BAB 29 ( ENGGAN BICARA )

179 17 0
                                    

Tokk...Tokk...Tokk..

Amira mengetuk pintu rumah yang sudah tidak dia singgahi selama beberapa minggu

Meskipun dia hanya meninggalkan rumah itu selama beberapa Minggu tapi tetap saja rasanya dia sangat merindukan rumah itu dan juga penghuninya

Sreg

Amira mendengar seseorang membuka gorden jendela kamar itu dan dia tersenyum sebari melambaikan tangannya ketika dia melihat wajah yang sangat dia rindukan

"Mila!" Seru Amira yang berhasil membuat gadis yang berada di dalam rumah itu tersenyum antusias

Cklek..

"Oh my God! Amira! Ini kamu kan ?! Ini beneran kamu ?!" Tanya Mila sebari memegang bahu Amira bahkan karena terlalu antusias dia juga sampai beberapa kali menggoyangkan tubuh Amira

"Iya ini aku, hai bestie" Mila segera menarik Amira ke dalam pelukannya dia memeluk sahabatnya itu dengan sangat erat "aku sangat merindukanmu Mir sungguh"

"Iya aku percaya, kamu ngga nyuruh aku buat masuk gitu ?" Tanya Amira tentu saja Mila langsung menggandeng sahabatnya untuk masuk ke dalam tempat tinggal mereka dulu

                               ***

"Pertandingan tersisa hanya beberapa menit lagi bung semoga saja kita menyamakan kedudukan kita di menit-menit akhir ini bung" ucap suara komentator pertandingan bola itu

"Bola lagi bola lagi" ucap Mila sebari membawakan Amira sebuah camilan ringan dan minuman "dan sekarang kau juga bahkan ikut bergabung bersamaku" Mila terkekeh

Awalnya Amira memang tidak berniat untuk menonton pertandingan itu tapi Saddil terus saja memaksanya terpaksa dia harus menontonnya meskipun dia pasti akan kembali teringat akan apa yang di lakukan Asnawi kepadanya ketika dia kembali melihat wajah pria itu meskipun dia hanya melihatnya dari televisi

Pprriitt...Prriittt....Prrtiiiiittt..

"Dan wasit asal Bangladesh ini sudah meniup peluit panjangnya tanda berakhirnya pertandingan kali ini bung"

"Ya sayang sekali kita gagal meraih kemenangan padahal kita sudah berhasil masuk ke final bung tapi kembali lagi kita semua harus bangga kepada semua pemain dan anggota official yang lain yang tentu saja sudah bekerja keras bung"

"Ya bahkan kita juga harus berterimakasih kepada coach Shin Tae Yong yang berhasil membawa kita sampai final kali ini bung"

Amira melihat kekecewaan pada hampir semua wajah pemain bahkan termasuk juga dengan Asnawi

Semua pemain masuk kembali ke dalam stadion dan mungkin beberapa saat lagi sahabatnya Saddil akan menghubungi dirinya

Ddrrrttt...Drrtt...Drrttt...

Amira tersenyum simpul benar saja apa yang dia pikirkan sahabatnya itu pasti akan menghubungi dirinya bahkan kali ini panggilan video

"Aku tahu setelah pertandingan selesai kau pasti akan menghubungiku"

"Sayang sekali kali ini kita kalah, ini semua gara-gara kamu kenapa kamu tidak ada disini ? Gara-gara ketidakhadiran kamu kita jadi kehilangan semangat dan kalah" Amira terkekeh ketika mendengar perkataan Saddil

"Mana mungkin seperti itu ? Ada dan tidak adanya aku kan ngga berpengaruh pada pertandingan"

"Itu menurutmu saja tapi berbeda lagi kalau menurutku dan juga Asnawi" Saddil mengedipkan salah satu matanya ketika dia menyebut nama Asnawi

ASMARA SANG KAPTEN GARUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang