BAB 13 ( PAMIT )

239 15 0
                                    

"Hye Won tolong katakan kepada pelatih aku ingin berbicara" Hye Won mengangguk lalu dia segera menyampaikan apa yang Asnawi katakan tadi kepada pelatih dengan menggunakan bahasa Korea tentunya

Asnawi melihat pelatihnya tersenyum dan menepuk pundak Asnawi sebari mengatakan banyak hal yang tentu saja tidak di mengerti olehnya, dia hanya menunggu terjemahan dari Hye Won

"Coach bilang ya coach Shin memang sudah mengatakan semua hal itu kepadanya tapi dia juga sudah meminta coach Shin untuk bersabar dulu karena setelah menang dari Swansea city kita juga harus berhadapan dengan Anyang FC di final nanti dan untuk itu coach dan Ansan Greeners masih sangat membutuhkan tenagamu" jelas Hye Won yang dijawab anggukan juga senyuman oleh Asnawi

"Baiklah aku setuju" Hye Won menyampaikan ucapan persetujuan dari Asnawi lalu pelatihnya kembali menepuk pundak Asnawi sebari tersenyum "coach bilang kamu tidak usah khawatir karena setelah pertandingan melawan Anyang selesai maka hari itu juga dia akan mengizinkanmu untuk membela timnas Indonesia"

"Sampaikan ucapan banyak terimakasihku kepada coach Hye Won" Hye Won mengangguk lalu dia mengucapkan apa yang Asnawi katakan

"Dan mungkin saya juga akan meminta izin lagi karena setelah sea games saya akan membantu timnas untuk menghadapi kualifikasi piala Asia" Hye Won mengatakan semua yang Asnawi katakan lalu pelatihnyam mengangguk dan tersenyum

"Coach bilang ya coach Shin sudah mengatakan semuanya, coach hanya minta satu pertandingan lagi saja kepadamu setelah itu dia akan mengizinkan dirimu untuk membela timnas kamu di ajang sea games dan juga kualifikasi piala Asia tentunya" jelas Hye Won yang dijawab anggukan juga senyuman oleh Asnawi

"Oke gomawo coach" ucap Asnawi yang dijawab senyuman dan pelatihnya itu juga memegang pundaknya

                                 ***

Amira datang ke stadion tempat pertandingan antara Ansan Greeners dan klub itu bertanding

Dia melihat suasana lapangan sudah cukup sepi, pertandingannya mungkin sudah berakhir namun dia masih melihat beberapa pemain dari Ansan Greeners masih berada di lapangan sepertinya mereka tengah beristirahat

Fokus Amira teralihkan ketika melihat seseorang yang dia cari, dia tersenyum simpul lalu perlahan dia mendekati orang itu

"bolehkah saya meminta sesuatu kepadamu ? Jangan pernah kamu mendukung saya lagi! Dan jangan pernah datang ke pertandingan saya lagi! Kehadiranmu nyatanya tidak membuat semangat saya membara tapi justru menghancurkan mood saya!"

Deg!

Perkataan Asnawi kemarin kembali terngiang dalam pikirannya hal itu tentu saja membuat langkahnya terhenti

Dia yang awalnya sangat percaya diri untuk mendekati idolanya itu kini menjadi ragu apakah nanti idolanya itu akan menerima pemberiannya lagi ? Atau justru kembali membuangnya

"Hey.." ucap Amira yang terdengar seperti bisikan ketika melihat Hye Won yang menatap ke arahnya juga

Hye Won menunjuk dirinya sendiri seraya bertanya kepada Amira apakah yang di maksud gadis itu adalah dirinya dan dengan cepat Amira menjawabnya dengan anggukan

Lalu Hye Won segera berlari ke arah Amira hal itu tentu saja membuat perhatian Asnawi juga turut mengiringi langkah Hye Won

"Aku boleh nitip ini lagi ngga ? Jika memang dia tidak suka katakan saja kepadanya mungkin ini pemberianku yang terakhir karena aku di tugaskan di negara lain bukan di Korea lagi" jelas Amira yang tentu saja membuat Hye Won terkekeh "oh jadi niat kamu kesini itu buat pamit sama Asnawi ?" Tanya Hye Won

"Tunggu sebentar" Hye Won menoleh ke belakang "Asnawi! Kemari ada yang ingin bertemu denganmu!" Seru Hye Won yang membuat Amira menjadi panik

Apa yang pria itu lakukan ? Kenapa dia malah memanggil Asnawi kemari ? Bagaimana kalau nanti Asnawi kembali marah kepadanya dan menghancurkan pemberiannya ? Ini benar-benar menyebalkan

Ketika Asnawi berjalan ke arahnya Amira segera membalikan tubuhnya dan mulai berjalan pergi dari sana

"Tunggu!" Seru suara berat yang sangat dia ingin dengar yang berhasil menghentikan langkah Amira

"Bodoh! Kenapa juga aku harus kemari! Dan si penerjemah itu juga ngapain sih dia harus memanggil Asnawi segala ?" Gumam Amira dari dalam hati

"Asnawi dia mengatakan kalau ini mungkin pemberian terakhirnya karena dia di tugaskan di negara lain bukan di Korea lagi" ucap Hye Won sebari memberikan sekotak salad yang memang di buat oleh Amira khusus untuk Asnawi "bukan begitu nona ?" Tanya Hye Won yang membuat Amira salah tingkah

"A-anggap saja begitu, baiklah aku permisi" ucap Amira dengan terbata dan bahkan tanpa menoleh sedikitpun ke arah Asnawi

"Terimakasih"

Deg!

Amira kembali terkejut ketika mendengar suara berat milik idolanya itu, apa dia tidak salah dengar kali ini ? Apa benar Asnawi mengucapkan terimakasih kepadanya ?

Perkataan Asnawi tentu saja membuat Amira menoleh dan mata mereka bertemu dan saling berpandangan

Asnawi baru kali ini melihat gadis yang selalu perhatian kepadanya dengan memberikan makanan untuknya

"Cantik juga" gumam Asnawi dari dalam hati, Amira tersenyum dan mengangguk "sama-sama" Amira berjalan mendekat ke arah Asnawi dia ingin meminta maaf atas kejadian kemarin

"Berhenti" ucap Asnawi yang berhasil menghentikan langkah Amira "kau mau apa lagi ? Hadiahmu ini sudah saya terima, saya juga lelah dan ingin beristirahat, selamat malam" ucap Asnawi lalu dia berbalik dan berjalan menjauh dari Amira dan juga Hye Won

"Apa yang akan kau lakukan Amira ? Dia hanya mengucapkan terimakasih dan kau ingin berbincang banyak dengannya ? Kenapa kau tidak pernah sadar akan posisimu Amira ? Sadarlah kau ini hanya fans baginya bukan siapa-siapa" gumam Amira dari dalam hati

"Terimakasih ya" ucap Amira sebari menatap ke arah Hye Won yang dijawab anggukan oleh pria itu

Amira membalikan tubuhnya dan berjalan lawan arah dengan Asnawi dan ketika Amira sudah berjalan membelakanginya Asnawi melihat ke arahnya lalu dia menatap ke arah kotak salad yang di berikan Amira sebelum akhirnya dia kembali melanjutkan langkahnya

                                ***
See you di next part

ASMARA SANG KAPTEN GARUDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang