"Amira jawab!" Seru Asnawi "dokter bilang ada sedikit cidera di tulang keringmu akibat benturan jadi kau harus mengistirahatkan kakimu selama beberapa minggu" jelas Amira
Deg!
Asnawi terkejut ketika mendengar penjelasan dari Amira tidak hanya itu dia juga terlihat sangat terpukul
"Tidak! Tidak! Ini tidak boleh terjadi Amira! Tidak! Kaki saya harus sembuh! Minggu depan adalah pertandingan penting dengan Ansan Greeners! Kaki saya tidak boleh cidera! Tidak!" Teriak Asnawi sebari sesekali memegang kaki dan juga menjambak sedikit rambutnya
Hati Amira ikut teriris ketika melihat Asnawi seakan hancur seperti itu "Asnawi tenanglah, kau akan baik-baik saja, kakimu hanya membutuhkan sedikit istirahat saja" ucap Amira seraya menenangkan pria itu
"Tidak! Tidak Amira! Ini tidak boleh terjadi tidak! Saya harus membela tim saya di pertandingan penting Minggu depan! Jika kaki saya cidera bagaimana bisa saya membela tim saya ?!" Asnawi semakin tidak terkendali hal itu membuat tangis Amira juga semakin pecah
Amira merengkuh tubuh Asnawi dengan erat "hentikan Asnawi jangan sakiti kakimu tolong, ini terjadi di luar kendali kita aku mohon tenanglah" ucap Amira
"Tapi saya datang kesini untuk membela Ansan Greeners jika saya tidak bisa membelanya di pertandingan penting lalu apa artinya saya disini! Mereka percuma saja mendatangkan saya!" Amira semakin mengeratkan pelukannya
"Mereka pasti akan bisa memahami kondisimu Asnawi" ketika Asnawi mulai tenang Amira membingkai wajah Asnawi dan menatapnya lekat "dengarkan aku baik-baik, kau pasti akan segera sembuh, aku akan selalu bersamamu sampai kau benar-benar pulih, kita ikuti apa yang dokter anjurkan, kau pasti bisa sembuh aku yakin itu" jelas Amira
Asnawi merengkuh Amira dan menangis di dada gadis itu sementara Amira dia mendekap pria itu dengan eratnya
"Kamu tidak sendiri disini, aku akan membantumu untuk pulih itu janiiku" ucap Amira sebari semakin mendekap Asnawi dengan erat dia juga sesekali mengusap puncak kepala pria itu
"Tuhan jika saja aku bisa menggantikan posisi Asnawi saat ini aku rela menggantikan posisinya, dia mengalami kecelakaan ini gara-gara diriku harusnya aku yang menanggung semuanya kan ? Kenapa harus dia yang menanggung semua ini Tuhan ? Kenapa ? Katakan! Hati pemain bola mana yang tak hancur ketika dia mendengar kakinya cidera dan tidak bisa membela tim kebanggaannya di pertandingan penting, itu pasti sangat menyakitkan dia Tuhan.. aku mohon kuatkan dia.." gumam Amira sebari menangis
"Saya tidak yakin bisa melewati ini Amira... Bagaimana jika nanti kaki saya tidak sembuh dan saya tidak bisa bermain bola kembali ? Tidak.."
"Itu tidak mungkin Asnawi, aku yakin kau pasti bisa sembuh, aku yakin kau bisa melewati semua ini, kau pernah melewati ujian yang jauh lebih berat dari ini kan ? Kali ini aku yakin bahkan sangat yakin jika kamu pasti bisa melewati semua ini, percayalah" Asnawi semakin menenggelamkan dirinya dan tangisnya juga semakin pecah
"Kamu yang hancur dan terluka tapi aku yang merasakan sakit yang jauh lebih menyakitkan dari ini" gumam Amira dari dalam hati
***
"Sudah waktunya untuk makan, aku sudah bawakan makanan spesial untukmu" ucap Amira sebari membawa senampan makanan "saya tidak lapar"
"Ckk.. kalau kau tidak makan lalu bagaimana kau bisa sembuh ? Dengarkan aku kau harus makan titik!" Asnawi menghela nafasnya "baiklah tapi kau yang harus suapi" Amira mengangguk lalu dia menyuapi Asnawi dengan sangat hati-hati
Sungguh akhir-akhir ini pria itu menjadi sangat rapuh dia juga sering sekali mengeluh hal itu tentu saja membuat Amira juga ikut merasakan kepedihannya
Namun Amira dia tidak boleh menunjukan kesedihannya di hadapan pria itu bagaimanapun dia harus tetap memberi motivasi untuk Asnawi
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARA SANG KAPTEN GARUDA
FanfictionAmira adalah seorang gadis yang sangat menyukai salah satu pemain timnas Indonesia yakni Asnawi.. Pria itu sangat sempurna di mata Amira tak heran jika dia sangat memperjuangkan untuk bisa bertemu dan bertegur sapa dengan idolanya itu.. Ketika Asnaw...