BAB 21 ( MAAF )

237 17 0
                                    

"Aku pikir kau sedang sangat sibuk hari ini sampai kau tidak datang ke pertandingan tadi" ucap Saddil sebari menatap Amira dari meja kasir

Amira tersenyum dan bangkit dari duduknya "hei kenapa kau berdiri disana tuan ? Mari masuk" Saddil tersenyum dan dia langsung masuk ke ruang kasir dia duduk di samping Amira

"Kau belum menjawab pertanyaanku nona, kenapa kau tidak datang ke pertandingan hari ini ? Apa kau sangat sibuk ? Ah aku rasa tidak buktinya saat ini kau hanya diam saja di meja kasir" jelas Saddil yang berhasil membuat Amira terkekeh

"Ya ya maafkan aku karena aku tidak datang tapi ada dan tidak adanya aku itu tidak berarti bukan ?" Saddil menggeleng cepat "kata siapa ? Kau tahu ? Ketika kau tidak datang ke stadion saat pertandingan tadi kita jadi kalah" Amira terkekeh ekspresi wajah Saddil saat ini sangat lucu

"Oh iya ? Kenapa bisa begitu ?"

"Karena ketidakhadiran kamu nyatanya mempengaruhi semangatku, aku jadi tidak semangat lagi untuk bermain" jelas Saddil "oh ya ? Aku tidak percaya, setahuku kau tadi bermain dengan sangat baik bahkan kamu mendapat beberapa peluang tadi hanya saja bola memang masih meleset dari gawang"

"Jadi kau melihat juga ternyata"

"Aku memang tidak datang ke stadion tapi itu bukan berarti aku tidak menyaksikan pertandingan itu" Saddil tersenyum dan mengangguk

"Tapi kau belum menjawab pertanyaanku nona kenapa kau tidak datang ? Tanya Saddil "tidak papa, tadi di toko sangat ramai jadi aku tidak sempat" jawab Amira

"Apa aku harus percaya ?"

"Terserah kau saja tapi yang pasti aku mengatakan yang sebenarnya" Saddil menganggukan kepalanya "baiklah aku akan coba percaya meskipun aku ragu bukan apa-apa selama ini kau rela meninggalkan pekerjaanmu bahkan di saat yang penting demi menonton dan mendukung kami tapi sekarang-"

"Jadi kau masih ragu begitu ya ?" Saddil tersenyum dan menggeleng "tidak mana mungkin aku tidak percaya"

"Aku sudah datang kemari menghampiri dirimu setidaknya beri aku sedikit makanan nona" Amira terkekeh dia mengangguk lalu dia segera mengambil sebuah kue dan juga jus

"Mini cake coklat untuk sahabatku yang manis" Amira memberikan mini cake coklat itu kepada Saddil dan tentu saja pria itu memakannya dengan lahap

"Kali ini tolong berikan aku kopi jangan jus terus, pertandingan kan sudah usai jadi-"

"Jadi apa ? Kau sudah memakan kue itu kan ? Jadi kau harus mengimbanginya dengan meminum jus dan lagian kopi itu tidak terlalu baik untukmu" Saddil menghela nafasnya dan mengangguk "baiklah" dia memang selalu mengalah jika berdebat dengan Amira

Ddrrttt....Drrttt....Drrtttt...

Ponsel Saddil bergetar dia segera mengambil ponselnya dan layar ponsel itu memapangkan nama 'Danil' yang tak lain adalah manajernya

"Hallo iya bagaimana Danil ?"

"........"

"Oh astaga iya saya lupa, ya baiklah saya akan membuat video iklan itu sekarang juga"

"......."

"Ya kau tenang saja, terimakasih sudah mengingatkan"

Tut!

Saddil menghela nafasnya bagaimana dia bisa melupakan tugasnya untuk membuat iklan produk ? Ya wajar saja dia terlalu penasaran dengan apa yang terjadi dengan Amira karena itulah setelah membersihkan diri usai pertandingan dia segera datang kesini

"Ada apa ?" Tanya Amira yang melihat ekspresi wajah Saddil terlihat kesal "kau tahu ? Karena aku terburu-buru ingin segera menemuimu aku sampai lupa kalau hari ini aku harus membuat iklan produk"

ASMARA SANG KAPTEN GARUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang