

"Betul, Nona. Mereka semua ada di dalam."

Ave langsung menjalankan mobilnya ketika pintu gerbang sudah dibuka lebar. Yah, wanita itu adalah Avelyn. Kini dia sedang berkujung ke rumah seseorang.

Dia turun dari mobil dengan anggun, para penjaga dan maid yang beralu lalang langsung menunduk hormat. Wanita ini adalah orang yang paling mereka takuti setelah Tuan besar, kemarahan mereka adalah hal yang mengerikan karena bisa membuat nyawa orang melayang.

Ave melihat seorang wanita yang sebaya dengan dirinya sedang bermain ponsel. Ave mendekati wanita tersebut dan melempar tas nya tepat diwajah wanita tersebut.

"Sial... siapa yang berani melakukan ini?!" teriak nya dengan emosi, dia belum melihat Ave karena wanita itu masih menunduk sembari memegang keningnya yang lecet.

"Aku," jawab Ave dengan lantang. Sedangkan wanita yang dilempar tas itu seketika mengangkat wajahnya dan terkejut melihat Ave.

"Kakak!!!"  seru dengan semangat, sewaktu dia ingin memeluk Ave dia malah mendapatkan tamparan di wajahnya. 

"Sudah ku bilang jangan panggil aku kakak, Gloria." Glo yang mendengar itu hanya bisa menahan sakit hati.

Yah, mereka berdua lebih dari sekedar sahabat, mereka berdua adalah saudara tiri. Gloria diangkat menjadi anak setelah kematian kembaran-nya. Dan itu yang membuat dirinya sangat benci kepada Glo, namun terkadang dia juga tidak mau melihat Glo terluka. Dalam diri Glo dia juga melihat sedikit kemiripan dengan kembarannya.

Waktu dia bertanya kepada kedua orang tua-nya tentang maksud pengangkatan anak lain, mereka bilang karena merasa kesepian. Kedua anak mereka yang tidak ada disamping mereka, terlebih sang mommy yang depresi mengingat kematian tragis Eva. Mereka sedih kehilangan salah satu putrinya, baru dua tahun Eva pergi ke Berlin untuk melanjutkan pendidikan-nya, mereka malah mendapatkan kabar yang tidak disangka. Putri malang mereka yang masih muda harus tiada diumur 13 tahun karena kebejatan pria muda dan didukung oleh keluarga pelaku, membuat mereka dendam dan berambisi akan membalasnya dengan lebih.

Memang setelah Eva pergi ke Berlin dia juga memutuskan untuk pergi dari mansion nya. Dia ingin hidup sendiri di penthouse miliknya. 

Kedua orang tuanya tentu melarangnya waktu itu, namun karena dirinya yang keras bahkan sampai mengancam nyawa dirinya sendiri membuat kedua orang tuanya mengalah. Mereka berdua tidak mau kehilangan dirinya dalam arti yang berbeda, sang mommy yang tidak mau dirinya meninggal memang karena tidak rela anak yang disayanginya bunuh diri, sedangkan daddy nya tidak mau anak-nya yang mempunyai kelainan sepertinya mati, sang daddy pasti tidak akan rela kembaran dirinya mati dengan bodoh.

TOXIC (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang