30.|| 𝙈𝙚𝙡𝙚𝙥𝙖𝙨 𝙧𝙞𝙣𝙙𝙪

377 34 6
                                    

Di sebuah kasur, bawah gelungan selimut tebal terdapat dua insan yang sedang memadu kasih, melepas rindu yang sudah lama mereka idamkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di sebuah kasur, bawah gelungan selimut tebal terdapat dua insan yang sedang memadu kasih, melepas rindu yang sudah lama mereka idamkan. Kerinduan yang membuat mereka sesak, tetapi semuanya sudah terbayarkan. Kerinduan dan keinginan untuk saling memiliki sudah mereka lakukan semalam.

Cup
Cup
Cup

Enghhh

"Jangan ganggu tidurku!" gerutu Kate saat mendapatkan kekasihnya terus menghujami ciuman basah di wajahnya. "Bangun, sayang." Austin terus berusaha untuk membangunkan Kate dengan ciuman pagi.

Cup
Cup
Cup
Cup
Cup

"Ck. AKU MASIH MENGANTUK!!!!"

Austin terkekeh," apa kau masih lelah karena semalam, hmmm?" Kate ingin hilang rasanya mendengar ucapan Austin tentang semalam. Ya, mereka melakukannya semalam. Dan itu sama- sama pertama kali bagi mereka untuk melakukan percintaan.

"Apa kau malu, Kate?"

"Apa kau bodoh sampai bertanya seperti itu?!" Terlanjur kesal, Kate langsung pergi ke kamar mandi tanpa peduli memperlihatkan tubuh telanjangnya pada Austin. Sebenarnya dia malu. Ia tidak ingat bahwa tubuhnya belum memakai sehelai kain satupun, karena sudah terlanjur terlihat saat berdiri jadi dia berusaha tidak peduli. Tapi Austin tahu bahwa Kate sedang malu, terlihat dari langkah kakinya yang cepat dan sedikit pincang perihal semalam ia gempur habis kekasihnya.

Austin tersenyum tipis membayangkan apa yang mereka lakukan semalam, itu adalah momen terindah yang ia alami.

Matanya menatap selimut bagian bawah yang memperlihatkan ada tonjolan besar di sana. Tangan nya mengelus tonjolan tersebut sembari memejamkan matanya. "Jangan sekarang," gumam nya.

Dia beranjak dari ranjang lalu masuk dalam kamar mandi, sesampainya disana dia disambut teriakan maut oleh Kate, sepertinya kekasihnya terkejut. Jangan salahkan dirinya!

"Keluar!"

"Jangan berbicara ketus padaku." Austin berjalan mendekati kekasihnya dibawah guyuran shower.

"Aku tidak akan melakukan apa-apa, aku hanya ingin mandi," jelasnya.

Kate menatap Austin dengan sengit. Lihatlah! Milik Austin sudah berdiri bagaimana dia tidak curiga. "Jika kau terus menatap ku seperti itu, aku akan menghabisimu di ranjang," sontak perkataan tersebut mendapatkan pelototan dari Kate, sedangkan sang empu tidak menanggapi.

"Kenapa kita seperti sedang menunggu pengantin baru karena kesiangan gara-gara bercinta," gerutu Reo karena adiknya dan kekasihnya tak kunjung turun, padahal semuanya sudah berada di meja makan. Bahkan sang kakek sudah duduk dengan gagah di kursi nya.

"Diamlah," gumam Bryan. Dia tidak ingin adiknya kena hukuman oleh keluarganya.

"Biarkan saja, tidak aneh jika diumur Kate sudah melakukan hal sepertinya itu," bela Jesslyn.

TOXIC (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang